Agata-10.5

11.1K 941 137
                                    

Yang kepo, itu judul manhwa nya 'Perfect Mine' si cowok yang role model Damian seorang masokis sedangkan cewek role model Queenze Yandere.

Yang kepo, itu judul manhwa nya 'Perfect Mine' si cowok yang role model Damian seorang masokis sedangkan cewek role model Queenze Yandere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mirip banget sama Damian sumpah😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mirip banget sama Damian sumpah😭. Damian kalau senyum matanya gitu tauuuuu.

Author Pov.

Gerald menatap dingin tubuh kakaknya yang terbaring lemah di kasur rumah sakit. Dokter mengatakan jika sekali lagi Queenze mengalami hal seperti ini, maka dia bisa saja mati.

Gerald menghela napas pasrah, dan memegang erat tangan Queenze "Kenapa kakak gak bilang sih" Lirihnya sedih. Kedua orang tuanya tak tau perihal penyakit Queenze dan sebaiknya tak perlu tau.

Cukup Gerald saja yang tau dan akan menjadi sandaran Queenze. Gerald mencium punggung tangan Queenze lalu mengeluskan telapak tangan Queenze ke pipinya.

"Kak, kakak lagi gak sadar kan?" Gumam Gerald. Tak ada jawaban yang terdengar, seringai yang lumayan seksi terbentuk di wajah tampan Gerald.

Dia berdiri dan mendekatkan wajahnya pada wajah Queenze "Ge...boleh rasain bibir kakak gak? Boleh kan ya, kan Ge adik kesayangan kakak" Bisik Gerald sensual.

Dia menarik masker oksigen Queenze dan tangan kirinya meraba perut Queenze yang terhalang pakaian rumah sakit "Ge cinta sama kakak, sampai kapanpun cuma kakak" Bisiknya lagi.

Gerald mendekat, dia mencium bibir ranum kemerahan milik Queenze dan menghisapnya pelan. Lalu setelahnya menarik diri, napasnya tak terlalu terengah, tapi wajahnya benar-benar memerah.

Dia menjauhkan wajahnya, dan mengusapnya kasar "Sial..bibir kak Queen manis, berarti dia belum pernah ciuman. Itu first kiss nya?" Gerald meracau kesenangan.

Jika benar begitu, Gerald patut berbangga diri karena dia adalah yang pertama dalam hal merasakan manisnya bibir sang kakak. Dia segera memasang masker oksigen milik Queenze.

"Ge mau beli makanan dulu, kakak disini aja ya" Ujar Gerald dan menyempatkan untuk mencium kening Queenze. Baru setelahnya berjalan keluar kamar.

Disaat Queenze terbaring lemah, Damian kini sedang di hukum habis-habisan sama Ziyel.

Damian tak jadi dipenjara, dia berhasil lolos karena koneksi Ziyel di Amerika lumayan kuat. Sebagai gantinya Ziyel yang menghukum langsung putranya itu.

Damian di ikat di sebuah kursi, dengan kedua mata yang ditutup kain hitam "Damian, kamu uda lama enggak Papa hukum ya" Ujar Ziyel tenang.

"Iya Pa" Jawab Damian tenang, dia sama sekali tidak terlihat seperti Dami biasanya. Ah...nampaknya ini Ian.

Ziyel mengambil cambuk dan alat setrum dari sebuah lemari "Dasar anak nakal, kamu hampir ngelubangi wajah pacar kamu sendiri. Kalau dia mati kan kamu juga yang gila" Gumam Ziyel.

Ziyel pusing, setelah 2 tahun tak lagi berulah, kini Damian kembali membuat masalah. Apa Ziyel masukan saja Damian ke RSJ lagi agar otaknya kembali normal.

"Apa papa kirim lagi kamu ke Amsterdam, supaya gak ketemu Queen lagi-"

"ENGGAK!! AKU GAMAU PISAH DARI QUEEN!!" Damian berseru emosi, dia rela di cambuk bahkan di hajar habis-habisan. Asal jangan pisahkan dia dari Queenze-nya, Damian bisa gila hanya dengan memikirkannya.

Ziyel mengedikan bahunya "Yaudah, papa setrum aja kamu sampai sekarat" Ujar Ziyel santai dan mendekat. Mengatur tinggi ketegangan agar membuat Damian sekarat perlahan.

Damian diam, tapi bibirnya menunjukan senyum miring yang menantang "Terserah Papa aja, yang penting jangan pisahin aku dari Queenze" Ujar Damian santai.

Ziyel mengangguk "Oke, bersiaplah"

Pria tua itu mengarahkan setruman tadi ke dada Damian, tubuh putranya itu langsung mengejang dan bergetar, sekali, itu baru sekali.

Yang kedua kali Ziyel mengarahkannya ke leher Damian dan itu rasanya sangat amat...ah..anjing banget.

"ARGGHHHHHH!!" Damian berteriak kesakitan, leher adalah daerah sensitivenya karena banyak luka sayatan terbentuk disana.

Kembali, setruman ke tiga "ARGHHHHHHH!! AAAARRGHHHHHH!!" Damian bergetar semakin hebat.

Brugh!

Tubuhnya jatuh beserta dengan kursi yang dia duduki. Tubuhnya menggelepar seperti ikan yang kehabisan napas di darat, setruman yang Ziyel berada di tingkat 500 volt.

Belum saja 1 juta volt. Jadi Damian tak akan mati semudah itu.







































10.5 series end.
Tbc.

Serius, kalian belum pernah nemu cerita yang kayak gimana? Aku ada rencana mau buat 1 book tentang cerita yang belum pernah kalian baca.

My Crybaby Boy [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang