Selamat malam semua pembaca setiaku
Terima kasih sudah menunggu
Semoga cerita lain menyusul segera
Karena hidup terasa hampa tanpa menulis cerita
Sedangkan ide mentok di kepala
HuftRindu aku yang dulu
Yang selalu mengebu-ngebu
Bisakah para readers mengembalikan lagi semangat haluku?😁
Scene berpindah ke meja makan, Tuan Aaron duduk di kursi ujung selatan, dan Nyonya Yui duduk di sampingnya. Erik dan Dilraba duduk bersebelahan, sedang Xiao Zhan harus menerima tempatnya di ujung utara berhadapan dengan Karry Wang.
Yiren tak hentinya menatap Zhan dengan pandangan remeh, ia terkesan sangat keberatan jika seorang asisten pribadi duduk bersama keluarganya dalam satu meja.
Jessica dan Wang Talu justru memperhatikan Dilraba, mereka seakan kagum pada sosok cantik ini. Mereka tahu jika Dilraba aktris yang namanya sedang melejit, dan memiliki jutaan penggemar. Selain itu Dilraba memang sangatlah cantik. Pesonanya terpancar dari ujung hidung hingga ujung kakinya.
Ramping, bibir mungil, kulit lembut seputih susu, ditambah bentuk tubuh yang sangat indah, plus nilai tambahnya sebagai selebriti papan atas, membuat Dilraba menjadi kandidat paling pas untuk bersanding dengan Erik yang merupakan bagian dari keluarga Wang yang tersohor.
"Yibo, kau ingin makan kimchi buatan nenek? "
Seketika semua tatapan itu beralih pada Nyonya Yui. Semua anggota keluarga tahu, jika Erik tidak suka dipanggil Yibo kecuali oleh ibunya. Namun Erik tampak tenang, ia menyodorkan piring miliknya untuk menerima kimchi yang diambilkan oleh neneknya.
Xiao Zhan masih diam, meski tuan Aaron telah memulai jamuan makan malam itu. Xiao Zhan tidak tahu harus mulai bagaimana, ia terlalu malu dan canggung. Sedang Erik berada jauh dari tempatnya sedang asyik mendengar petuah kakeknya.
Karry yang melihat piring Xiao Zhan masih kosong, mengambil sepotong shushi dan menyerahkannya pada Zhan. Yiren melihat itu, alisnya terangkat sebelah. Ia menegur adiknya dengan suara lantang, "Karry kenapa kau menjatuhkan harga dirimu dengan melayani seorang asisten, masih banyak maid di rumah ini yang bisa melakukannya!"
Jessica dan Wang Talu menoleh bersamaan, begitu pula Erik dan Dilraba. Mata Xiao Zhan berkaca-kaca, tidak pernah ia dihina seperti ini. Tangannya mengepal di bawah meja, berusaha menahan air mata yang mencoba memaksa lompat turun ke pipinya.
"Sebaiknya kau makan dengan pelayan saja nanti!" Erik berseru nyaring dari kursinya, Dilraba menyikut lengan Erik. Namun si tuan muda tetap pada pendiriannya.
Xiao Zhan cukup kuat menahan hinaan dari Yiren dan tatapan tidak menyenangkan dari keluarga lainnya. Tapi ia sungguh lemah dengan hatinya, mendengar Erik menyuruhnya makan dengan pelayan membuat jatuh harga diri yang ia pertahankan. Air matanya penuh, ia menunduk untuk mencoba mempertahankan wajahnya dari tangis yang akan pecah.
Xiao Zhan membungkuk hormat pada kakek dan nenek Erik, lalu melangkah meninggalkan meja makan dengan perasaan kacau. Ia berjalan menuju halaman dimana mobil Erik diparkir. Di situ ia mengingat sesuatu, ada buket bunga yang tertinggal, Red Rose kesukaan Nonya Yui, nenek Erik.
Xiao Zhan mengusap air matanya, ia tidak mungkin membiarkan Erik menistakannya lagi. Xiao Zhan bukan pria yang lemah, ia hanyalah pemuda yang lembut, yang menimbang dan menakar semua peristiwa menggunakan hati.
Erik Wang tunggulah pembalasanku!
.
.
.Jam 8 malam, acara jamuan itu selesai, Xiao Zhan tidak makan, ia tetap duduk di bawah pohon mengamati bintang sambil merenung. Seandainya ia seorang Alpha mungkin nasibnya tak akan begini. Ia bisa menikahi kekasih hatinya. Namun karena takdirnya menjadi omega, ia harus rela melepas wanita yang ia cintai untuk bersama pria lain yang lebih baik darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Warm my Longest Winter (End)
FanficJangan terkecoh dengan judul dan prolognya. Cerita ini sensual dikemas dalam narasi yang menyayat hati. Omegaverse yang disajikan dalam wadah birahi, dengan topping romansa dan sedikit saus air mata. Yang alergi BL apalagi yang masih di bawah umur...