Jinbadboy_
Malam ini kami sedang makan malam bersama termasuk Jimin dan Taehyung, mereka berdua tak berhasil dikeluarkan dari rumah ini oleh Yoongi, melainkan mereka membantah dan melawan ucapan Yoongi tapi tetap berlindung di belakang tubuh kecilku."kekuatan cinta memang yang paling terkuat, Yena-ssi" ucap Taehyung dengan senyum yang terkesan manis.
"iya" aku tersenyum paksa. Aku tidak membantu mereka sedikit pun, hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dan menghindari tatapan Yoongi.
"hyung. . . Kalian masih bertengkar?" Jimin kembali memanggil Yoongi yang sudah merasa sedikit tenang.
"bukan urusanmu" Yoongi tak menoleh sedikit pun, ia tetap fokus pada makan malamnya seperti tak mempedulikan siapa pun yang mengganggu ketenangannya.
". . . Selalu saja begitu, apa tidak ada jawaban lain selain 'bukan urusanmu'?" Taehyung menatap ketus wajah Yoongi.
"euh, makanlah dan tolong jangan bicara terus" dengan keberanianku mencoba menangkan mereka walaupun ada sedikit rasa gugup dengan jawaban mereka nanti.
"baiklah, nyonya" tak menyangka Taehyung dan Jimin akan menuruti ucapanku, mereka benar-benar tenang dan kembali fokus makan malam.
Usai kami menyelesaikan makan malam yang penuh keributan itu. Sekarang ketiga lelaki tampan itu sedang berada di sofa panjang sambil menonton TV dengan tenang, sesekali juga ada perbincang antara mereka bahkan berdebat kecil serta saling bercanda. Kupikir persahabatan mereka memang sangat dekat dan bisa disebut dengan kata keluarga.
Aku sendiri masih berada di dapur, sibuk membersihkan perabotan. Lagipula aku juga tak berani mendekati mereka sebab Yoongi berada di sana, dia pasti akan menatapku tak suka dan akan membuatnya semakin kesal.
"hyung, aku akan sering datang ke sini ya" ucap Taehyung di seberang sana.
"kenapa lagi?" Yoongi tak peduli memilih fokus ke depan TV.
"kurasa aku menyukai Lee Yena" Taehyung berbisik serta tersenyum aneh, terlihat seperti sedang berusaha menggoda Yoongi padahal dirinya tidak serius mengatakan itu.
". . . terserah, dia tidak akan menyukaimu" Yoongi menyeringai membalas Taehyung.
"kenapa? Lihat saja aku akan membuatnya suka padaku, Hoseok hyung mengatakan kau tidak menyukainya. Mungkin aku punya kesempatan" Taehyung tetap tidak mau kalah, tetapi Yoongi tak peduli dan meladeninya dengan santai.
"lakukan saja, usahamu akan sia-sia" ucapnya.
Terjadi keheningan antara mereka bertiga beberapa menit lalu hingga Jimin mulai membuka pembicaraan supaya tak terlalu sunyi,
"Taehyung-ah mau taruhan? Aku juga menyukainya. Jika di antara kita berhasil mendapatkannya maka Yoongi hyung harus menuruti permintaan kita, mau?" itu sungguh taruhan konyol yang dibuat oleh Jimin.
"kau pikir aku akan melakukannya? Tidak!" Yoongi menekan kata-katanya dan kembali fokus ke TV.
"kalau hyung yang dapat maka Jimin akan menuruti permintaanmu selama seminggu" tanpa memikirkan pendapat Jimin, Taehyung menunjuk laki-laki itu dengan raut wajah bahagia telah menjahili sahabatnya itu.
"uh, Ya! Kenapa harus aku? Kau sendiri?" Jimin tak terima, ia meninggikan suaranya dan menatap Taehyung kesal.
"aku? Aku akan menginap di rumahmu" ucap Taehyung tanpa rasa bersalah.
"konyol! Kau tidak perlu menginap pun aku tidak akan kesepian" lalu terjadilah perdebatan antara kedua lelaki tampan itu. Aku yang dapat mendengar mereka berdebat dari arah dapur hanya bisa terkekeh pelan, mereka lucu dan menghibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Husband •MYG[✔]
Fanfiction[END] Kedua orang yang sudah memasuki usia dewasa itu tidak sedang berpacaran, mereka berdua adalah pasutri tetapi mereka tidak terlihat memiliki hubungan seperti kebanyakan pasutri di luar sana. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain apa lagi...