Prolog

14.4K 655 6
                                    

Awal semester menjadi momentum yang menyenangkan sekaligus menyedihkan.

Menyenangkannya, bisa bertemu dengan teman-teman yang sudah dua minggu tidak bertemu dan yang menyedihkannya, harus bertemu dengan tugas-tugas yang sudah dua minggu ini tidak mengganggu.

"Kiranaaa, long time no see. I miss you so much."  teriak seorang gadis dengan logat Inggris yang sedikit amburadul.

"Apaan sih lo. Bilang aja lo kangen curhat-in pacar-pacar idaman lo itu."

"Tau aja sih, jadi makin gemes deh." Jujur Devi sembari menyubit gemas pipi Kirana yang chubby itu.

Kirana pun hanya bisa mencebikkan bibirnya menghadapi temannya yang satu ini.

Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa Kirana juga merindukan obrolan-obrolan ringan bin recehnya Devi.

Tidak terasa, dirinya sudah masuk semester genap di kelas sebelas ini.
Tidak terasa pula, dirinya sudah hampir berpisah dengan seseorang yang ia kagumi diam-diam, Sean.

Tidak bisa dipungkiri, pesona Sean Adhi Pramono memang sangat kuat. Bukan hanya Kirana, seluruh siswi di sekolahnya sangat mendamba dan memuja captain basket yang satu itu.

"Ra, gimana diet lo kali ini, berhasil ngga?" Tanya Devi memecah keheningan.

"Berhasil darimananya, coba lo bayangin. Hampir setiap hari, Mama ngajarin gue menu-menu masakan baru."

"Terus aja, nyalahin nyokap lo. Lo kan bisa masaknya aja, makannya jangan."

"Ya mau gimana lagi, abis masakan gue enak banget. Ngga tahan cyin."

Devi memutar bola matanya malas. Kirana selalu seperti itu. Memiliki keinginan untuk kurus, tapi baru beberapa hari sudah menyerah.

Padahal kalau dilihat-lihat, Kirana adalah anak yang manis. Apalagi jika sedang tersenyum, kedua matanya akan otomatis berbentuk seperti bulan sabit. Dan jangan lupakan fakta tentang mata indah Kirana yang berwarna coklat madu. Sangat cantik.

"Eh Ra, gue denger dari Geng CCI katanya bakal ada pertandingan basket antar sekolah. Dan ini adalah pertandingan terakhir anak kelas dua belas sebelum mereka fokus buat ujian-ujian."

CCI (cewe-cewe imut) adalah geng di dalam kelas Kirana. Beranggotakan tiga manusia aneh. Bisa dibilang, mereka semua adalah duplikat dari geng Selena, mantan Sean.

"Kapan?"

"Dua minggu lagi."

Kirana pun menimang-nimang ajakan Devi. Ini adalah yang pertama baginya. Aneh memang, seorang fans tapi tidak pernah menyaksikan pertandingan idolanya. Waktu tahun lalu, Kirana pun menolak ajakan Devi dengan alasan arisan keluarga. Padahal, Kirana hanya tidak mau kalau Sean mengetahui keberadaannya.

Tapi ini adalah pertandingan terakhir Sean. Kemungkinan juga tahun-tahun yang akan datang dia tidak bisa bertemu dengan idolanya itu.

"Oke, gue gimana lo aja deh."

"Serius? Gue sih pasti berangkat."

Kirana mengangguk antusias. Semoga saja tidak terjadi hal-hal yang tidak pernah dibayangkannya selama ini.

**
Hi, aku sedikit menaruh harapan dengan cerita yang satu ini.
Berawal dengerin lagunya Ziva yang Mata-Mata Harimu, jadi dapet inspirasi mau nulis tentang pengagum rahasia :)

Hope you'll like this one💛


Pengagum RahasiamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang