Pertemuan Keluarga

3.1K 407 50
                                    

Sebuah rumah megah yang dikelilingi pagar besi, pohon-pohon menjulang tinggi, rumput hijau terhampar di halaman. Tak ada hiasan benda seni serupa patung dengan air mancur, atau arsitektur taman yang memukau. Semua tampak sederhana, namun bersahaja.

Mobil yang dikendarai Erik memasuki halaman, melewati gerbang yang dijaga oleh satpam tinggi berkumis tebal, tidak seperti orang Cina pada umumnya. Lebih ke orang Negro Afrika.

Mobil itu diparkir tepat di halaman samping, di bawah pohon beringin yang rindang. Erik turun terlebih dulu, untuk membuka pintu samping tempat dimana Dilraba akan keluar. Sementara Zhan harus berpuas diri membuka pintu sendiri dan turun tanpa pengawalan.

Erik langsung menggandeng tangan Dilraba, disaksikan Xiao Zhan yang sedang menatap mereka dengan hati kecewa. Meski Xiao Zhan hanya calon selir, keberadaannya di sini untuk menemani Erik menemui keluarganya. Tapi tuan muda yang egois itu lebih memilih membawa wanita lain bersamanya, bahkan menggandeng mesra wanita itu tepat di depan Xiao Zhan.
Alangkah nestapanya hati Zhan.

Pintu utama terbuat dari kayu penuh ukiran, tinggi menjulang mengesankam ruang di dalamnya pastilah luas dan lebar.
Dua pelayan berpakaian hitam putih membuka pintu rumah.

Erik dan Dilraba memasuki ruang tamu disusul Zhan di belakang mereka. Di dalam ruangan yang luas itu ada beberapa orang yang duduk di atas sofa warna coklat muda. Satu pasangan yang sudah dewasa, dan dua muda mudi yang masih segar dan sexy. Tampak juga sepasang kakek dan nenek yang duduk di sofa sentral, menjadi pusat dari perbincangan.

Pasangan paling lanjut usia ini pasti kakek dan nenek Erik Wang. Terlihat dari cara penghuni lain yang ingin mengambil simpati dari mereka.

Erik membawa Dilraba ke hadapan keluarganya. Sementara Xiao Zhan masih diam mematung, tak bergerak dari tempatnya. Ia tidak tahu harus bagaimana. Apakah keberadaannya di sini masih diinginkan? Atau ia pergi saja dan menghindar?

Dengan cara seperti ini, Erik benar-benar membuat Zhan seperti pelayan yang hanya mengantar tuannya. Selebihnya ia tidak berarti apa-apa.

Xiao Zhan tidak mendapatkan kursi, ia berdiri di samping Erik yang sedang mendekap bahu Dilraba. Semua mata melihat itu, termasuk kakek dan neneknya.

Erik memperkenalkan anggota keluarganya kepada Dilraba. Dimulai dari kakek dan neneknya.
Kakek Erik bernama Aaron Wang,  pria berusia 65 tahun yang masih terlihat berkarisma meski sudah lebih setengah abad usinya. Caranya tersenyum dan menatap lawan bicara masih mengagumkan.

Sedangkan nenek Erik berasal dari Jepang bernama Wang Yui, konon beliau merupakan keturunan ke-13 dari suku Samurai terakhir di Osaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan nenek Erik berasal dari Jepang bernama Wang Yui, konon beliau merupakan keturunan ke-13 dari suku Samurai terakhir di Osaka. Wajahnya dingin dan kejam, senyumnya juga terlihat seperti seringai. Sifat keras kepala Erik diyakini menurun darinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Warm my Longest Winter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang