"Sampai jumpa nanti," ucap Kenma sambil membawa barang-barangnya. Kuroo juga ikut membantu. Mereka berdua meninggalkan Hinata yang masih terdiam. Ya, laki-laki bersurai jingga itu bernama Hinata Shoyo. Dia adalah pemain inti di klub voli SMA nya. Meski sering diremehkan karena tubuhnya yang pendek dan kecil, dia berhasil membuktikan diri dengan pencapaian yang dia buat. Setiap kali dia melakukan spike, dia akan membuat orang-orang terpana dengan lompatan tingginya yang menakjubkan. Seolah-olah dia sedang terbang. Sebenarnya tidak hanya karena lompatan dan pukulan cepatnya yang membuat dia disenangi dalam klubnya. Kepribadiannya yang ceria dan sering kali menjadi cambuk semangat bagi rekannya, membuatnya bersinar paling terang. Dia bagaikan matahari yang menghangatkan suasana timnya dikala suram. Rambut dan mata yang sewarna matahari terbenam membuat perasaan jadi tenang saat kau menatap dalam mata bulat itu. Tubuh kecil dan rampingnya membuat dia sering disalahpahami sebagai perempuan. Namun, dia memang terlalu cantik dan imut untuk seorang laki-laki. Pertemuan dua laki-laki ini akan menjadi titik awal hubungan mereka. Karena siang butuh malam untuk tetap ada. Dan bulan butuh matahari agar bisa bersinar. "Dan aku butuh kamu untuk mengisi hatiku." . . .