CHAPTER 09 : The Star

183 18 0
                                    

"Halo Mei Yin semua sudah siap?"

"..."

"Iya, iya ini aku baru pulang dari rumah nenek."

"..."

"Bukannya jam 8? Ya sebenarnya gak apa-apa yang penting sudah clear semua. A-busnya tiba. Bye bye."

Mei Yin memberenggut kesal. Kebiasaan! Sungutnya, sebelum kembali mengecek balon, topi kerucut, dan confetti popper dimeja.

"Apakah ini cukup? Bukan apakah ini tidak berlebihan?" tanya Mei Yin bergumam pada dirinya sendiri lantas meraih ponsel, membuka room chat.

Chenle-nim😎

Send a picture

Bagaimana? Terlalu bombastis ya?

Hm-sedikit.
Typing...

Aku juga pikir itu berlebihan. Sepertinya harus banget aku ganti 😴, jujur aku kurang tau seleranya, jadi aku beli asal yang menurutku menarik, sendirian, Elsa ke rumah neneknya.

Aku belum selesai bicara loh, Mei.

Ngetik! By the way aku bukan Mei-mei di Upin-ipin. Jangan panggil begitu. Kalau Elsa tahu dia bakal mengejekku.

Upin ipin?

Iya! Kau tidak tahu. Itu kartun anak-anak di Malaysia.

😁😁😁

Kenapa ketawa?

Aku senyum. Itu lucu makanya aku senyum.

😑

🤔

Okay terserah. Jadi gimana?

Apanya?


Yang diatas. Aduhh, scroll dulu aja. Please jangan hilang server.

Hehehe, becanda.

[Speechless]

Mei Yin?

......Iya, kenapa? Masih disini kok. Nungguin lanjutan ketiknya.

Jadi gini, tidak perlu diganti. Kelihatannya itu bakal seru. Kita pasti sangat lucu pakai topi kerucut motif moomin, karakter favorit Renjun.

Hoel! Dia masih menyukainya? Tebakan benar.

Mei-Yin sudah dulu. Sebentar lagi take off, kasihan Ersa noona keteteran mengurusi kami. Kau dan Elsa punya waktu kurang lebih tiga jam untuk mendekor.

Stay safe
[Deleted]

👍👍
[Read]


***

lima menuju take off. Chenle me'nonaktifkan ponselnya, mengambil posisi nyaman kemudian menarik selimut yang disediakan pramugari, bersiap tidur. Jeno asik sendiri dengan aerphone miliknya, meski lengking suara Haechan disamping menyaingi musik yang ia dengar. Renjun pamit ke toilet sementara Jisung entah sedang apa, Ersa tak dapat melihat jelas akibat terhalau sandaran kursi.

Senja ufuk Barat SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang