24. Markas 2.0

6.5K 1K 27
                                    

Seminggu lewat sudah masa skors Haechan dari Yuta. Semalam Haechan pun sudah menelfon Yuta dan meminta izin untuk bertemu dengan Renjun setelah dipisahkan 2 minggu lamanya.

Pagi ini Haechan akan menepati janjinya untuk mengantar Renjun ke markas dan bertemu Seonghwa serta Jaemin disana.

"Halo Cas!."

"We bro, ada apa?."

"Mama lo ada dirumah?." Tanya Haechan iseng menyebut Seonghwa sebagai mama Lucas.

"Mama?," ada jeda sebentar, "oh ada dong, mama gue ada dirumah nih. Lagi cekcok sama si ayah yang kebanyakan minum kopi sampe begadang semaleman."

Haechan tertawa, mengartikan 'ayah' sebagai Hongjoong, "cocok banget jadi bapak - bapak emang Bang Joong."

"YANG! AKU DIKATAIN HAECHAN BAPAK - BAPAK COBA!! JAHAT BANGET." Suara Hongjoong terdengar sangat keras dan dekat.

"APAAN SIH! RAME!."

"Lo gak kena gebuk mereka manggil mama sama ayah tadi?."

Lucas tertawa sebentar, "kalo kak Seonghwa mah mau gue panggil mama kek bunda kek ibu kek, dia bakalan nyaut."

"Bang Joong?."

"Nunggu bapaknya Lucas mati dulu baru Lucas boleh manggil gue ayah." Haechan cuman senyum miring.

"Kalo gak mati gimana?."

"Mati. Yakin nih gue."

"Sok tau nih tua!."

"Woy! Makin ngeselin nih bocah satu! Awas aja lo sampe sini!." Haechan hanya tertawa.

"Semalem gue ditelfon sama pihak rumah sakit luar negeri, mereka bilang ayah lagi sekarat disana dan gaada yang nungguin."

Haechan langsung mengerti, "nanti kita cerita, gue mau jemput pacar dulu."

"Oke yang."

"Woy!," Haechan menatap layar ponselnya jijik, "gila nih seme gatau diri."

---    ---    ---

Renjun sudah 98% pulih sekarang, ia sehat dan hanya perlu banyak olah raga kecil.

Ia menatap kaca fullbody didepannya, ia tersenyum. Haechan sudah dibawah menunggunya datang dan mereka akan pergi menemui teman - temannya.

Untuk pertama kalinya setelah mereka mengalami keraguan satu sama lain, mereka kembali.

"Njun, Haechan udah nungguin tuh." Ucap Xiaojun.

"Kakak gak ke markas sama Bang Dery?."

Xiaojun menggeleng, "kakak ada acara sama temen kakak."

"Oke deh, Njun berangkat ya kak."

Renjun berlari kecil menuruni tangga, ia melihat Haechan juga tersenyum kepadanya.

"Hai." Sapa Renjun.

"Hai," Haechan mengelus rambut Renjun, "makin lucu aja sih."

Renjun tertawa kecil.

"Ayo, mama sama papa mu barusan aja keluar mau ke kantor papa katanya."

"Oh ya? Kak Dejun juga mau keluar sama temennya, ayo Chan."

Mereka pun pergi dari rumah.

Di sepanjang perjalanan Haechan dan Renjun saling tersenyum, Haechan terus menggenggam erat tangan Renjun sembari menyetir.

Deja Vu [Hyuckren]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang