CHAPTER 05 : The Arrival of Two Teenagers

350 44 1
                                    

Please be a wise raeder 😊



Dua minggu berlalu. Selama itu tidak ada kesibukan berat yang dipikul Ersa. Menemani rekaman, hadir di acara penghargaan, variety show, pemotretan, itu saja. Sempat beberapa kali juga Ia menjadi manager pengganti SuperM. Menemani mereka menggelar konser virtual yang berujung si leader dipanggil ke ruang direktur utama, lantai paling atas.

Ersa tidak tahu jelas inti masalahnya. Sebab kala itu Mina yang sementara menemani nct dream pemotretan, laporan bahwa Jaemin sempat pingsan di sela-sela break.

Sebelumnya Ersa mampir ke dorm mereka, mengantarkan makanan. Kebetulan Jaemin yang menerimanya. Sekilas wajahnya pucat. Ersa bertanya, namun dia bilang baik-baik saja.

Hal itupula mengingatkannya pada Baekhyun-leader SuperM. Ketika Ersa kembali ternyata konsernya telah usai. Berbekal info dari beberapa staff, Ersa bergegas ke lantai paling atas kantor. Batas teritorial pendiri sekaligus direktur utama SM.

Kali pertama Ersa menjejakkan kaki dilantai atas, setelah keluar dari kotak besi, nuansa mewah dan elegan langsung menyambutnya. Pilar-pilar tinggi, permadani indah, gucci, sofa tamu berbahan kulit, lampu gantung kristal, di dekat dinding kaca ada meja bundar yang diapit dua kursi berbahan jati; menghadap langsung ke namsan tower-lanskap kota yang mendunia, dan ornamen lainnya yang bernilai tinggi.

Ersa duduk, berdiri, kemudian duduk lagi, seakan belum cukup, ia tak sadar mondar-mandir didepan pintu berwarna abu-abu yang membentang megah itu. Terhitung empat jam sebelum konser dimulai pria itu tidak menyentuh makanan sedikitpun. Padahal dia membutuhkan banyak tenaga dan energi buat perform. Dan sekarang, sudah satu jam lebih pria itu mendekam di ruangan besar tersebut. Entah wejangan apa yang direktur utama berikan.

Nyaris dua jam. Ersa kelewat tidak tahan untuk tidak menerobos pintu dihadapannya. Ditambah sepaket makanan siap saji yang ia bawa mendingin. Runtuh sudah gerbong pertahanannya. Ersa menerobos, tentu demi mejaga sopan santun ketukan dua kali didaun pintu dilakukannya.

Le Sooman, direktur utama, duduk dikursi kebanggaannya. Air mukanya tenang, namun tatapannya tegas. Baekhyun yang duduk di sofa merah maroon terkesiap. Tidak mengira yang barusan masuk adalah manager penggantinya. Bernyali besar juga gadis tersebut. Umur mereka terpaut empat tahun, jadi Baekhyun lebih suka menganggap Ersa gadis kecil dibanding manager. Malah pria itu yang lebih sering marah-marah terhadap Ersa. Berbanding terbalik.

"Maaf kalau saya lancang, Isajangnim. Tapi sebagai manager saya memegang tanggung jawab atas dia. Dan saya rasa Isajangnim mencuri start saya untuk memarahinya. Saya bakal lebih bertindak tegas kedepannya. Jika masih ada nasihat yang belum tersampirkan, biar saya yang mengurusnya. Sekali lagi saya selaku manager SuperM meminta maaf atas kesalahan yang mereka buat."

Baekhyun merutuk dalam hati, dasar gadis kecil sok bijak! Yang ada kau kumarahi balik. walaupun itu juga hiburan baginya, sebab mari kita lihat bersama apa tanggapan dari Lee sooman. Sejauh ini, pria tua itu tidak suka jika ada yang menginterupsinya, bahkan sampai masuk kantornya tanpa izin. Kalau kata staff lain, lantai paling atas itu terlarang. Namun, diluar ekspetasi, Baekhyun nyaris ternganga melihatnya. Direktur utama itu mengangguk, mempersilahkan dirinya dan Ersa keluar.

"Sekali-kali kunjungilah nenekmu."

Ersa yang berdiri di ambang pintu, berbalik, tidak menjawab apapun, sekadar membungkukkan badan.

"Kau ada masalah? Tidak perlu dijawab, aku hanya mengetes kau saja. Tapi agaknya raut wajahmu menjawab semuanya. Masalah bisa diurus nanti, yang terpenting adalah fokus pada diri sendiri, bukan mengabaikannya. Jangan biarkan dampak negatif dari masalah memengaruhimu."

Senja ufuk Barat SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang