Chapter 21🍓

381 95 483
                                    


Aku menelan banyaknya pil obat secara bergantian kedalam mulutku. Sumpah rasanya aku ingin memuntahkan kembali menyadari beberapa obat tersebut tercium aromanya sangat tidak mengenakkan didalam rongga mulut. Tentu, aku berusaha untuk tetap menelannya dan tidak memuntahkannya karena aku ingin segera sehat.

Dua hari yang lalu tubuh ku tumbang, lemah tak berdaya karena kelelahan mengerjakan tugas semester akhir. Tenaga dan otakku terforsil habis-habisan, bahkan tak jarang aku melupakan waktu makan. Menyadari tugas semester akhir atau bisa juga disebut dengan Skripsi ini benar-benar menyita banyak waktu dan juga melelahkan, dimana aku yang harus mencari tempat guna menjadikan studi kasus untuk skripsi yang sedang ku kerjakan, aku juga harus bolak-balik menemui dosen guna mengajukan judul tugas akhir, dan hal lainnya yang berhubungan dengan skripsi ini.

Dan syukurlah Tuhan masih menyayangiku dengan memberikan ku sakit, karena dengan begitu aku bisa mengistirahatkan tubuh dan juga pikiran ku.

Tidak, meskipun aku sakit-- pikiran ku tak lepas memikirkan tugas akhir ini. Aku merasa waktu ku terbuang sia-sia jika harus terbaring di ranjang tanpa melakukan apapun, maka dari itu-- dengan kondisi yang sedang sakitpun, aku tetap mengerjakannya. Karena aku tidak ingin menundanya di tahun depan, aku ingin lulus tepat waktu.

Pagi tadi sebelum berangkat bekerja, kak Seokjin sempat mampir ke flatku memberikan semangkuk bubur yang dia masak sendiri, Aku pikir dari pada memasak sendiri yang menghabiskan cukup banyak waktu lebih baik beli saja yang instan. Tapi katanya dia ingin berhemat untuk tidak mengeluarkan banyak uang.

Astaga, aku merasa tersindir-- sebab akhir-akhir ini diriku sering sekali membeli makanan siap saji diluar sana, meskipun aku yakin dia tak bermaksud demikian.

Hari ini, sama seperti kemarin dan 2 hari yang lalu-- tidak banyak yang ku lakukan di dalam rumah, hanya bersantai sembari menonton televisi, mengistirahatkan tubuh supaya cepat kembali sehat.

Ya benar, aku harus kembali sehat karena besok adalah hari pernikahan kak Hoseok yang tak lain mantan ku sendiri, dan tentu aku harus datang ke pernikahannya.

***

Ding dong..

Suara bel pintu unit flatku berbunyi.
Aku mendelik ke arah pintu. Menerka-nerka siapa yang datang bertamu diwaktu siang bolong begini. Aku tidak yakin kalau yang ada dibalik pintu tersebut yaitu Irene, Jungkook, ataupun Taehyung. Mereka akan mengabariku sebelum datang kerumah ku.

"Permisi, apa betul ini flat milik nona Han Hyumi? Tanya seorang lelaki berseragam berdiri di hadapanku setelah aku membukakan pintu. Tampaknya dia adalah seorang kurir pengantar makanan, karena jelas aku melihat logo brand yang cukup aku kenali terlihat jelas di kantung kemeja seragamnya.

"Ah iya betul. Aku Han Hyumi." Ucapku.

"Ini pesanan makanannya, nona." Aku menyernyitkan dahi kebingungan sembari menerima paper bag yang disodorkan oleh kurir tersebut.

"Maaf, tapi aku tidak merasa memesan makanan ini." Jedaku sesaat, "Kalau boleh tahu, yang memesan ini atas nama siapa ya?" Tanyaku berharap mengetahui siapa yang sengaja memesan makanan ini untukku.

Kurir tersebut merogoh kantung celana lalu mengecek ponselnya dan berkata, "Makanan ini di pesan oleh tuan Min Yoongi, nona."

Deg.

Min Yoongi. Dia memesan makanan ini untukku?

"Kalau begitu saya permisi, nona." Aku membalas dengan anggukkan kepala lalu kurir tersebut meninggalkan unit flat.

First Love & Last Love (MYG) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang