"Kebiasaan sekali kekasih mu itu, kemari hanya menumpang membuang kotoran saja." ucapku seraya menyenderkan tubuh dipunggung sofa.
"Dia juga sahabatmu, Hyumi."
Aku tak membalas.
Sekarang pukul 2 siang, Iren dan Jungkook menjemputku beberapa belas menit yang lalu, sebelum akhirnya keberangkatan kami tertunda, sebab saat ini Jungkook tengah menuntaskan panggilan alamnya di toilet rumahku. Dia ini kebiasaan sekali, tiap kali berkunjung ke rumahku pasti selalu meninggalkan sesuatu disana. Katanya itu sebuah kenangan-- apanya yang kenangan? Yang ada membuat semakin banyak beban Septic Tank.
Irene menonton televisi dengan tayangan drama korea bertajuk romantis. Aku juga sering menonton drama tersebut sih kalau ada waktu luang saja-- tak begitu suka dengan drama yang romantis karena kisah percintaanku dengan para mantan ku saja sudah cukup romantis tapi berakhir berpisah lalu sendiri. Ck.
Jungkook didalam sana sebenarnya sedang apa sih? Buang air besar atau yang lain? Sumpah lama sekali, aku sampai ingin tidur saja karena lama menunggu. Sedangkan Irene terlihat anteng dengan drama korea yang dia suka.
Sekitar 15 menit aku dan Irene menunggu di ruang tamu dengan kesibukan masing-masing. Jungkook berjalan santai keluar dari kamar mandi dengan ekspresi wajah melegakan.
"Kau buang air besar atau apa sih? Atau sambil mengerjakan tugas kuliah? Lama sekali." Gerutuku agak kesal tapi ditanggapi cengiran gigi kelinci olehnya.
"Sudah selesai sayang?" Irene bersuara. Astaga... Aku geli sendiri mendengarnya, padahal aku juga sering mengatakan hal serupa pada mantan ku dulu tapi agaknya sekarang menjadi hal yang tabu untuk ku dengar. Apa karena aku sudah terlalu lama sendiri? Memang sih sudah hampir setengah tahun setelah aku berpisah dengan kak Hoseok-- aku tidak menjalin kasih dengan siapapun, tapi aku sering berkencan dengan lelaki.
HaHa ada yang paham maksudku apa?
Jungkook menjalankan kendaraan beroda empat dengan sangat mahir. Di perjalanan, aku hanya diam mendengarkan dua manusia yang sedang memadu kasih saling berceloteh ria dengan manjanya. Kalau seperti ini sih, lebih baik aku tidur saja di ranjang empuk milikku dikamar. Tapi.. Jujur, aku tidak terganggu sama sekali sih. Mungkin bisa dikatakan aku sudah terbiasa berada di tengah-tengah mereka seperti ini.
Agaknya aku bosan menjadi nyamuk diantara mereka lebih baik aku alihkan dengan memainkan ponsel. Jemari ku mengarah pada ikon Line.
Semalam aku sudah menyimpan diponsel id line milik lelaki pucat yang kemarin tega meninggalkan ku yang tertidur karena lelah menunggu dirinya demi mendapatkan kontak si lelaki pucat itu.
Tidak ada yang aku lakukan lagi selain menyimpan saja, aku juga belum berniat untuk mengirim pesan pada lelaki pucat itu.
Dan saat ini aku baru melihat foto profil akun line nya itu hanya sebuah huruf 'i' berwarna putih dengan latar belakang warna hitam polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love & Last Love (MYG) ✅
RomanceCOMPLETED {FIRST STORY FANFIC, JADI MOHON UNTUK DIMAKLUMI KALAU MASIH BERANTAKAN SEKALI ALUR DAN LAINNYA} ©️Min_iren