Ten yang pagi itu sedang memasak tiba - tiba mendengar suara langkah kaki seseorang yang perlahan mendekat.
Ia berbalik badan dan bersiap melihat siapa yang akan datang.
"Waduh, mas Haechan udah bangun aja. Ini masih jam 5.30 lo mas." Haechan yang datang hanya tersenyum kikuk.
"Laper ma."
"Tumben kamu bangun jam segini? Kalo udah di DO aja bangun pagi kamu, kalo masih sekolah coba males - malesan." Omel Ten sembari meneruskan masakannya.
"Gak sengaja ini gak sengaja, kalo gak laper juga Haechan gak turun kamar kok." Haecahn duduk menunggu mamanya selesai, "mau Haechan bantu?."
Ten menggeleng, "gausah, udah mau selesai nih. Tanganmu masih belom sembuh, gak usah sok mau bantu."
Haechan pun memilih untuk diam.
"Hari ini ada rencana? Kamu kan udah gak sekolah, waktu luang mu banyak."
Haechan menatap Ten sinis, "mama kalo mau ngomel gara - gara aku di DO, ngomel aja sih. Gauza disindir gitu, sakit tau."
Ten tertawa kecil sembari menata masakannya dimeja.
"Siapa yang ngomel? Kamu di DO bukan karena kesalahan kamu." Ten tersenyum dan mengelus rambut Haechan.
"Jadi, mau kemana?."
"Ke markas, Kak Seonghwa mau jelasin soal kasus kemaren. Tapi kayaknya nunggu Jaemin sama Renjun pulang sekolah."
"Yaudah sana makan duluan, abis itu tidur lagi."
"Ok."
--- --- ---
Lucas terlihat diam sedari ia bangun tidur 3 jam yang lalu. Dari yang biasanya ikut menjahili Seonghwa, ia jadi diam dan melamun selama teman - temannya menjahili Seonghwa dan Hongjoong.
"Ngapain sih lo diem aja?." Kesal Changbin melihat teman hyperactivenya berubah.
Lucas menoleh, "gebetan gue gaada kabar dari hari gue kena DO." Melasnya.
Yah..
"Lah lo punya gebetan? Sejak kapan anjir Cas!." Heboh Hyunjin.
"Biasa aja dong!." Omel Seonghwa, "coba sini cerita, jangan diem aja lo."
"Dia gak bisa gue hubungin dari mulai kasus itu, gue takut dia sengaja ngejauhin gue gara - gara kasus itu. Apalagi gue kena DO." Wajahnya terlihat pucat.
"Badan lo panas ya?." Haechan curiga Lucas menghayal, "weh! Panas beneran!."
Seonghwa pun mendekati Lucas dan mengecek suhu tubuhnya yang ternyata sangat panas, "gue tau lo benci jarum suntik dan dokter jadi gue mau ngompres lo tapi kudu istirahat total."
Lucas menggeleng, dia ingin menunggu kabar dari gebetannya dan memastikan jika cintanya tidak hilang.
"Lo sakit anj Cas." Omel Changbin.
"Gak papa, gue mau nung--"
"--kalo dibilangin tuh nurut! Jangan egois sama badan sendiri, Seonghwa keburu nangis tuh!." Tegas Hongjoong yang sudah seperti ayah Lucas selama ini.
Iya, Seonghwa dan Hongjoong yang selama ini berperan sebagai orang tua Lucas. Mereka membantu Lucas dan memperhatikan Lucas benar - benar.
"Ya, mau ya dikompres? Nanti gue minta bantuan Renjun dan Jaemin buat cariin gebetan lo terus bakalan dibawa kesini. Biar lo--"
"--iya kak, ayo, gue pusing banget."
Seonghwa pun segera membawa Lucas kekamar dan mengompresnya.
Tak lama setelah itu, Renjun dan Jaemin datang.
"Renmin Datang!!." Teriak mereka senang.
"Hai babe." Sapa Haechan dan Jeno barengan.
"Oh samaan? Jangan - jangan kalian biasa tukeran cowok ya?." Celetuk Hyunjin yang segera mendapat sentilan manja dari Hongjoong.
"Kalo gak penting mending lo diem."
"Kak Seonghwa mana?." Tanya Jaemin.
"Masih diatas, ngurus Lucas. Demam." Jawab Hongjoong, "Yang!."
"IYA! SEBENTAR."
"Lucas? Sakit?." Tanya Renjun yang diangguki mereka.
"Yah kasian Kak Uwu dong, padahal dia minta ketemuan sama Lucas nanti malem."
Hongjoong natep Jaemin, "siapa tuh?."
"Dia bilang dia lagi deket sama Lucas 6 bulan ini, tapi karena kasus kemaren temen - temennya pada nyita hp dia biar gak kontekan sama Lucas. Jahat banget gak sih?." Jelas Renjun.
"Padahal Kak Uwu keliatan khawatir banget tadi sama Lucas."
"Suruh kesini aja nanti, kita makan malem bareng. Biar Lucas sembuh juga."
Jaemin pun bergegas mengabari Kakak kelasnya itu.
"Ayo ngobrol." Ucap Seonghwa.
--- --- ---
"Eric belom kena?."
Seonghwa menggeleng, "belom, Guanlin juga udah jadi tersangka berikutnya cuman dia belom ketangkep."
"Mereka udah rencanain semua ini semenjak ada satu anak buah Eric yang lapor kalo Joong tau rencana mereka. Ya seperti apa yang Renjun Jaemin sama gue pikirin. Dia make anak buah Guanlin buat jadi kepolisian dan 4 bodyguardnya buat jadi medis. Itu kenapa banyak keanehan disini."
Jaemin sama Renjun saling tatap, "pak satpamnya?."
"Kata ayah gue sih, tim dia nemu satu sidik jari Eric di besi yang buat ngelukain tangan Jeno." Jeno mengeluarkan smirknya.
"Cocok?." Jaemin mengangguk.
"Itu sama kayak yang di topi dan dibaju pak satpam, ayah juga nemu satu pisau yang dicurigai buat ngegorok pak satpam itu." Seketika mereka kecuali Renjun, Jaemin dan Seonghwa merasa jijik.
"Digorok banget?." Tanya Hyunjin.
"Dari foto yang dikirimin ayah ke grup keluarga sih, darahnya sampe luber kemana - mana gitu dan matanya masih melek."
Haechan sama Hyunjin udah hampir muntah.
"Alay kan, mulai." Sinis Changbin pada Hyunjin.
"Satu lagi," Seonghwa sedikit melirik mereka, "anak pak satpam itu dateng ke kantor polisi dan ngelaporin kalo ayahnya mau bunuh orang."
Mereka semua kaget.
"Maksudnya?."
"Anak kecil sekitar 8 tahunan, dateng kekantor polisi dan bilang kalo ayahnya alias pak satpam itu mau bunuh orang disekolah. Ketika Polisi tau itu si satpam, mereka langsung nyimpulin kalo aja 5 orang temen kita gak kena DO mereka bakalan dibunuh sama tuh satpam."
Mereka merinding bukan main.
"Atas dasar apa Hwa?." Tanya Hongjoong.
"Ya atas dasar suruhan Eric, dia telfonan sama Eric dan bikin kompromi. Kayaknya sih Eric ngejanjiin sesuatu ke satpam itu. Polisi juga gak bisa tau alasan satpam itu mau melakukan pembunuhan soalnya tuh satpam tinggal sama anaknya doang."
"Oh no--"
"--anaknya udah dibawa sama salah satu polwan disana buat ditaro dipanti asuhan."
"Kenapa gak kakak sama Kak Joong aja yang rawat?." Tanya Renjun.
Seonghwa tersenyum, "gatau, tapi Joong ngebolehin gue buat ngerawat Lucas. Jadi kenapa harus ambil anak orang kalo gue udah harus ngerawat Lucas."
--- --- ---
Seonghwa baik :)
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu [Hyuckren]✔
Random[Renhyuck][non-baku] tentang seorang remaja berusia 17 tahun bernama Huang Renjun yang sering memimpikan situasi dimana ia dan Rivalnya memiliki hubungan yang sangat dekat. dan semuanya dengan tidak disadari adalah sebuah gambaran masa depan.