Hari ini Haechan terpaksa diam dirumah, tenang saja, Haechan sudah mendapat izin sekolah untuk menetap dirumah.
Menyadari satu hal yang belum pernah ia sadari, bahwa dirumah sangatlah membosankan. Ditambah ayah dan mamanya yang tidak dirumah saat itu.
"Lo nyusahin tau gak sih anj!." Kesalnya kepada sang kakak yang tengah duduk sembari menonton TV.
Hendery hanya tersenyum konyol dengan wajahnya yang sudah lebam dimana - mana, bahkan dialisnya sudah ada hansaplas putih untuk menutupi luka robeknya.
"Lagian tuh anak makin hari makin ngelunjak, gue sama Ceng kan kesel. Apalagi gebetannya San kena tipu sama dia."
"Terus lo digebukin siapa? Tumben gak sekarat lo."
Sedetik kemudian Haechan mendapat hantaman keras pada perutnya karena sandal Hendery.
"Lo pengen banget ya abang lo sekarat? Kenapa gak lo aja kalo gitu."
Haechan kembali melempar sandal itu, "anak buah mereka kan lebih ganas dari pada Eric. Gak mungkin aja lo--"
"--gue digebukin Eric, tapi setelah gue capek nyerang anak buahnya."
"Tumben ikutan turun tangan tuh orang." Heran Haechan.
"You know, dia lebih seneng ngegebukin orang yang udah sekarat dari pada yang masih sehat. Terima jadi aja dia mah."
"Terus gebetannya San jadi gimana? Kena tipu apaan?."
"Tipu perasaan, kena goda sampe 3 bulan. Hampir dijual keclub malem kemaren kalo aja San dateng terlambat sama Ceng."
"Wooyoung?."
"Yep, temen sekolah. Lebih tepatnya adik kelas gue, seumuran lu lah."
"Eric satu--"
"--nope, but he meet Wooyoung after San take him to a date and they be friend in a second."
"That's good flirting yo."
Hening untuk beberapa menit sebelum Hendery kembali bertanya, "how about your cute enemy, dude? Are you date him?."
Haechan berniat menjawab namun teringat sesuatu hal.
"Oh my god!."
---
"Gimana? Gak jadi nraktir Haechan lo?." Tanya Jaemin saat melihat Renjun pulang dari kantin dengan wajah tenang.
"Haechan?."
Renjun baru ingat janjinya pada Haechan, tapi..
"Haechan gak masuk kayaknya, gue tadi dikantin cuman ngeliat Changbin sama Lucas Jeno doang." Jawab Renjun yang langsung duduk disebelah Jaemin.
"Tumben cowok lo gak masuk."
"Bukan ya!." Bantah Renjun membuat Jaemin tertawa.
"Kalian udah dari tahun lalu debat mulu, tiap hari lagi. Gak yakin sih gue kalo kalian gak saling suka."
Renjun menatap Seungmin tajam, "gak bisa, kita udah ditakdirkan jadi musuh."
"Ngeyel, awas aja sampe lo beneran pacaran sama tuh berandal satu, gue ketawain keras - keras." Seru Han.
"Gak bakal ya, mohon maaf."
Tak lama setelah itu bel masuk kembali berbunyi menandakan bahwa waktu istirahat telah habis.
Terlihat Guru Sejarah sudah melangkahkan kakinya menuju kelas Renjun.
"Selamat siang anak - anak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Deja Vu [Hyuckren]✔
Sonstiges[Renhyuck][non-baku] tentang seorang remaja berusia 17 tahun bernama Huang Renjun yang sering memimpikan situasi dimana ia dan Rivalnya memiliki hubungan yang sangat dekat. dan semuanya dengan tidak disadari adalah sebuah gambaran masa depan.