Arvin Fatnon Mixcel. Tidak pernah ia bayangkan jika harus menjalani hidup serumit itu. Pada usianya yang terbilang masih muda itu harus bertunangan bahkan menikah dengan Sandra, yang notabenenya pacar kakaknya. Arvan menitipkan Sandra kepadanya bukan tanpa sebab. Namun takdirnya sudah tidak ditentukan lagi. Arvin mati-matian menahan gelora cintanya kepada perempuan yang paling dia sukai. Fita, nama itu yang selalu berada di dalam benaknya. Bukan Sandra, titipan kakaknya yang sudah meninggal saat hari kelulusan mendatang. "Dunia begitu kejam. Kalau begini caranya, mending gue mati bersama kakak gue, daripada harus merelakan cinta gue, demi menjaga satu perempuan yang bahkan nggak ada rasa sama sekali. Sandra, hanya titipan Arvan, benalu buat gue, nggak lebih dari itu. Sedangkan Fita? Sudah jelas kalau dia separuh jiwa, raga, bahkan seluruh hidup gue berada di dalam dirinya." -Arvin Fatnon Mixcel. -- Apa gue harus memutarbalikkan fakta? --