Renjun yang baru saja mengembalikan buku ke perpustakaan dibuat kaget oleh sebuah tangan yang menghadangnya sehabis menutup pintu perpustakaan.
Disampingnya sudah ada seseorang yang tersenyum dengan senyum sinisnya.
"Kutu buku satu ini masih aktif aja ya ternyata." Ucap Haechan sambil mendorong turun kaca mata Renjun.
Renjun langsung memukul tangan Haechan dengan cepat, "mahal! Gausah pegang - pegang!."
Haechan mengelus pelan tangannya yang terkena pukulan Renjun.
"Sakit anjir."
"Salah lo sendiri ganggu! Minggir, gue mau balik!."
Haechan lagi - lagi menghadang Renjun dengan tubuhnya. Renjun menggeram kesal, ia hanya ingin kembali kekelas untuk mengambil tas dan pulang.
Kenapa harus dihadapkan dengan Haechan?
"Apaan lagi sih!." Kesal Renjun yang sudah menghentak - hentakkan kakinya.
Haechan tertegun sebentar, kenapa gemes?
Renjun semakin kesal saat melihat Haechan hanya diam menatapnya dengan tatapan datar.
"Gak jelas lo!."
Renjun pun beranjak pergi namun tetap berhasil ditangkap oleh Haechan.
"Tunggu dulu! Jangan kabur dong." Cegah Haechan.
"Huh!." Wajahnya sudah memerah menahan marah, "mau apaan sih! Sumpah ya, buang - buang waktu doang tau gak! Gue cuman mau balik doang aja harus banget ketemu lo dulu!."
"Ya lo pikir gue ngelakuin ini gak buang - buang waktu gue? Yaiyalah!." Saut Haechan.
"Yaudah makanya minggir!."
"Gak, sebelum lo janji bakalan traktir gue besok."
Renjun kaget, untuk pertamakalinya Haechan meminta sesuatu yang tidak aneh padanya.
Sebenarnya tetap aneh karena mereka adalah musuh tapi kenapa lelaki itu meminta traktiran kepada Renjun, tapi setidaknya permintaan kali ini lebih baik daripada dulu dimana Haechan meminta Renjun untuk menjadi tukang pijitnya selama 1 minggu.
"Diem lo!." Gertak Haechan yang melihat Renjun bengong.
"Apaan sih lo! Gausah deket - deket!." Tegur Renjun yang menyadari wajah Haechan sangat dekat dengan Wajahnya.
"Makanya traktir dulu!."
"Gamau! Lo kan musuh gue!."
"Untuk besok, lo bukan musuh gue." Renjun mengernyit heran.
"Gak ada ya orang musuhan dijeda gitu! Aneh lo!."
"Bodoamat, gue pengen lo traktir kok."
Renjun Berdecak kesal untuk kesekian kalinya pada hari ini dan kepada orang yang sama.
"Lo tuh--HUH!."
"Yaudah! Terserah lo!." Pasrah Renjun.
Haechan yang mendapat persetujuan pun tersenyum bangga, "gue tuh tau lo gak bakalan bisa kalah sama gue."
"Siapa juga yang mau ngalahin lo, gak guna."
Renjun pun berniat pergi dari sana setelah menyetujui keinginan Haechan, tapi sesuatu hal terjadi
"Akh!."
Tali sepatu Renjun tidak terikat dan membuatnya dengan tidak sengaja menginjak salah satunya.
Renju sudah yakin ia terjatuh tapi kenapa tidak sakit?
Ia merasa ada yang melingkarkan sesuatu dipinggangnya. Ia mencoba membuka matanya pelan, dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu [Hyuckren]✔
Random[Renhyuck][non-baku] tentang seorang remaja berusia 17 tahun bernama Huang Renjun yang sering memimpikan situasi dimana ia dan Rivalnya memiliki hubungan yang sangat dekat. dan semuanya dengan tidak disadari adalah sebuah gambaran masa depan.