Bagian 32

7.7K 625 4
                                    

Happy Reading ~~

Sebelum melakukan acara lamaran Brian ingin melakukan klarifikasi akan identitas Al dan juga kedekatan dirinya dengan Allisya. Semua ini semata-mata ia lakukan karena tidak ingin kedepannya membuat rumah tangganya bersama Allisya menjadi bahan pembicaraan orang-orang yang tidak mengerti asal usul permasalahan mereka.

Brian juga sudah memberitahu keluarga Leshaam dan Stevano akan hal ini. Semua pihak keluarga setuju namun, tentang masalah hubungan asmaranya masih menjadi rahasia untuk beberapa orang. Sepertinya Brian benar-benar ingin membuat semua orang terkejut.

Siang pukul 13.00 semua wartawan dari berbagai media sudah berkumpul di dalam ruangan ST Corp yang di sediakan. Brian, Aldric serta Jevan dan Pricilia turut hadir begitu juga dengan Alex dan Dina beserta Laura dan juga Dave.

"Selamat siang semua. Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kehadiran keluarga saya berserta keluarga Leshaam karena telah hadir diacara kali ini dan juga teman-teman media," ucap Brian dengan santai.

"Tak perlu banyak bicara. Saya mengumpulkan kalian semua saat ini hanya ingin mengumumkan tentang siapa Ibu kandung putra saya."

"Kenapa anda baru ingin mengungkapkannya sekarang? Apalagi ini sudah lewat 5 tahun, Pak?" tanya Wartawan.

"Awalnya saya tidak ingin tahu siapa wanita yang sudah melahirkan putra saya. Tapi setelah mengetahuinya membuat saya merasa bersalah. Dulu saya seorang pria yang ingin bersenang-senang saja. Tapi setelah putra saya masuk ke dalam kehidupan saya, semuanya telah berubah."

"Jadi siapa sosok wanita itu?"

Brian menatap mereka semua sebuah penyesalan kembali hinggap dalam benaknya. "Wanita itu adalah Aneke Felicia Leshaam Shaenetta yaitu saudari kembar dari Auristela Allisya Lesham Shaenetta," sambungnya membuat seluruh orang yang berada di sana terkejut suara bising pun terdengar dimana-mana. Dina meremas tangannya berusaha tegar setiap ia mengingat anaknya itu.

"Apa yang saya lakukan di masa lampau mungkin semua tanpa di sengaja namun saya tetap merasa bersalah. Feli meninggal karena kecelakaan mobil lima tahun yang lalu dan itu membuat saya semakin merasa bersalah. Sebenarnya kami juga tidak menyangka tapi semua sudah di takdirkan. Feli sekarang sudah tenang di alam sana."

"Saya tidak ingin kedepannya kalian meragukan siapa sebenarnya ibu kandung dari putra saya dan mencoba merusak nama Felicia," ucap Brian tegas sorot matanya menyiratkan bahwa tidak ada yang boleh mengusik keluarganya.

"Jadi apa benar berita lima tahun lalu yang mengatakan bahwa anda telah memperkosa Nona Felicia hingga membuatnya mengandung?" tanya salah satu wartawan. Pricilia yang mendengar itu merasa tidak terima saat ia hendak memprotes Brian menahannya.

"Jika saya mengatakan bahwa saya tidak memperkosanya mungkin kalian akan meragukan jawaban saya. Saat itu kami melakukannya dalam keadaan sama-sama dalam pengaruh minuman alkohol serta pengaruh obat yang ada di Felicia. Kalian bisa melihat rekaman ini."

Brian sudah menyiapkan segalanya, video rekaman cctv dirinya saat masuk ke dalam kamar.

"Saya berjalan seorang diri saat itu. Kalian bisa lihat bahwa ini bukanlah kesengajaan yang saya lakukan. Dari rekaman ini saya yakin ada yang mencoba menjebak kami namun sepertinya ia salah langkah."

"Lalu bagaimana hubungan anda dengan keluarga Leshaam apa mereka sudah mengetahui akan hal ini?" tanya wartawan lain.

"Kami sudah mengetahui semua ini. Awalnya saya ingin marah namun sejak meninggalnya Felicia-putri kami. Semua sudah kami ikhlaskan, sebelum mengalami kecelakaan Felicia juga sudah memberikan hak asuh Aldric kepada Brian," jawab Alex.

"Dan satu lagi yang saya ingin umumkan. Beberapa waktu lalu beredar kabar saya tengah mengencani seorang wanita. Apa yang kalian lihat dan dengar itu memang benar," ucap Brian.

"Jadi apakah benar jika anda tengah berkencan dengan Allisya Leshaam?"

Brian terdiam lalu menoleh ke arah dimana Allisya berdiri, Brian menyuruh Allisya untuk mendekat ke arahnya.

"Benar," jawab Brian sambil memperhatikan Allisya yang mendekat. "Wanita yang kalian lihat di depan saya saat ini adalah wanita yang saya cintai dan akan menjadi Ibu dari anak-anak saya kelak.

Berita yang di keluarkan Brian Stevano saat ini cukup membuat gempar media. Terkuaknya wanita yang menjadi Ibu Aldric serta hubungan percintaannya dengan Allisya.

"Jadi kalian akan berencana menikah?"

"Tentu saja. Kami akan segera menggelar acara pertunangan kami dan setelah itu kami akan segera memutuskan pernikahan."

"Apa yang membuat anda memutuskan pernikahan dengan Allisya? Apa karena mendiang Felicia adalah saudari Allisya yang memiliki kemiripan?"

Brian mengepalkan tangannya, Allisya yang berdiri di sampingnya langsung mengelus lengan Brian mencoba menenangkannya. Brian menoleh ke arah Allisya, Allisya memberi senyuman tenduh yang mampu membuat amarah Brian reda.

"Percintaan saya tidak ada hubungannya dengan masalah itu. Saya menghormati Feli sebagai Ibu kandung Al tidak ada yang bisa menggantikannya dan Allisya adalah wanita yang saya cintai mereka berdua sama-sama orang terpenting bagi saya."

"Tapi setau saya beberapa waktu lalu beredar kabar jika Nona Allisya memiliki hubungan dengan Tuan Erga. Apa Nona Allisya berselingkuh dengan anda?"

Rahanya mengeras dan napasnya seketika memburu ingin rasanya Brian menghajar orang itu. "Iya benar. Yang kalian bilang memang benar jika saya memiliki hubungan dengan Erga dan saya tidak tahu itu dikatakan berselingkuh atau tidak," ucap Allisya tiba-tiba membuat semua orang terkejut.

"Tapi hubungan saya dengan Erga sudah resmi di putuskan karena beberapa hal. Erga melakukan tindak kekerasan kepada saya beberapa kali yang membuat saya trauma, hingga percobaan pembunuhan kepada saya di tempat tinggal saya sendiri." Allisya mencoba menguatkan dirinya.

"Setelah itu ia melakukan penggelapan dana perusahaan yang di percayakan olehnya. Lalu haruskan saya bertahan dengan orang seperti itu?"

Semua orang terdiam mengdengar berita ini tak ada yang tahu kecuali orang tua Allisya dan Brian.

"Jika bukan karena Brian yang mencoba melindungi kami mungkin saja saat ini saya tidak bisa ikut berdiri disini."

Brian menarik Allisya kedalam pelukkannya, ia akan benar-benar membuat Erga membayar semuanya.

Setelah di rasa cukup yang dikatakan Brian pun membubarkan semua orang. Hanya ada pihak keluarga saja.

"Brian, Daddy ingin bicara sama kamu," ucap Jevan.

"Brian tahu apa yang ingin Daddy katakan. Sebelumnya Brian minta maaf tapi Brian tidak bisa mengikuti apa kemauan Daddy. Allisya wanita yang Brian cintai, Dad. Begitu juga dengan Al kami berdua sama-sama membutuhkan Allisya bukan Jessica atau wanita lainnya."

"Tapi pertunangan kalian sudah akan segera di putuskan!"

"Selama ini Brian sudah mencoba mengikuti apa yang Daddy inginkan. Brian mohon umtuk kali ini biarkan Brian yang memutuskan apa yang terbaik untuk Brian dan Al."

"Sayang, biarkan Brian memilih. Dia bukan anak-anak lagi dulu memang kita yang harus merencanakan semuanya tapi lihat dia sekarang. Sekarang dia sudah menjadi orang tua yang baik untuk Al," ucap Pricilia.

Jevan menarik napasnya lalu, "Jangan buat Daddy kecewa. Tentang masalah Jessica biar Mommy sama Daddy yang urus."

Jevan menoleh ke arah Allisya yang berdiri di samping Brian. "Saya bukannya ingin meragukanmu, saya percaya kamu bisa menjaga mereka."

"Maaf jika saya membuat Uncle kecewa tapi saya berjanji akan menjaga mereka dengan baik karena bagaimana pun Al keponakan saya," ucap Allisya.

"Sebentar lagi kita akan jadi besan, Jeng." Pricilia menarik tangan Dina dengan bahagia sedangkan Laura menatap tak suka ke arah Allisya ia pun segera pergi dari sana.

Tbc ...

My Perfect Daddy [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang