[29]

3.3K 281 0
                                    

Jinbadboy_



Beberapa hari berlalu,
Sore ini Yena diminta ayah dan ibunya untuk pulang ke rumahnya sendiri, pagi tadi ayahnya menelepon memintanya pulang karena ia mengatakan sangat merindukan putri satu-satunya itu.

Aku ingin pergi tapi aku harus meminta izin pada suamiku, jika dia tiba-tiba pulang dari kantornya dan melihat isi rumah tidak ada aku, mungkin saja dia akan memarahiku lagi nanti.

Jadi Sore ini aku hendak akan meneleponnya untuk meminta izin pulang tapi aku ragu, aku juga merindukan ayah dan ibuku aku ingin pulang tapi jika tidak meminta izinnya aku akan menanti hukuman darinya.

"halo"setelah telepon tersambung aku mengatakan salam padanya di seberang sana, Yoongi hanya berdehem sembari mengetik keyboard laptop di ruangannya.

"hmm Yoongi-ya, ayahku menelepon dan memintaku pulang"jelasku pelan, ia tak menjawab mungkin masih melajutkan pekerjaannya.

"kapan?"setelah ia diam beberapa detik akhirnya kunjung menjawab juga.

"sekarang"

"apa? Terlalu mendadak, aku tidak mengizinkanmu"ujarnya di seberang sana, aku tahu dia tak akan mengizinkanku pergi dari suaranya yang terdengar sangat dingin dan sedikit meninggi itu aku tahu ini akan terjadi.

"hmm. . . aku merindukan ayah"sebelumnya aku tak berani mengatakan inj tapi aku mencoba tidak takut dan gugup ketika berbicara dengannya yang sedang marah. Tak dijawab tapi aku mendengar hembusan napas kasar darinya di sana, dia pasti akan memarahiku lagi.

"jam delapan kita ke sana"

tut. Telepon mati.

Tunggu dulu apa itu artinya dia mengizinkanku? Kenapa dia langsung menutup telepon sebelum aku menjawabnya dulu? Jam delapan malam kita pergi, jadi dia akan ikut denganku? Aah ini akan merepotkannya dia akan kelelahan setelah pulang kerja, seharusnya aku tidak mengatakannya tadi. Aku menyesalinya.

Malam ini pukul 19.15pm kst, Yoongi pulang dari kantornya lalu masuk ke dalam rumah, ia pergi ke kamarnya begitu saja, aku dapat melihatnya dari dapur ketika aku baru sadar dia sudah pulang. Dia kelihatan lelah, lihatlah jas yang dipakainya ia lepas begitu saja di depan dan menggantungnya, rambutnya yang berantakan dan tak meletakkan sepatunya di rak sepatu melainkan ia biarkan berserakan begitu saja di depan pintu. Aku lah yang harus merapikan semua itu.

Setelah beberapa menit berlalu aku lihat Yoongi keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi, ia memakai celana panjang lebar berwarna hitam dan hoodie abu-abu melekat di tubuhnya. Ia mendatangiku yang sedang duduk di bangku meja makan sedang menunggunya makan malam bersama.

"kau mau pergi ke mana?"tanyaku pelan upaya tidak merusak suasananya yang sedang mengunyah makan malamnya. Ia hanya menoleh padaku dan menjawab pertanyaanku setelah menelan makanan di dalam mulutnya.

"pulang"ia menyuap sesendok lagi dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

"bagaimana kalau dibatalkan saja?"kataku pelan seperti berbisik tapi bukan Yoongi namanya jika tak mendengarnya, ia tersedak oleh makanannya sendiri setelah mendengar perkataanku kupikir dia tak akan mendengarnya.

"apa! Kau membatalkannya setelah aku meluangkan waktu kerjaku hanya untuk mengantarmu ke sana?"sudah kuduga dia akan marah, suaranya meninggi dan cepat seperti seorang rapper.

"t-tidak, baiklah ayo kita pergi. Aku kira akan merepotkanmu jika kau harus mengantarku pergi pulang"aku menunduk menunggu jawabannya.

"hmm. . . kau merepotkan"terangnya dan melanjutkan makan.

Bad Husband •MYG[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang