Bab 06.1 Belibis itu Pulang

1.7K 367 18
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Selamat siang, PDF Forget Me Not ready akhir minggu ini ya. Diusahakan lebih cepat. Yang masih mau ikut PO bisa DM saya.PO Our Love Story sudah dibuka, sd tanggal 12 Agustus 2023. Diperkirakan ready sekitar tgl 16 Agustus 2023. Harga khusus PO 40 rb ya, harga asli 50rb. Yang minat, bisa isi form pemesanan di profile wattpad saya. 

Untuk yang mau versi cetak Our Love Story bisa DM di wattpad atau ig ya. Harga 135 rb diluar ongkir dari Bandung. Saya cetak 10 pcs saja. Yg pesan buku, akan dapet bonus pdf juga, saya kirim dimuka sembari nunggu buku selesai cetak ya. Thank you. ^^

.

.

.

Bab 06.1 Belibis itu Pulang

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Dalam keheningan panjang, Yaoshan menatap lekat wajah kedua adiknya bergantian. Kedua adiknya bukan lagi anak kecil saat ini. Keduanya tumbuh dewasa dengan sifat yang berhasil membuat Yaoshan terkejut, terutama Mu Dan.

Adik kedua belasnya itu berbeda dengan yang diingatnya. Jika dulu, lima tahun yang lalu seorang Mu Dan kecil selalu bersembunyi di belakang tubuh pengasuhnya, sekarang gadis remaja itu berani memasang badan atas nama keadilan.

Ekspresi tegas dan sikap dewasa Mu Dan membuat Yaoshan tersenyum tipis. Pria itu bersidekap tanpa melepaskan pandangannya dari yang lebih muda.

Tidak lama berselang kereta kuda mewah itu bergerak, membelah jalanan ibu kota menuju Kediaman Jenderal Shu. Zan terdiam, rasa sakit masih terasa di seluruh tubuhnya, tapi fokus pria itu kini tertuju kepada kakak pertamanya.

"Kak, kau tidak akan mengantar hingga ke dalam, kan?"

Ada keheningan pendek setelahnya. Kereta kuda terus bergerak. Hujan membuat jalanan sedikit licin hingga kusir memperlambat laju kuda.

Dalam diam Leo mengamati wajah kedua saudara lain ibu itu untuk beberapa saat. Di bahunya tersampir jubah milik Yaoshan yang dengan tegas diperintahkan untuk dikenakan olehnya.

Zan meringis sebelum kembali bicara. "Kak, kau mengerti maksudku bukan?" tanyanya tidak jelas. Namun, Yaoshan mengerti betul maksud adik ketujuh.

Tatapan Zan beralih ke Mu Dan. Ada ekspresi penuh syukur saat pria itu menatap lekat adik perempuannya saat ini. "Ayo turun!" ucapnya begitu lembut, sangat kontras saat ia berbicara dengan Yaoshan tadi. "Aku akan mengantarmu ke paviliun terlebih dahulu. Pakaianmu harus segera diganti. Kau bisa masuk angin." Zan bicara dalam satu tarikan napas.

Leo bergeming. Diulurkannya satu tangan untuk menangkup wajah Zan. "Lukamu cukup parah. Kita harus segera mengobati luka-lukamu terlebih dahulu."

Mendecih, Zan menepis pelan tangan Mu Dan dari wajahnya. "Aku laki-laki," katanya. "Luka seperti ini tidak akan membuatku mati."

Ia menjeda. Entahlah, mungkin ini perasaan Leo saja, tapi tatapan Zan sekarang terlihat berbeda. Pria itu seperti meragu walau akhirnya sebuah kalimat meluncur dari bibirnya, "Kak, apa kau pulang karena berita mengenai Mu Dan?"

TAMAT - Our Love Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang