You're lovin' on the psychopat sitting next to you.
'Kau mencintai psychopat yang duduk tepat di sebelahmu'
Author Pov.
Alunan musik terdengar dari ponsel seorang gadis, 2 gadis berseragam putih biru tengah duduk di bawah pohon dengan tenangnya.
'You're lovin' on the psychopat sitting next to you'
'You're lovin' on the murderer sitting next to you'
'You'll thing how'd i get here sitting next to you'
'and after all i've said, please don't forget...'
'All my friends are heathens take it slow~'
"Lagu lo gak ada yang bagusan sikit Ta?" Keluh gadis bercepol satu. Dia pusing mendengar lagu yang temannya putar itu.
"Hehe, lagunya enak tau. Artinya lumayan keren 'kau mencintai psychopat yang duduk tepat di sebelahmu, kau mencintai pembunuh yang duduk tepat di sebelahmu' itu punya arti jika orang yang lo cintai pasti punya rahasia tersendiri" Celoteh gadis tadi.
"Tata, jangan kebanyakan baca wattpad deh" Gadis bercepol tadi tak habis pikir dengan pemikiran teman satu-satunya itu.
"Ih! Agata! Kan bisa jadi kalau pacar lo di masa depan itu Psychopat dan pembunuh. Serem-serem romantis tau" Celoteh Tata lagi, Agata mendesah berat. Otak Tata sudah terkontaminasi ff psychopat.
"Gamau ah, nanti yang ada orang terdekat gue di bunuh sama dia" Gumam Agata pelan. Dia tak mau ada yang terluka karena dirinya, sedangkan Tata merangkulnya erat dan mengartikan sebait lagu lagi.
"You'll thing how'd i get here sitting next to you, kau akan berfikir bagaimana aku bisa duduk tepat di sebelahmu, After all i've said, please don't forget -Setelah apa yang aku katakan, tolong jangan lupa."
Agata bingung, kalimat itu seakan memiliki arti mendalam "Tata...artinya kok sedih? Seakan lo mati dan ninggalin gue" Lirih Agata sedih.
Tata mengeratkan rangkulannya, matanya berkaca-kaca dan dia tersenyum manis "Ta..dia ada di sebelah lo" Bisik Tata sendu, wajahnya yang cantik kian berubah mengerikan.
Darah mengucur deras dari seluruh tubuhnya, air mata kemerahan terlihat. Agata panik dan segera menjauh "Tata lo kenapa!?" Serunya panik.
"Agata...dia ada disebelah lo, dia ada disebelah lo. Murderer sitting next to you, pembunuh duduk tepat disebelahmu...Agata..jaga diri lo"
Seketika taman yang mereka tempati berubah menjadi ruang gelap hampa udara, Agata panik dan berusaha memanggil seseorang.
"Tolooong!!"
"Queenze.."
"Hiks..SIAPA DISANA!?"
"Queennya D***"
Agata menutup telinganya, tak mau mendengar suara lelaki remaja yang tak dikenalnya "Agata...dia..ada disebelah lo".
"QUEEN!!"
Tarikan napas panjang terdengar, Queenze membuka matanya dan terengah-engah. Damian langsung memeluknya erat dan menangis di bahu Queenze.
"Huaaaaaaa Dami kira Queen pergi..hiks..syukurlah gapapa..hiks..Queen.."
Tangisan itu seakan lewat, Damian duduk disebelahnya. Tepat di sebelahnya Tata...gak mungkin maksut lo-batin Queenze.
'Murderer sitting next to you'
Queenze melirik Damian yang masih menangis, "Pembunuh duduk tepat disebelahmu.." Lirih Queenze tak percaya. Dia segera melepas pelukan Damian dan memegang erat bahu Damian.
Manik matanya bergetar tak percaya, tidak...tidak mungkin Damian yang menjadi pembunuh Tata. Gak mungkin..Damian gila karena dirinya tolak, dan...tak mungkin Talia mati karena dirinya.
Damian masih menangis, dia menyeka air matanya dan menatap pilu Queenze "Queen.." Panggilnya pelan.
Queenze melepas pegangannya di bahu Damian, tangannya terasa dingin dan berkeringat. Tubuh Queenze sedikit bergetar "Kamu...bisa keluar sebentar?" Cicit Queenze seraya mengalihkan tatapannya.
Damian terkaku, apa maksudnya ini "Queen-"
"Aku mau istirahat, kepala aku pusing. Aku mohon kamu keluar"
Damian diam, dia menggigit pipi dalamnya guna menahan tangisan yang semakin menyesakan dada. Dia langsung keluar tanpa berkata-kata lagi.
Sunyi menyapa kamar inap Queenze, gadis itu menekuk kedua kakinya dan menyembunyikan wajahnya disana.
"Tata...lo..ngasih tau gue siapa yang bunuh lo.." Lirih Queenze, tapi masih belum bisa dibenarkan hanya berdasarkan mimpi.
Bisa saja itu hanya tekanan batin Queenze yang terlalu kehilangan, Damian tak mungkin melakukan hal itu "Enggak Ta, Damian gak mungkin gitu" Queenze berusaha...untuk percaya pada Damian.
Pasti bukan Damian, pelakunya pasti orang lain. Selagi Queenze berperang dengan pikirannya, Damian sendiri berjalan menuju sebuah tempat.
Dia harus memberikan supir tadi pelajaran, berani sekali dia menabrak Queenze sampai menorehkan luka di tubuh Queenze. Walau tidak parah, tetap saja darah tetap keluar dari sana.
"Pak Tua sialan" Desisnya tajam.
Dan Queenze, ingatlah. 'Psychopat sitting next to you, murderer sitting next to you'
Damian adalah keduanya.
Tbc..
Syalalala..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Boy [End]
Teen FictionFirst Story dari Mawkish Damian, terserah mau baca ini dulu atau Mawkish Damian dulu. [COMPLETE] Queenze Agata si Badgirlnya Candayana, harus berurusan dengan Damian Aelion. Si Murid baru yang tergila-gila padanya. Sudah Cengeng, manja, sedikit gila...