Baca kembali chapter sebelumnya kalau memang lupa dengan alurnya yah, karena sudah lumayan lama aku gak up cerita ini hehee..
Chapter kali ini cukup singkat kurang dari 1500 word.
"Hyumiiiiiiiiii." Teriak seorang perempuan tanpa melihat situasi dan langsung memasuki ruangan ini yang di ikuti oleh sesosok lelaki tampan bergigi kelinci.
Aku rasa mereka tidak menyadari dengan keberadaan kak Yoongi disini karena aku melihat mereka tengah sibuk dengan barang bawaan yang mereka bawa.
Aku melirik sekilas pada kak Yoongi, dia buru-buru menyeka air matanya yang belum terjatuh.
"Yum... Kau baik-baik saja kan? Ucapnya yang masih berada dekat pintu masuk ruang kamar, "sayang, ayo cepat masuk." Lanjutnya berbicara pada lelaki yang berada di belakangnya yang tak kalah sibuk menenteng sesuatu di tangannya.
"Upppssss ...." Langkah perempuan itu terhenti ketika ia baru menyadari bahwa di ruang kamar ini tidak hanya diriku saja.
Selanjutnya langkah lelaki yang berada di belakangnya pun ikut terhenti ketika tidak melihat kekasihnya yang sedang mematung di depannya. "Yak! Kenapa berhenti?" Ucap lelaki itu yang hanya memandang wajah sang kekasih yang sedang mematung.
"Kau tidak lihat? Di sana ada siapa, Jung?" Perempuan yang bernama Irene itu menggerakkan bahunya sebagai isyarat agar kekasihnya melihat ke arah depan.
Setelah jungkook mengikuti "Eoh... Kak Yoongi," kata Jungkook setelah melihat ke arah depan. Kemudian Jungkook mendahului Irene yang masih mematung di tempat. Namun, beberapa detik setelahnya Irene pun mengikuti langkah Jungkook.
"Selamat malam, kak," ucap lelaki bergigi kelinci itu pada kak Yoongi sembari membungkukkan kepala dan di ikuti pula oleh Irene.
"Kak Yoongi ada di sini rupanya." Senyuman Irene terlihat begitu kikuk, kegaduhannya saat datang kemari membuat dirinya merasa canggung terhadap kak Yoongi. Aku hanya bisa menahan senyum melihat tingkah canggung Irene.
Kak Yoongi tersenyum menyambut kedatangan Irene dan Jungkook yang kemudian dia melangkah menjauh dari ranjang menuju sofa di ujung ruangan kamar untuk memberikan waktu bertukar sapa pada kami bertiga.
"Apa yang kalian bawa?" Kataku sembari melirik kedua tangan mereka yang penuh dengan tentengan.
"Kami membawa buah-buahan dan juga snack untuk dirimu." Irene mengangkat kedua tangannya untuk memperlihatkan apa yang dia bawa.
"Sepertinya aku merepotkan kalian."
"Apa luka di kepalamu itu cukup parah? Sejak kapan kau menjadi perempuan yang tidak-enakan seperti itu?" Celetuk Irene padaku sembari menaruh semua barang bawaannya pada lemari pendingin.
Aku terkikik pelan. "Tapi ini terlalu banyak."
"Tidak apa... Aku tahu kau pasti senang karena kami membawa makanan sebanyak ini. Stock makananmu di rumah sudah habis, 'kan?" Beber Jungkook yang kini ikut menaruh barang bawaannya dan aku benar-benar terkikik sampai luka di kepala ku terasa ngilu.
"Taehyung sudah kemari?" Lanjut Jungkook yang kini berjalan menuju sofa yang di duduki oleh kak Yoongi di sana kemudian duduk di sebelahnya.
Aku mengangguk meski Jungkook tak melihatnya, "tadi pagi dia pamit pergi untuk mengantarkan Jira dan kebetulan kak Seokjin datang."
"Lalu di mana sekarang kak Seokjin?
Spontan netraku mengarah pada kak Yoongi saat Jungkook menanyakan kak Seokjin. Aku tidak tahu di mana dan ke mana kak Seokjin sekarang, karena saat aku terbangun dari tidur hanya ada lelaki pucat itu yang menemaniku.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love & Last Love (MYG) ✅
RomanceCOMPLETED {FIRST STORY FANFIC, JADI MOHON UNTUK DIMAKLUMI KALAU MASIH BERANTAKAN SEKALI ALUR DAN LAINNYA} ©️Min_iren