Tiga tahun kemudian
Sean tengah sibuk berkutat dengan skripsinya. Ada beberapa hal yang harus ia revisi. Bahkan karena skripsinya, ia bisa kehilangan berjam-jam waktu tidurnya.
Seperti saat ini, setelah begadang sampai jam setengah lima pagi, ia harus bangun jam tujuh untuk kuliah. Untungnya ia sudah sempat beribadah.
Dodit, sangat berbeda dengan Sean. Dengan otak encernya, Dodit bahkan tidak pernah revisi. Skripsinya pun sudah hampir selesai. Tentunya Dodit punya motivasinya sendiri. Karena, ketika nanti ia wisuda, kekasih LDR nya akan datang ke acara itu. Jadi, ia harus bisa cepat-cepat menyelesaikan seluruh tugasnya.
"Se, gue berangkat duluan. Ada bimbingan sama Bu Reni." Kata Dodit.
Dodit dan Sean memang tinggal di dalam kos yang sama. Hanya saja, setiap pagi Dodit akan selalu masuk ke kamar Sean untuk membangunkan lelaki itu. Alarm hidup lah bahasa lainnya.
"Iya." Kata Sean sembari menyiapkan beberapa buku yang akan ia bawa.
"Oh iya, kelarin skripsi lu cepet biar bisa wisuda bareng gue." Lanjut Dodit.
"Hm."
"Satu lagi."
"APA LAGI?" Kesabaran Sean sudah hampir habis. Menghadapi Dodit tidak semudah kelihatannya. Teman se kost nya itu awalnya memang terlihat sangat pendiam. Tapi, ketika sudah mengenal lebih jauh, dia tidak ada bedanya dengan Candra. Sangat cerewet.
"Dua bulan lagi, pacar gue mau kesini. Lo temenin gue ya buat jemput dia. Soalnya gue denger-denger dia mau kesini sama temennya. Siapa tau jodoh sama lu kan. Daripada lu terus mikirin Kirana yang ngga pasti buat lo." Kata Dodit sembari keluar dari pintu kamar kost Sean.
"Dodit!"
Butuh waktu cukup lama bagi Sean untuk menetralkan pikirannya. Satu tahun lalu, ia baru saja bisa bangkit dari keterpurukannya. Meskipun belum sepenuhnya bisa lupa, tetapi Sean sedang berusaha. Sekarang ia sudah tidak seberharap itu dengan kabar Kirana. Bahkan, gadis itu juga yang sengaja menghilangkan dirinya, dilihat dari instagram dan whatsappnya yang benar-benar tidak aktif.
Sejak saat itu lah, kehidupan Sean menjadi tidak teratur, sedikit emosian dan ketus kepada siapapun.
*
"Dit, gue mau nemenin lo. Dengan satu syarat." Kata Sean sambil mendudukkan dirinya di kursi kosong kantin yang tepat sebelahan dengan Dodit.
"Apa?" Tanya balik Dodit yang masih asyik dengan bakmi dihadapannya.
"Bantu gue nyelesain skripsi gue." Sean sudah hampir depresi dengan skripsinya. Pun ia ingin segera menyelesaikan itu semua dan segera kembali ke ibu kota untuk melanjutkan bisnis Daddy-nya.
"Ngga." Singkat padat dan jelas. Dodit memang senang membantu, tapi tidak untuk menyesatkan.
"Dit, plis lah, udah hampir gila gue revisi mulu. Setidaknya lo jadi dosbing gue deh. Nanti gue temenin lo naik kereta." Sean sangat tahu kelemahan Dodit. Dodit mempunyai trauma dengan kereta. Tetapi, teman kekasihnya yang dari Jepang ingin sekali merasakan fasilitas kereta milik Indonesia. Jadi dengan sangat tidak enak hati, Ayu mengalah dan meminta maaf kepada Dodit. Tapi Dodit tetap tidak gentar. Ia ingin terlihat baik-baik saja di depan kekasihnya, jadi ia sedikit memberanikan diri untuk mendampingi mereka naik kereta. Walaupun dengan ditemani Sean.
Jadi, nantinya Dodit dan Sean akan menjemput mereka di bandara. Dan setelahnya akan menuju rumah Ayu, dengan naik kereta api. Karena kebetulan rumah Ayu dekat dengan stasiun dan teman Ayu yang sangat ingin naik kereta api Indonesia tadi.
"Oke. Awas kalo lo ngga bisa nepatin janji lo gue bunuh lo." Dodit akhirnya setuju.
"Wushh ngeri banget. Oke deh. Makasih yaa." Kata Sean dengan nada yang ia buat seakan menggemaskan.
"Jijik."
Sean pun tertawa dengan keras untuk pertama kalinya. Entah mengapa, perasaannya sangat bahagia. Bukan hanya karena adanya bantuan Dodit untuk skripsi malangnya, tetapi akan ada hal lain yang membuatnya bahagia yang ia sendiri tidak tahu apa.
*
"Kira-chan, kamu jadi ikut Ayu ke Joggoja, kań?" Tanya Yamada, teman Kirana dan Ayu dengan logat Jepang yang masih melekat di bahasa Indonesianya.
"Tidak Yamada. Aku tidak ikut."
Sebagai informasi, Kirana kuliah di salah satu universitas cukup ternama di Jepang. Sudah tiga tahun ia kuliah disana. Selama itu pula, ia harus jauh dari keluarganya. Kehidupan asrama dan sibuknya pekerjaan part time yang ia jalani, membuat ia tidak memiliki banyak waktu luang. Bahkan di hari libur pun, ia harus bekerja seharian penuh di salah satu restoran masakan Indonesia yang ada disana.
Kirana memiliki dua teman, Yamada dan Ayu. Yap, sesuai tebakan kalian. Yamada adalah lelaki kelahiran Jepang yang berkuliah di tempat yang sama dengan Kirana. Pun dengan Ayu, gadis cantik asal Jogja yang sama seperti dirinya, pemenang beasiswa dan pekerja paruh baya. Kebetulan, jarak rumah Yamada bersebelahan dengan rumah sewa milik Kirana dan Ayu.
Ketiganya sangat dekat. Bahkan jika Ayu-Yamada atau Yamada-Kirana hanya jalan berduaan, mereka bisa dikira memiliki hubungan. Parahnya lagi, ketika jalan bertiga, mereka akan dikira pasangan yang sedang berkencan dan mengajak selingkuhannya untuk turut serta.
Dan sekarang, Kirana sedang merajuk karena ulah Ayu yang tiba-tiba memesankannya tiket ke Jogja. Padahal, ia sudah punya rencana untuk mengunjungi museum-museum di Jepang selama masa liburannya.
Bukan tanpa alasan Kirana tidak mau kembali ke tanah kelahirannya. Kirana takut bertemu lelaki itu. Masalahnya, ia belum yakin dengan hatinya. Sulit baginya untuk mengabaikan isi surat dari lelaki itu. Dan ia benar-benar takut bahwa lelaki itu adalah takdirnya. Seperti mimpi-mimpi yang hadir di setiap tidurnya.
"Tapi Kira-chan, kasihan Ayu." Yamada kali ini memelas. Sebenarnya bukan hanya kasihan dengan Ayu tetapi karena rasa penasarannya yang terlalu tinggi dengan Jogja dan kereta api di Indonesia.
Kirana yang sudah muak pun akhirnya menganggukkan kepalanya. Sudah hampir tiga hari juga, ia mendiami Ayu karena gadis itu kekeuh minta ditemani ke Jogja. Katanya Ayu akan mengenalkan beberapa tempat bersejarah di Jogja yang akan menarik perhatian Kirana sebagai ganti karena telah mengacaukan rencana gadis itu.
'Ayolah Kirana, ini Jogja, bukan Jakarta. Jadi, mungkin tidak akan ada dia. Dan lumayan, bisa liburan gratis.' Begitulah kata hati Kirana yang membuat gadis itu akhirnya menyetujui ajakan Ayu.
***
Guys, aku bingung mau upload ini atau engga. Tapi semoga kalian nyaman ya dengan part ini.
Luv,
Azliana Astari ✨
![](https://img.wattpad.com/cover/238981676-288-k89151.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasiamu
Teen Fiction[SELESAI] "Semua yang kita harap, tidak sepenuhnya berakhir seperti yang diharapkan. Terkadang, membiarkan takdir yang mengambil alih semuanya adalah pilihan yang tepat." * Kirana Putri Pratama, gadis manis yang memiliki tubuh sedikit berisi, sedang...