Terhitung sudah satu minggu berlalu setelah Haechan menyatakan perasaannya kepada Renjun di rooftop sekolah.
Selama itu juga Haechan merasa jika Renjun dan dirinya sangat canggung dan mulai renggang.
Disekolah ia dan Renjun tidak saling sapa, entahlah, mungkin Haechan saja yang sangat sungkan untuk memulai pembicaraan.
Tapi dirinya yakin seyakin yakinnya jika Renjun itu menjauhinya. Entah darimana, tapi Haechan yakin.
"Mana adek gue bang?." Tanya Hendery yang baru saja datang.
Hongjoong menoleh dan mengarahkan dagunya kearah dapur, "seminggu nyari Guanlin dan gak ketemu."
Hendery menghela nafas, adiknya itu sangat keras kepala. Meskipun dirinya pintar, tapi Haechan itu kadang juga bisa ceroboh saat dirinya tidak bisa bersabar.
"Pulang, mama nyariin lo." Ucap Hendery saat melihat adiknya duduk sendirian dimeja makan.
"Gue gak bakalan balik sebelum Guanlin ketemu." Singkatnya.
"Gila ya lo? Seminggu gak pulang cuman ribut cari Guanlin? Buat apaan sih Chan."
Haechan menatap kakaknya, "kalo gue bilang Renjun jadi incaran Guanlin, lo bakalan bereaksi gimana?."
"Lo tanya gue? Urusannya apaan?." Bingung Hendery.
"Kalo gue bilang Guanlin juga ngincer Kak Dejun reaksi--" sebelum Haechan menyelesaikan kalimatnya, Hendery sudah memberi tatapan tajam dan mengeraskan rahangnya.
"--marah kan? Dan itu yang gue rasakan sekarang."
Haechan berdiri, "gue udah kabarin ayah, gak usah repot - repot ngabsen gue tiap hari disini. Gue mau cari Guanlin sebelum Renjun kena jebak dia."
Tiba - tiba San dan Hongjoong datang, "Chan, breaking news." Ucap San.
"Apaan?."
"Crush gue bilang kalo Guanlin udah On The Way to The Club with your lover and Jenos Lover." Jelas San yang membuat Haechan langsung mengambil jaketnya.
Haechan berlari keluar rumah tanpa berbicara apapun, pikirannya sudah kemana - mana.
Yang terpenting sekarang Renjun selamat.
Jeno terlihat menyusulnya dibelakang dengan wajah yang sudah terlihat sangat marah. Jaemin juga termasuk korban bersama Renjun.
Dan Jeno tidak mau Jaeminnya terjebak disana.
Beberapa menit setelahnya mereka sampai disana, Haechan melihat Guanlin yang sedang menarik Renjun untuk dipaksa masuk kedalam Club. Sedangkan Jaemin sedang dibopong oleh salah satu bodyguard Guanlin dan terlihat tidak sadarkan diri.
"RENJUN!."
"JAEMIN!."
Teriakan keduanya membuat Guanlin menoleh dan memberikan senyuman miring. Ia lantas menyentak Renjun yang langsung diterima oleh bodyguardnya yang lain.
"HAECHAN! JENO! TOLONG IN--" Renjun dibekap kuat oleh bodyguard itu.
"Masih sayang nyawa gak sih kalian nih? Gak ada capeknya ngejar gue." Ucap Guanlin.
"Lepasin mereka!." Teriak Jeno.
"Gak bisa dong, mereka gak ada hubungan apa - apa sama kalian. Jadi gak usah panik gitu dong." Guanlin memberi isyarat kepada bodyguardnya.
Saat itu juga Bodyguardnya memaksa Renjun masuk dan kembali membopong Jaemin.
"CHAN!." Teriakan terakhir Renjun yanh didengan Haechan sebelum akhirnya ia bertarung bersama Jeno melawan Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu [Hyuckren]✔
Random[Renhyuck][non-baku] tentang seorang remaja berusia 17 tahun bernama Huang Renjun yang sering memimpikan situasi dimana ia dan Rivalnya memiliki hubungan yang sangat dekat. dan semuanya dengan tidak disadari adalah sebuah gambaran masa depan.