4. Bad Daily

9.6K 1.7K 154
                                    

Motor Haechan melaju dengan kecepatan rata - rata disore itu dengan Renjun diboncengannya.

Entah kenapa Renjun merasa sedikit santai saat merasakan angin sore menerpanya, menatap bagaimana langit mulai berubah warna menjadi jingga.

Itu warna yang indah.

Tak lama setelah itu motor Haechan mulai berjalan minggir, berhenti tepat didepan sebuah warung kopi pinggir jalan.

"Mau ngapain lo?." Tanya Renjun.

"Sebat gue abis." Haechan berjalan memasuki warung.

"Sebat? Apaan tuh?."

Haechan datang dan menunjukkan sekotak rokok didepan mata Renjun.

"Ini namanya sebat, rokok, cigarette."

Renjun mengerutkan dahinya menatap Haechan, "lo.. perokok?."

"Mungkin?." Haechan bingung ingin menjawab apa, karena ia hanya akan merokok disaat - saat yang ia inginkan.

"Kalo lagi pengen aja sih."

Terlihat Haechan sudah siap menyalakan rokoknya dengan korek api, namun tidak jadi karena

"Weh! Kok diambil."

Renjun merebut kedua barang itu cepat.

"Kembaliin Jun, pait nih mulut gue." Pinta Haechan.

Renjun menyembunyikan sebatang rokok itu disakunya bersama korek api dan kotak rokok yang sempat Haechan letakkan dijok motor.

"No cigarette if you are with me."

Haechan sempat tertegun dengan penuturan Renjun sebelum akhirnya tersadar karena ucapan seorang bapak - bapak diwarung itu.

"Pengertian dong mas, pacarnya gak tahan sama rokok tuh. Jangan ngerokok dijalan, ntar pacarnya sesek nafas, bahaya." Ucap bapak - bapak itu tanpa tau status Haechan dan Renjun yang sebenarnya.

Haechan hanya tersenyum kecil, sedangkan Renjun sudah mengumpati segala ucapan bapak - bapak itu.

"Iya pak, siap."

Haechan menatap Renjun yang juga menatapnya dengan tatapan kesal.

"Yaudah bawa aja rokoknya, ayo cepetan. Gue laper, dari pagi gak makan."

---

Sepertinya hari ini adalah hari sial untuk Renjun. Pasalnya, Haechan dengan seenaknya membawa Renjun kesalah satu resto mahal yang sudah jelas tidak akan cukup dengan uang saku Renjun.

"Woy! Gila ya lo! Gue gak ada duit buat makanin lo disini Chan." Renjun menarik tangan Haechan sebelum memasuki resto itu.

"Ck, udah ikut aja kenapa sih."

"Gak gak gak! Balik! Atau gue balik sendiri." Ancam Renjun namun tetap Haechan tidak terancam.

"Lo ikut gue masuk atau gue gangguin lo setiap hari, bahkan meskipun lo dirumah gue datengin gue gangguin gua ja--"

"--YAUDA IYA IYA."

"Yauda, diem."

Haechan pun akhirnya mengajak Renjun masuk keresto itu.

Beberapa karyawan disana sempat memberi Haechan salam atau sebuah sapaan, seperti mereka sudah kenal dekat dengan Haechan.

"Mereka orang baik, gak bakalan makan lo."

"Kok bisa kenal sama lo?." Heran Renjun.

"Ntar juga lo tau."

Renjun diajak Haechan untuk menaiki tangga menuju lantai dua yang jelas - jelas bukan area pengunjung.

Deja Vu [Hyuckren]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang