Heat lagi

3.8K 440 99
                                    

Met malem semua
Gmn kabar kalian?
Semoga baik" aja
Aku bawa kabar baru
Jadi baca sampai habis
Scroll hingga ke bawah

Happy reading

😊










Sebuah motor ducatti warna hitam melesat membelah pagi. Seolah berkejaran dengan matahari siapa yang lebih dulu sampai di bumi.

Melewati jalan yang dipenuhi pohon pinus di pinggirnya. Bertemu banyak belokan dengan tanaman tebu di kiri kanan. Setela dua kali tanjakan dan turunan. Motor itu memasuki sebuah jalan kecil seukuran satu mobil. Dimana hanya ada sawah warna hijau sepanjang mata memandang.

200 meter dari sana terletak sebuah perkampungan. Berbau jagung kering, dengan sedikit aroma daun cabai.

Laju motor itu mulai berkurang, saat memasuki beberapa halaman rumah. Ia berhenti di pinggir sawah. Dimana ada tiga rumah bergandengan.

Seseorang berbalut jeans dan jaket tebal, turun dari motor hitam. Meletakkan helmnya di kemudi. Memperbaiki rambut pendeknya. Lalu mengambil tas kanvas hitam yang ia cantolkan di belakang.

Orang itu memakai kacama hitam separuh transparant. Jika dilihat dari penampilannya siapapun akan mengira ia seorang preman. Begitu juga yang dilihat oleh dua remaja yang sedang bersenda gurau di beranda. Sambil menggosipkan video yang sedang viral.

"Permisi, apakah ini rumah Xiao Zhan? " tanya orang itu pada dua remaja yang wajahnya hampir sama.

Kedua remaja itu sama-sama menoleh. Meneliti penampilan orang itu dari ujung kepala hingga ujung kaki. Lalu menaikkan alis dan sama-sama berbisik.

"Kamu kenal siapa dia? "

"Tidak,"

"Oh mungkin dia kekasih Kak Zhan...." remaja yang satunya nampak berbinar. Senang melihat kekasih kakaknya datang berkunjung. Karena selama hidup, Xiao Zhan jarang memiliki kekasih yang rela menyambanginya ke rumah.

Orang asing berpakaian seperti preman duduk di ruang tamu. Ia mengamati ruangan kecil itu, menemukan sebuah foto tergantung di pigura. Seorang pria muda bersama ibu dan adiknya. Ia menatap foto itu begitu lama, sampai si pemilik rumah ke luar.

"Cari siapa Nak? " seorang wanita paruh baya menyapa orang itu.

Orang asing itu bangun untuk menyerahkan tas yang ia bawa tadi.
"Saya teman Xiao Zhan, Ia menitipkan ini untuk Anda. "

Mata wanita paruh baya itu tampak senang, ia tidak melihat isinya. Tapi mendengar nama anaknya disebut, wanita itu terharu.
"Sampaikan pada Zhan Zhan, jaga diri jangan lupa selalu berbuat baik untuk sesama...!!"

"Saya akan menjaga Zhan dengan baik, " uacap si orang asing.

Perasaan wanita itu bersinar, ia memeluk orang asing yang datang ke rumahnya bahkan sebelum ia tahu namanya.
"Terimakasih ya... Kamu anak baik,"
Ibu Zhan menepuk punggung orang itu dua kali sebelum pergi.

Orang itu tersenyum di balik maskernya, "Aku sudah membalasmu, Xiao Zhan!"

.
.
.

Ini hari kedua bagi Zhan melewati masa heatnya sendirian. Erik Wang belum pulang. Zhan sangat tersiksa, ia merintih di dalam kamar, tak berani keluar. Aromanya terlalu tajam, takut jika ada Alpha entah itu tamu tuan Wang, yang tak sengaja mencium feromonnya.

Zhan juga tidak diperbolehkan meminum pil penekan. Karena tubuhnya rentan, ia akan mengalami anemia dan penurunan daya tahan tubuh. Zhan harus bersabar serta melatih diri bermain solo.

You Warm my Longest Winter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang