Yosh~
Author Pov.
Queenze tertidur di pangkuan Damian karena terlalu lama menangis, dia masih mengigaukan nama Talia berulang kali. Isakannya masih bersisa walau orangnya sudah tertidur.
Gerald memandang tajam Damian yang masih melengus rambut Queenze dengan lembut "Mending lo jauhin kakak gue" Peringat Gerald penuh dengan nada tak suka.
Damian berhenti mengelus dan mendongak, menatap datar Gerald yang juga menatapnya "Beruntung kau adalah adik Queen" Ujar Damian tenang kemudian kembali melanjutkan elusannya.
Sesekali memperbaiki posisi tidur Queenze menjadi gendongan koala, Damian menyamankan kepala Queenze di ceruk lehernya, dan memberikan ciuman di pipi Queenze.
Siapapun yang melihatnya, akan sadar betapa besar rasa cinta Damian pada Queenze. "Gue peringati ya, jangan pernah sakiti Queenze. Atau lo habis sama gue" Ancam Gerald serius.
Damian tak menggubris dan tetap mengelus rambut Queenze, dia...merasa ulu hatinya terluka melihat betapa terpukulnya Queenze.
Gadis yang biasa berbicara ketus, terkadang lembut dan keibuan. Kini seperti anak kecil yang kehilangan mainan berharganya.
Damian tak akan membiarkan siapapun tau tentang ini, jangan sampai Queenze menjauhinya karena sudah membunuh sahabat baiknya.
Damian memejamkan matanya dan mencium dahi Queenze lembut "Aku bakal jagain kamu, tapi...aku mohon jangan tinggalin aku.." Bisik Damian penuh permohonan.
Hanya 1 yang Damian inginkan, jangan sampai Queenze menjauhinya dan meninggalkannya. Damian tak sanggup...dia tak mau kembali menjalani hari sebelum Queenze datang.
"I love you.." Bisiknya, sebelum akhirnya ikut menyusul ke alam mimpi.
.
.
.
.
2 minggu kemudian.Queenze merubah sikapnya, dia tak mau bersikap ketus dan kasar pada Damian. Dia hanya takut..jika suatu hari Damian akan pergi meninggalkannya sama seperti yang Talia lakukan.
Queenze juga senang memanjakan Damian, memeluknya, menyuapinya, membujuknya. Queenze senang jika Damian senang.
"Queen~"
Ucapan penuh kemanjaan itu terdengar, Queenze yang sedang piket lantas mendongak dan memberikan senyum lembutnya. Damian berlari pelan ke arah Queenze seraya merentangkan tangannya.
"Peluk Dami~" Ucapnya dan menerjang Queenze dengan pelukan hangatnya.
Seisi kelas menampilkan ekspresi yang berbeda, mereka sih sudah biasa melihat adegan mesra itu. Cuma...masih ada yang gumoh karena tak terbiasa.
"Kangen~" Adu Damian bernada dan mendusel di ceruk leher Queenze. Menghirup dalam aroma vanilla yang menguar dari rambut dan seragam Queenze.
Queenze melepaskan gagang sapu ditangannya dan menendang benda itu menjauh. Hampir mengenai wajah tampan Harvy.
"Bangsat! Hampir kena muka gue Agata!!" Umpat Harvy kesal, Queenze tak perduli dan membalas pelukan Damian.
Harvy ingin mengumpat lagi, tapi tertahan saat seseorang menjewer telinganya "Adududuh! Bajinga-"
Umpatan itu berhenti saat wajah cantik dari kekasihnya terlihat "Bajinga apa? Coba terusin" Ucap Milky datar. Harvy melengkungkan bibirnya ke bawah dan malah memeluk Milky.
"Milky~ Harpi kangen~" Ucapnya bernada sambil bersender di bahu Milky. Sebagian besar siswa di kelas mendecih jijik, pasalnya Harvy biasanya mengumpat saja.
Tapi semenjak jadian sama Milky, dia jadi manja "Apaan sih Harpi, kita satu rumah dan tiap hari ketemu" Ketus Milky seraya membalas pelukan Harvy.
"Kamu mah, aku tuh selalu kangen sama kamu" Gerutunya manja seraya menggigiti beberapa helai rambut Milky.
"Jangan gigiti rambut aku Vy, ku libas kamu nanti"
"Aaaaaa~ Milky gak sayang Harvy lagi..gitu aja gaboleh"
"Rambut aku jadinya bau jigong kamu"
"Hiks...Milky jahat.."
Milky tertawa pelan, dia suka menjahili Harvy sampai menangis seperti ini "Cup-cup-cup, uda jangan nangis. Nanti malam kita ke tempat Jidan sama Alki ya" Ucap Milky.
Jidan dan Alki...adalah teman mereka, mereka..ah..sayangnya mereka uda gak ada.
Harvy mengangguk patuh, apapun yang Milky minta akan Harvy berikan. Apapun itu bahkan jika meminta jantungnya pun akan diberikan.
"Dami.." Bisik Queenze, Damian berdehem sambil memilin rambut Queenze. "Aku mau ketempat Tata sama Dev, kamu temenin ya" Pintanya dengan sangat.
Damian sebenarnya enggan untuk pergi, tapi demi Queenze dia akan melakukannya "Oke, nanti aku jemput kamu ya" Queenze mengangguk.
Dia kangen sahabatnya, sehari setelah kematian Talia, Devon memilih untuk menyusulnya. Dia ditemukan tewas di kamarnya dengan cara meminum 1 botol penuh obat tidur.
Membuatnya overdosis dan tidur selamanya.
.
.
.
Damian menunggu di sebrang jalan dari perkomplekan rumah Queenze, bukan dia tak mau masuk ke dalam sana. Hanya saja Queenze melarangnya.Dia tak mau di cap 'Percuma ganteng kalau jemput cewek depan gang' oh itu buruk.
Damian tersentak dari lamunannya saat getaran di ponselnya terasa, dia segera mengambil benda pipih itu.
My Queen✨
Damian.
Aku uda di depan.
Mobil kamu yang di sebrang kan?
Iya sayang✔️✔️
Hati-hati nyebrangnya ya✔️✔️
Dami love Queen💞✔️✔️
Okey, Queen Love Dami juga💞.
Damian menggigit bibirnga guna menahan teriakan girang yang tak terkira. Dia amag bahagia saat ini, segera Damian membuka kaca mobil dan melihat sosok Queenze di seberang sana.
Sangat cantik dan....jauh. Jauh sampai rasanya Damian tak bisa menjangkaunya "Queen.." Gumamnya senang. Setelah dari makam nanti, Damian bisa membawa Queenze untuk kencan bersamanya.
Queenze mulai terlihat menyebrang, Damian dengan sabar mengawasi Queenze "QUEEN HATI-HATI" Teriak Damian.
Queenze mengangguk dan berlari, tangannya memegang erat sebuah foto. "Ah.." Queenze sampai di sebelah mobil tapi Queenze malah menjatuhkan foto itu.
"Dami bentar, fotonya jatuh" Ucap Queenze dan hendak menyebrang lagi, tapi Damian menahannya.
"Uda gausah Queen, biarin aja" Cegah Damian agar Queenze tak menyebrang lagi. Sebab jalur lintas lumayan padat, tapi Queenze menarik tangannya.
"Enggak, itu foto penting. Kamu tunggu sini" Queenze segera berlari ketengah jalan dan mengutip fotonya. Lalu bersiap untuk kembali menyebrang.
"QUEEN, HATI-HAT-"
Brak!
Damian terdiam, matanya menunjukan betapa shocknya dia melihat kejadian itu. Segera dia membuka pintu mobil dan berteriak histeris.
"QUEENZE!!"
Ketakutan, mulai menyergab hati Damian.
Tbc..
Syalala, bonus nih. Babay semwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crybaby Boy [End]
Teen FictionFirst Story dari Mawkish Damian, terserah mau baca ini dulu atau Mawkish Damian dulu. [COMPLETE] Queenze Agata si Badgirlnya Candayana, harus berurusan dengan Damian Aelion. Si Murid baru yang tergila-gila padanya. Sudah Cengeng, manja, sedikit gila...