[13]

3.4K 338 42
                                    

Jinbadboy_

Dengan kepercayaan diri yang tinggi laki-laki itu berbicara seperti itu di depan Yena tapi tak dihiraukan, Yena berpikir lelaki itu memang suka bercanda terlihat dari wajahnya yang polos dan senyumnya yang cerah itu.

"ada apa?" Yena mempersilakannya masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa panjang depan TV.

"kalau kau sedang mencari Yoongi, dia tidak ada di rumah, dia di kantornya" lanjut Yena.

". . . Aku tahu, aku datang ke sini mencarimu, Yena-ya" mengapa ia tersenyum seperti itu?

"kenapa mencariku?"

"merindukanmu, mungkin" laki-laki itu hanya sedang menggoda apa pun status perempuan itu.

"ahaha. . . I-iyaa" Yena tertawa canggung. Seketika Yena mengingat apa yang Yoongi katakan dua hari yang lalu bahwa ia tidak memperbolehkan Hoseok ataupun Seokjin masuk ke rumahnya.

"Hoseok-ssi, sebaiknya kau segera pergi" Tiba-tiba Yena mengatakan itu dengan lembut supaya Hoseok tidak berpikir dirinya sedang menghusir.

"huh? Kenapa? Kau tidak suka aku mencarimu? Kau tidak ingin melihatku?" wajah Hoseok terlihat bingung.

"b-bukan, maksudku Yoongi tidak mengizinkan seseorang masuk ke rumahnya" Yena menjelaskannya.

". . . Aku temannya, aah bukan, maksudku saudaranya. Bagaimana bisa hyung  tidak mengizinkanku masuk?" Hoseok terus menatap gadis itu. Yena menunduk merasa bersalah, ucapannya terkesan menghusirnya dari rumah.

"hei. . . Taehyung datang ke sini kemarin?" Hoseok mengerti Yena merasa bersalah, ia mengubah topik pembicaraan supaya Yena tak terlalu canggung.

"iya. Hm Hoseok-ssi. . . Jika kau tidak pergi aku akan dapat masalah lagi dengan Yoongi" Yena hanya takut Yoongi kembali memarahi dan menghukumnya.

"Masalah? Seperti Yoongi hyung sering memarahimu? Atau menyakitimu?" Hoseok penasaran dengan apa yang telah Yoongi lakukan pada Yena.

"t-tidak, hanya saja sekarang kau harus pergi" suara Yena terdengar seperti sedang memohon supaya Hoseok cepat pergi, Hoseok yang memperhatikan cara Yena berbicara merasa khawatir gadis itu diperlakukan tidak baik oleh Yoongi. Akhirnya Hoseok pergi menuruti ucapan Yena.

"uuh. . . Kenapa aku bisa lupa ucapannya? Yoongi punya banyak mata, ia pasti tahu apa yang telah ku lakukan" Yena bergumam takut setelah kepergian Hoseok.

Yena kembali duduk di sofa panjang depan TV untuk menenangkan dirinya yang selalu saja stres dengan masalah kecil maupun besar. Lalu tanpa gadis itu sadari matanya hampir terpejam karena terlalu banyak berpikir negatif. Ponselnya yang ia letakkan di meja kecil di depan sofa itu pun berdering menandakan seseorang meneleponnya, ia langsung terbangun karena suara ponselnya.

"aku sangat lelah" gumam Yena sembari mengambil ponsel lalu menjawab teleponnya tanpa ia lihat namanya dulu.

"halo" ucapnya sopan.

"kenapa kau lama sekali menjawab telepon?" seseorang di seberang sana menegaskan suaranya ketika telepon mereka tersambung. Yena terkejut mendengar suara itu.

"Y-yoongi?" Yena mulai gugup.

"tolong datang ke kantorku, sekarang! . . ."  tut. Yoongi mengatakan tujuannya menelepon Yena dan langsung menutup telepon begitu saja.

"dia marah padaku lagi?" Yena sedih. Yoongi marah lagi padanya, matanya memandang sendu layar ponsel yang mati.

. . .

Bad Husband •MYG[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang