Istri Sah

3.4K 311 20
                                    

Yibo memasuki ruang tamu dengan wajah kuyu, seorang pelayan segera mendatanginya.
"Anda butuh sesuatu Tuan Muda?"

Yibo tidak menyahut, bahkan tak menoleh. Membawa kedua kakinya yang terasa berat ke kamar, ia melihat ada jejak aroma wanita di sana. Alis Yibo mengernyit, ia menyapu pandangan ke seluruh ruangan dan matanya terhenti pada pintu kamar mandi yang dibuka dari dalam.

Sosok cantik berambut panjang, tersenyum ke arahnya. Rambutnya terurai dan masih basah. Wanita itu mendekati Yibo dengan kedua kakinya yang ramping dan menggoda.

"Maaf, aku tak bisa bersembunyi lebih lama lagi, urusanmu sudah selesai, ijinkan aku menampakkan diri pada semua orang, sebagai istrimu yang sah!"

Ludah Yibo tiba-tiba tercekat, nyaris saja ia tersedak. Kedua mata yang lembut itu ternyata memiliki ambisi. Yibo tak pernah mengira wanita yang dipaksa menikah dengannya setahun lalu membuat Yibo membatu.

Ia pikir wanita ini tak memiliki keinginan untuk menjadi Nyonya Wang. Liu Yifei hanya mengikuti apa yang orang tua mereka rencanakan, seharusnya setelah setahun mereka menikah tanpa sekalipun berhubungan badan, membuat gadis cantik ini menyerah dan meminta cerai.

Yibo kehabisan kata untuk menjawab, Liu Yifei dengan sangat bangganya berjalan ke luar dari kamar suaminya. Meninggalkan Wang Yibo dengan tatapan kosong.

.

.

Yibo membuat keputusan sangat besar dalam hidupnya.
"Kau akan menikahi keempat omega itu?" Tuan Jackson berseru. Heran dengan segala pemikiran anaknya.

"Bukankah Ayah menginginkan keturunan? Istriku memiliki kelainan rahim dan dinyatakan tak bisa hamil sejak setahun lalu. Tentu saja sebagai pewaris keluarga aku harus memiliki keturunan untuk melanjutkan bisnis kita!"

Jackson Wang masih tak percaya, seminggu berlalu. Wang Yibo seperti kehilangan gairah hidup Sejak Xiao Zhan berangkat ke Dubai. Yibo hanya menghabiskan waktunya di kamar memutar rekaman video saat Xiao Zhan bermain biola di acara pesta kakek neneknya.

Hari ini, tiba-tiba Yibo membuat gebrakan dengan keputusannya yang terdengar terburu-buru. Jackson yakin, semua itu hanya sekedar pengalihan dari pikirannya yang terus berfokus pada Xiao Zhan.

Dalam sebuah kamar, Liu Yifei duduk dengan tenang menyesap teh hangat. Ia memikirkan sesuatu setelah mendengar keputusan Wang Yibo untuk menikahi empat calon selir yang tersisa. Itu terdengar seperti penghinaan baginya yang tak bisa memberikan keturunan untuk keluarga Wang.

Liu Yifei merasakan kebencian dalam hatinya tumbuh semakin besar. Menguasai otaknya yang dulu pasrah untuk bertindak memberontak. Ia tersenyum seperti seringai melihat tayangan di televisi Abu Dhabi. Sebuah pertunjukan musikal di istana kerajaan dengan seorang violist tanpan yang menjadi pusat dari orkestra.

Liu Yifei sangat mengenal pria itu, meski penampilannya berubah. Lebih mewah dan gagah. Namun senyum dari wajah itu masih semanis dulu.

Xiao Zhan, aku akan membawamu kembali ke pelukanku.

.
.
.

Hari ini kepulangan Xiao Zhan kembali ke Maccau. Ia disambut hangat oleh keluarganya di bandara. Mereka langsung menuju apartemen baru, yang Xiao Zhan beli seminggu yang lalu.

Ayah dan Ibu Xiao Zhan ikut tinggal dalam apartemen tersebut, mereka kini mulai menaikkan taraf hidup. Semenjak penampilan Xiao Zhan di acara anniversary Tuan Aaron Wang, banyak media yang menyorotnya. Kelihaiannya dalam bermusik dilirik seorang produser musik klasik yang kebetulan datang di acara tersebut.

Ia menawari Xiao Zhan untuk mengikuti acara musikal di Shanghai. Bersama beberapa pemusik lainnya. Dari sanalah nama Xiao Zhan makin dikenal, hingga menarik perhatian tamu dari Dubai.

Kebetulan pada saat itu Xiao Zhan sedang tampil di acara jamuan kedutaan besar beberapa negara. Banyak pejabat, maupun tokoh besar dari luar negeri yang hadir. Melihat cara bermain Xiao Zhan yang memukau. Kemampuannya bergerak dan menyatu dengan gesekan senar yang ia mainkan. Membuat para pejabat itu larut dalam melodi.

Terbenam dalam kesedihan Chopin, lalu bernostalgia bersama Mozart, kemudian bersemangat dengan tempo cepat milik Paganini. Xiao Zhan hampir menguasai jenis musik milik komposer berbeda. Ia seperti Dewa seni yang memahami estetika dalam menyatukan harmoni, antara biola dan perasaan hati.

Begitulah pada akhirnya sang omega kini menjadi raja yang menguasai pertunjukan musik di China. Membuat para omega lain kagum pada prestasinya. Impian ibunya untuk mengangkat derajad kaum omega tercapai sudah. Tak ada lagi yang berani mencibir mereka.

Liu Yifei kembali jatuh hati, penyesalan datang di belakang. Seandainya ia memilih bertahan dengan Xiao Zhan, mungkin ia akan menjadi satu-satunya yang terpilih. Bukan menjadi istri sah yang disembunyikan selama setahun, kemudian terbuang karena kekurangan. Sehingga Yifei menjadi tak bernilai lagi, sebab Yibo memilih mengawini omega lain tanpa persetujuannya sebagai istri pertama.

.
.
.

Xiao Zhan merenung di jendela kamarnya, ia baru saja menerima telepon dari seseorang yang mengabarkan tentang rencana keluarga Wang. Melaksanakan empat pernikahan sekaligus bulan depan.

Xiao Zhan berkali-kali menarik napas, mencoba menghalau sesak dalam dadanya. Percuma ia menangis, air matanya tak akan mengubah apapun. Lukanya masih sama justru makin dalam.

Semiris ini kisah cintanya, ditinggalkan wanita pujaannya dan kini diabaikan oleh pria yang ia cintai.

Panggilan ibunya dari luar kamar, membuat Xiao Zhan sadar dari lamunan. Ia mencoba bersikap tenang saat menghadapi wajah ibunya yang berdiri di depan itu.

"Ada tamu untukmu!"

"Tamu?" Xiao Zhan mengernyitkan dahi. Siapakah seseorang yang mendatanginya di malam hari?

Xiao Zhan tidak pernah berpikir siapa orang yang berada di ruang tamu apartemennya. Seseorang yang sudah lama hilang, bahkan Xiao Zhan sudah lupa apa saja yang ia lewati bersama orang itu. Ia hanya ingat Bahw orang itu adalah penyebab dari lukanya dulu.

Hari ini ia datang kembali dengan alasan ingin memperbaiki masa lalu. Padahal hati Xiao Zhan sudah berubah, tidak ada dirinya dalam hati Xiao Zhan. Hatinya telah diisi nama seorang Alpha bernama Wang Yibo.

Xiao Zhan masih berdiri tanpa kata, ia melihat wajah wanita yang duduk di sofa dengan tatapan datar. Sementara si wanita mulai beranjak dari duduknya untuk memeluk Xiao Zhan.

Xiao Zhan membiarkan wanita itu memeluknya sebentar. Kemudian melepasnya kembali perlahan.
"Apa yang membuatmu kemari Liu Yifei?"





Tbc

You Warm my Longest Winter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang