Jinbadboy_
Karena kebodohanku dan karena dia pintar menipuku aku terpaksa harus membuktikan lagi kalau aku mencintainya dan tidak takut dengannya, dia meminta ciuman sebagai bukti, seharusnya aku yang memutuskan tapi dia lah yang meminta, jika aku membantah dia pasti akan bilang tidak ada penolakan. Aku sudah tahu jalan pikirnya.
Aku melakukan keinginannya tepat di atas tempat tidurku yang tak terlalu besar dan lebar. Niatku ingin menciumnya sebentar tapi Yoongi menarikku supaya tidak melepas tautan kami dan itu berlangsung cukup lama. Sesekali kami melepasnya untuk menarik bernapas dan mengungkapkan rasa cinta kami masing-masing setelah itu kami kembali berciuman.
Siapa saja bisa melihat kami berciuman di kamar ini karena pintu tidak terkunci dan sedikit terbuka, jika seseorang lewat maksudku ibu atau ayah dan mendengar suara aneh dari kamar ini mereka bisa saja mengintip dan melihat sesuatu yang terjadi di dalamnya, jika kami mengetahui mereka mengintip itu pasti akan sangat memalukan.
Itu benar, tanpa aku sadari seseorang memang sedang mengintip kami yaitu ibuku. Dari luar sana saat ia melewati kamarku ia mendengar suara kecil tertahanku, aku menahan suara supaya tidak menjadi desahan ketika Yoongi sedang mabuk berciuman dengan lincahnya.
Yoongi sedang berusaha membuka kedua bibirku dan ketika ia berhasil keluarlah suara kecilku yang tertahan sejak tadi, Yoongi tersenyum sembari melanjutkan aksinya sedangkan di luar ibuku mendengar suaraku dan semakin penasaran dengan kami dia melihat jelas apa yang terjadi di dalam sini dia bahkan membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang dia lihat, kedua bola matanya bergetar karena ia gugup dan takut dengan apa yang dia lihat.
Yoongi melepas tautan itu lalu manatapku lama hingga ia mengatakan kalau dia mencintaiku dengan suara yang cukup terdengar sampai keluar dengan napas naik turun usai ciuman panas tadi. Ibuku yang mendengar ucapan Yoongi itu terkejut dan ia langsung pergi dari sana menuju kamarnya dengan ayah di sana.
"a-aku juga"kataku pelan ketika Yoongi memelukku setelah mengungkapkan cintanya.
Aku percaya dia mencintaiku walaupun sikapnya masih saja terlihat dingin dan cuek serta tak peduli tapi di balik sikapnya itu dia sangat mencintaiku. Ia sangat memperhatikan cinta barunya dan melupakan cinta pertamanya yang telah meninggalkannya begitu saja.
"berjanji lah satu hal padaku"ucapnya dengan sorot matanya tajam dan serius.
"jangan pernah meninggalkanku, mengerti?"lanjutnya, aku mengangguk cepat, aku tidak akan meninggalkannya. Apa sekarang aku bisa menyebut kalau diriku berhasil?
.
Pagi harinya aku terbangun karena jam menunjuk pukul 6 pagi, mungkin ini sudah kebiasaanku bangun pagi. Aku tersenyum melihat wajah Suamiku yang masih tertidur lelap, berlahan aku melepas tangannya yang masih memeluk pinggangku.
Aku pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan diri lalu setelah selesai aku
pergi ke dapur untuk memasak sarapan untuk keluargaku.
Hingga sekarang pukul 8 pagi, aku bergegas membangunkan suamiku yang belum terlihat membuka pintu kamar sejak tadi, padahal ayah serta ibuku sudah duduk rapi di bangku meja makan untuk sarapan bersama.
Aku masuk ke dalam kamarku untuk melihatnya dan benar dia masih tidur, apa dia tidak malu dengan ayah ibuku? Berlahan aku memanggilnya dan sedikit menggoyangkan lengannya supaya cepat terbangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband •MYG[✔]
Fanfiction[END] Kedua orang yang sudah memasuki usia dewasa itu tidak sedang berpacaran, mereka berdua adalah pasutri tetapi mereka tidak terlihat memiliki hubungan seperti kebanyakan pasutri di luar sana. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain apa lagi...