Chapter 33 🍓

407 47 328
                                    


Hari ini aku lulus. Aku telah resmi menyandang gelar Sarjana tepat waktu. Jujur saja, aku masih menyangka kalau aku bisa sampai ketahap ini, sungguh.

Aku masih ingat betul., Awal aku menginjakkan kaki ke kota ini, hanya ingin mencari pekerjaan di usiaku yang masih terbilang sangat belia dan tentu perihal melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, tidak pernah terpikirkan sama sekali olehku.

Kini sosok lelaki yang ada di depanku saat ini, duduk bersama sang istri adalah sosok yang berpengaruh dalam hidupku. Aku tak tahu jika tak ada dirinya-- aku akan menjadi seperti apa dan bagaimana jadinya. Dia adalah lelaki baik yang pertama ku temui yang hingga saat ini masih tetap berada di sisiku, perhatian dan kepeduliannya padaku tak pernah luntur, meski ia telah memiliki keluarga kecil yang baru.

"Heh! Kenapa melamun? Kau tidak suka makanannya?" ucap lelaki yang baru saja ku sanjung dalam benakku.

"Sepertinya bukan karena tidak suka dengan makanannya, Kak Seokjin. Tapi ... Dia itu sedang kesepian karena kekasihnya tak datang di hari pentingnya ini." Sindir Irene di sampingku.

Ah sialan. Kenapa Irene berkata seperti itu sih di saat aku baru saja ingin melupakan ketidakhadirannya?

Aku melirik Irene yang sedang sibuk mengunyah makanan lalu dengan romantisnya Jungkook membersihkan noda saus yang ada di pinggiran bibir Irene dengan ibu jarinya. Aku tahu kalau Irene dan Jungkook itu sengaja melakukannya di hadapan kami yang berpasang-pasangan terkecuali aku.

Oh astaga. Rasanya ingin sekali aku jambak rambut indah Irene kalau aku ini tidak segera sadar bahwa dia ini adalah sahabatku.

"Kak Yoongi memangnya ke mana, Hyumi?" Jira malah bertanya yang membuatku semakin ingin mengacak-acak semua makanan di hadapanku.

Mengapa semua orang disini tidak mengerti suasana hatiku saat ini sih? Bukannya membantuku untuk tak mengingat si lelaki kulit putih itu sementara waktu tapi justru membuatku semakin mengiri pada mereka semua yang sedang berpasang-pasangan sedangkan aku, tidak.

Siang ini setelah acara kelulusan itu usai, kami bertujuh; Kak Seokjin, Kak Hana, Taehyung, Jira, Jungkook, Irene dan aku, memang berencana untuk makan bersama disebuah restoran khas Jepang di daerah sekitaran kampus.

Kemarin malam, kami sudah membahas di grup chat mengenai makan bersama, hitung-hitung sambil merayakan acara kelulusan. Meskipun, Kak Seokjin dan istrinya tak ikut serta dalam kelulusan, tetapi kami sepakat dan sengaja mengundang mereka karena pemilik restoran yang kami kunjungi adalah teman baik Kak Seokjin.

Siapa tahu kalau mengajak kak Seokjin bisa dapat bonus atau potongan harga menu yang ada di sana, 'kan lumayan.

Kak Yoongi juga yang saat itu sedang mengunjungi ku ke rumah untuk mengetahui keadaan ku pasca pulang dari rumah sakit-- tiba-tiba dia bicara sedikit tidak mengenakkan bagiku.

Katanya dia tidak bisa datang ke acara kelulusanku dengan alasan urusan keluarga yang mengharuskan dirinya pulang ke Daegu.

Alih-alih ingin mengajaknya ikut makan bersama di hari kelulusanku yang telah aku dan yang lainnya rencanakan, ia justru datang malam itu dengan memberi kabar akan ketidakhadirannya.

Aku sempat menunjukkan ketidaksenangan ku pada Kak Yoongi saat dia mengatakan hal itu, tetapi aku juga tidak ingin terlihat egois dengan menunjukkan sikap seperti itu pada kekasihku sendiri.

Kak Yoongi itu pergi untuk urusan keluarga, bukan pergi berselingkuh dan mendua-- jadi aku tidak boleh berpikir macam-macam atau bersikap yang tidak-tidak yang membuat dirinya tidak nyaman. Ya, meskipun aku tetap saja merasa kesal, apalagi ketika aku di hadapkan dengan manusia yang berpasangan seperti sekarang ini.

First Love & Last Love (MYG) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang