Coment & Vote!
Happy Reading Gays :')★★★
Cheva memijat pelipisnya. Dia baru bangun, dan kepalanya sedikit pusing. Cheva duduk, dan melihat sekeliling. Tidak ada EXO atau Renjun dikamar. Dia sendiri.
Sebenarnya pagi ini yang menjaga Cheva adalah Baekhyun dan Kai. Sisanya semua pulang untuk mandi dan mengambil beberapa dokumen untuk dikerjakan di rumah sakit. Tapi Kai sedang membeli sarapan di kantin dan Baekhyun sedang nerima telfon. Dia gak mau ganggu Cheva, jadi dia telfon di luar dan pintu kamar Cheva di buka.
"Semalam kamu tidak mimpi buruk kan?"
Suara itu lagi. Cheva menggeleng, dia mengingat bahwa ini semua hanya ilusi.
"Bukan kah ini waktu yang tepat untuk menebus kesalahan mu?"
"Dia hanya ilusi" Gumam Cheva sambil memejamkan matanya.
"Kamu sudah tidak berguna lagi"
Cheva terdiam. Kata kata yang paling dia tidak ingin dengar, pagi ini malah dia dengar dengan jelas.
"Kamu pernah berfikir bahwa kamu hanya jadi beban?"
"Be-berhenti!" Mata Cheva berkaca kaca
"Lihat lah tangan mu, kamu sudah tidak bisa melakukan apa apa lagi"
Cheva menatap tangan kirinya, dia mencoba menggerakkan tangannya, tapi hanya kaku dan sakit yang dia dapat.
"Tidak bisa kan? Sudah ikut aku saja"
Cheva kembali terpengaruh. Dia turun dari tempat tidur, dia menggulung selang infus di perban tangan kiri, dan menarik tangan kanannya. Sehingga jarum infus itu terlepas paksa dari tangan Cheva. Tangan Cheva juga sedikit obek dan mengeluarkan darah.
"Balkon itu tidak dikunci"
Cheva langsung berjalan menuju balkon. Dia membuka pintu balkon dan mendekat ke pagar pembatas yang hanya setinggi dada nya saja.
Cheva mulai memanjat pembatas itu. Pikirannya sudah terpengaruh dengan suara suara Nancy. Tapi untungnya saat Cheva ingin menjatuhkan diri, suara Nancy berhenti. Cheva yang shock langsung turun dari pagar balkon. Dia hampir saja lompat dari lantai 10.
Cheva berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di tangan kanannya yang ada di atas lutut. Sedangkan tangan kirinya yang diperban, dibiarkan menyentuh tanah. Badannya sedikit gemetar, dia menangis.
"Kamu tidak jadi lompat?"
"Pergi dari sini, jangan menggangguku hiks" Ucap Cheva dengan posisi yang sama.
"Tapi aku menunggu mu lompat"
"Hiks kamu sudah mati, pergi sana" Ucap Cheva lagi.
"Dia tidak nyata"
Suara yang berbeda membuat Cheva terdiam. Karena dia nangis, dia tidak mendengar dengan jelas suara siapa itu.
"Ada aku di sini yang akan menolong mu"
Cheva ingat ini suara Drew semalem. Sekarang dia sadar bahwa suara suara ini hanya dari otaknya saja, ini semua tidak nyata.
Cheva mengintip sedikit dan kamarnya masih kosong. Cheva berdiri dan melihat sekitar, sudah tidak ada Nancy, dan tentu tidak ada Drew. Cheva berbalik memandang gedung gedung tinggi di depannya. Sebuah senyum mulai terukir di bibirnya. Ternyata Drew bukan hanya menghentikan mimpi buruknya saja, menghentikan suara suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother EXO [✔]
Fanfiction[ EXO OT9 ] Thanks 250 K reads ❤️ Terpisah dengan keluarganya di umur 10 tahun, itu masalah terbesar seorang agent dunia bernick name Agent C. Tapi siapa sangka kalo dia bakal ketemu lagi sama keluarga kandungnya yang super protective? Apa lagi ke 9...