Jinbadboy_
Sudah seminggu dari kejadian itu berlalu. Malam ini Yoongi sedang memarahi serta membentakku lagi seperti 3 bulan lalu. Tapi kali ini ia tidak bermain kasar, ia hanya membentak cukup keras sedangkan dulu lebih parah dari kata bentakan, Yoongi memberiku tamparan berkali-kali, marah serta merendahkanku. Itu sangat menyakiti hatiku.
Malam ini sepertinya aku membuat kesalahan lagi di matanya. Aku hanya keluar malam untuk membeli makanan yang sudah jadi di rumah makan terdekat karena bahan makanan di rumah tinggal sedikit itu pun tidak akan cukup untukku dan juga Yoongi. Jika aku membeli bahan makanan dan masak kembali di rumah maka itu tidak bisa kulakukan karena toko yang biasa ku datangi sudah tutup.
Lalu ketika aku pulang, aku sudah menemukan mobil Yoongi yang terparkir di garasi, Yoongi sudah pulang dan aku buru-buru masuk ke dalam rumah. Dengan cepat aku membuka pintu depan dan melihat Yoongi sudah duduk di sofa panjang depan TV sambil menaikan salah satu kakinya dan menatapku tajam. Orang-orang mungkin akan melihatnya cukup keren dengan tampilan seperti itu tapi tidak denganku, dia menyeramkan.
"apa yang kau lakukan Malam-malam begini di luar?" tanya Yoongi, suaranya memberat dan tatapannya tajam.
"aku membeli makanan untuk makan malam kita" aku memelankan suaraku sembari menunjukkan tas plastik berisi makanan yang baru saja kubeli, dan menunduk ketika pandangan kami bertemu sesaat.
"maaf, aku terlambat" tanganku tiba-tiba terasa dingin, aku sangat gugup dan takut berhadapan dengan suamiku seperti saat ini.
"kau tidak akan terlambat jika kau tidak diam dan mengobrol di sana!" Yoongi meninggikan suaranya membentakku, aku meremas kuat tas plastik yang kubawa.
"mengobrol?" tanpa sadar aku bergumam dengan suara pelan tapi cukup terdengar oleh telinga Yoongi. Lagipula bagaimana dia bisa tahu aku mengobrol di sana?
"lupakan" Yoongi langsung berdiri dan pergi dari hadapanku.
Dengan keberanianku, aku berani menghentikan langkahnya walaupun masih ada rasa takut bahkan tanganku sedikit bergetar. Aku hanya takut dia akan semakin membenciku.
Aku hanya menarik lengan kemejanya tapi Yoongi begitu cepat berbalik badan dan menepisku dengan kuat sampai tak sengaja tangannya mengenai wajah dan mata kiriku karena jarak kami cukup dekat. Refleks aku menutup serta mengusap mata kiriku dan sedikit meringis kesakitan, aku berusaha supaya tidak terlihat terlalu sakit sebab Yoongi pasti akan mengataiku nanti dan semakin ingin menyakitiku. Aku melihat raut wajah Yoongi datar tapi matanya sedikit membulat dengan mata sebelah mataku, sepertinya mata kananku tidak sedang bermasalah, ada sedikit perubahan dari Yoongi setelah kembali menyakitiku secara fisik.
"maaf" Yoongi yang melakukan kesalahan, aku yang minta maaf. Yoongi menjawab dengan deheman saja kemudian ia pergi meninggalkanku sendiri. Tidak apa-apa selama ia tak menyakitiku lagi.
Aku berjalan ke arah dapur untuk menyajikan makanan yang tadi kubeli, mataku tidak terlalu sakit walaupun sedikit merah. Beberapa menit berlalu, aku mendengar langkah kaki Yoongi keluar dari kamarnya dan menghampiriku yang sedang mengambil air untuk membasuh mata kiriku yang terasa perih.
"pakai ini" Yoongi menyodorkan obat mata yang baru saja ia ambilkan. Aku menerimanya dengan senang hati, Yoongi berbalik dan duduk di bangku meja makan setelah aku mengucapkan terimakasihku.
"lain kali jangan berkeliaran di malam hari. . . Banyak orang jahat yang ingin berbuat macam-macam di luar sana" ucap Yoongi terdengar seperti sedang khawatir sembari melanjutkan makan malamnya. Berlahan aku menarik kedua sudut bibirku ke atas, baru saja Yoongi menyakitiku dan membuatku sedih tapi ia kembali menemuiku, memberiku obat mata dan mengkhawatirkanku? Walaupun kesannya sangat cuek dan menekan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband •MYG[✔]
Fanfiction[END] Kedua orang yang sudah memasuki usia dewasa itu tidak sedang berpacaran, mereka berdua adalah pasutri tetapi mereka tidak terlihat memiliki hubungan seperti kebanyakan pasutri di luar sana. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain apa lagi...