Bagian 13

12.7K 1K 8
                                    

Happy reading ~~

Sekarang sudah pukul 12 siang sudah waktunya anak-anak pulang sekolah, namun Al belum dijemput. Brian belum pulang dari perjalanan bisnisnya sedangkan Pricilia yang biasa menjemput Al belum menampakkan dirinya.

"Al belum dijemput, Nak?" tanya seorang wanita yang diketahui adalah salah satu guru Al.

"Belum, Miss. Oma belum datang."

"Kalau begitu Miss temenin Al nunggu Oma Al sampai datang ya?"

Al menganggukan kepalanya, ia sesekali bercerita tentang apa saja yang dilakukannya bersama teman-temannya tadi pagi sampai seorang wanita cantik berdiri di hadapan mereka. Guru Al menatap bingung.

"Anda?"

"Saya ingin menjemput, Al."

"Kalau boleh tau Anda siapanya Al?"

"Tante Cantik." Pekik Al langsung memeluk tubuh wanita itu.

"Saya Aunty-nya. Saya diminta untuk menjemput Al karena Ny. Pricilia sedang ada urusan."

"Baiklah kalau begitu. Al juga sepertinya sangat mengenal Anda. Al pulang sama Tante Cantik ya, jangan lupa PR-nya dikerjakan."

"Siap, Miss." Al membuat postur hormat membuat kedua wanita itu terkekeh.

"Kalau begitu kami pamit, terima kasih."

"Sama-sama. Sampai besok, Al."

Al melambaikan tangannya lalu berjalan disamping Allisya. Yang menjemput Al adalah Allisya karena bodyguard yang mengawasi Al memberitahu jika Al sudah pulang sekolah dan memang rencana Allisya untuk menemuinya har ini. Urusan dengan keluarga Stevano bisa ia urus nanti, sekarang rasa rindunya harus terobati dulu.

"Tante, kita mau kemana?"

"Al maunya kemana?" tanya Allisya sambil mengemudikan mobilnya membelah jalanan yang cukup ramai.

Al mengetuk-ngetuk dagunya seolah sedang memikirkan utang negara, Allisya yang merasa gemas mengusap kepala Al.

"Al mau es klim, Tante."

"Baiklah, tapi Al tidak boleh makan banyak-banyak ya. Nanti Al sakit terus nanti Tante sedih."

"Hmm."

'Kamu lihat, Kak. Malaikat kita sangat manis 'kan? Andai kamu masih disini pasti sekarang kita akan hidup bahagia,' batin Allisya.

Al nampak memperhatikan raut wajah Allisya yang menyendu. "Tante, kenapa?"

"Tante gak apa-apa kok, Al. Nah sudah sampai ayo kita turun." Allisya membuka sealbelt dirinya dan juga Al. Allisya keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil Al. Menggandengnya masuk ke dalam restoran, penampakkan yang cukup kontras. Allisya yang memakai style kantoran sedangkan Al memakai seragam sekolahnya membuat beberapa orang memperhatikan mereka.

Allisya mendudukan Al di meja dekat jendela kaca yang memperlihatkan jalanan yang begitu ramai. "Al tunggu disini dulu. Tante mau pesan dulu." Allisya memberikan ponselnya agar Al tidak bosan menunggunya.

Allisya meninggalkan Al yang duduk sendiri, tak ada yang mau mengusik Al yang sedang bermain ponsel Allisya itu. Saat sedang bermain tak lama ponsel Allisya berdering, Al yang merasa terusik langsung menerima telpon tersebut.

"Hallo," ucap Al membuat orang yang diseberang sana bingung.

"Kok gak ada sualanya ya. Hallo hallo," Al memperhatikan ponsel Allisya yang menampilkan gamenya lagi. Ternyata panggilannya sudah terputus dan Allisya sudah kembali ke meja Al.

My Perfect Daddy [ Selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang