Hari ini Brian mengantar Al ke sekolah dengan di awasi oleh beberapa Bodyguard dari jauh. Brian benar-benar serius dengan ucapannya, menjauhkan Al dengan Allisya. Buktinya selama seminggu ini mereka sudah tidak bertemu, Brian masih tak mengerti dengan alasan Allisya mencoba mendekati Al namun jika bersangkutan dengan Dave, Brian merasa ada yang tidak beres saat ini.
"Pa, hali ini kita ketemu sama Tante Cantik ya. Al sudah kangen sama Tante," ucap Al saat masih didalam mobil.
"Tante masih sibuk, Nak. Nanti kalau sudah gak sibuk lagi, kita ketemu sama Tante ya."
"Masa sibuk telus? Kemarin juga gitu," ucap Al ngambek. Brian tak mengerti apa yang sudah dilakukan oleh Allisya hingga membuat Al seperti ini. Al tidak akan bersikap seperti ini kepada orang yang baru ia kenal kecuali orang-orang terdekatnya.
"Belajar yang rajin ya. Nanti kalau liburan Papa akan membawa Al jalan-jalan."
"Benelan, Pa?"
"Iya, Nak. Jangan nakal. Ok, Son?"
"Siap. Captain!" Tangan Al membentuk hormat.
Al keluar dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam sekolah, Brian pun segera menghubungi para bodyguardnya untuk mengawasi Al. Beberapa dari mereka bisa masuk ke dalam area sekolah, tentu saja itu hal mudah untuk Brian.
Setelah mengantar Al, Brian memutuskan untuk pergi ke kantor karena banyak pekerjaan yang sudah ditunda olehnya.
Sesampai di ST Corp, Brian berjalan masuk kedalam. Tak ada yang berani menyapanya, aura yang begitu tegas dan dingin itu mampun membuat para karyawannya terintimidasi. Brian masuk ke dalam lift khusus bersama Asistennya.
"Bagaimana jadwal hari ini?" tanya Brian yang sibuk dengan ponselnya.
"Ada beberapa rapat yang harus Anda hadiri, Tuan. Kemudian perwakilan LS Corp ingin bertemu dengan Anda, mereka ingin bekerja sama dengan kita."
Saat mendengar LS Corp, Brian mengalihkan tatapannya. "Siapa perwakilannya?"
"Nona Allisya Lesham, Tuan."
Brian mengepalkan tangannya, 'sepertinya kau benar-benar ingin bermain denganku?' Batinnya.
"Hubungi pihak LS untuk memajukan pertemuannya, sebelum makan siang."
Ting!
Lift terbuka, lalu saat ia ingin berjalan ke ruangannya Brian melihat Jevan-Daddynya bersama seorang wanita yang sangat Brian kenal.
"Brian, kau baru datang?" tanya Wanita itu.
"Untuk apa kau kemari?" Brian malah melontarkan pertanyaan kembali.
"Aku hanya ingin bertemu denganmu, Brian. Uncle bilang kau belum datang, jadi aku menunggumu. Kita sudah lama tidak bertemu, aku sangat merindukanmu, Bri."
"Ck! Aku sibuk, lebih baik kau pergi sekarang."
"Brian!" bentak Jevan membuat Brian bedecih. Ini yang membuatnya tidak suka kepada wanita ular didepannya ini. Dia selalu mendapat dukungan dari Jevan.
"Jaga sikapmu dengan Jesicca!"
Jessica Winata, gadis blasteran ini adalah keponakan tiri Jevan. Dia baru saja datang, selama ini dia tinggal di Jerman bersama orang tuanya. Brian tidak suka dengan sifat Jessica yang menurutnya sangat posesif.
"Uncle tidak apa-apa. Brian mungkin sedang banyak pikiran," ucap Jessica sambil menunduk.
"Sekarang kamu pulang kerumah, Uncle sudah menyiapkan kamarmu," ucap Jevan membuat Brian menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Daddy [ Selesai ]
Fanfic"Maafkan aku, Brian. Aku harus pergi tolong jaga anak kita dengan baik, sayangin dia. Sekali lagi maafkan aku." Sepucuk surat yang ditinggalkan oleh seseorang yang mengaku telah melahirkan bayi diduga adalah anak dari seorang pemuda tampan bernama B...