TAMAT - Our Love Story 18+

Bab 11. Rencana Penyelamatan

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Selamat siang,PDF Forget Me Not ready akhir minggu ini ya. Diusahakan lebih cepat. Yang masih mau ikut PO bisa DM saya.PO Our Love Story sudah dibuka, sd tanggal 12 Agustus 2023. Diperkirakan ready akhir minggu ini Harga khusus PO 40 rb ya, harga asli 50rb. Yang minat, bisa isi form pemesanan di profile wattpad saya.

Untuk yang mau versi cetak Our Love Story bisa DM di wattpad atau ig ya. Harga 135 rb diluar ongkir dari Bandung. Saya cetak 10 pcs saja, slotsnya sisa 4 sajo ya. Yg pesan buku, akan dapet bonus pdf juga, saya kirim dimuka sembari nunggu buku selesai cetak ya. Thank you. ^^

.

.

.

Bab 11. Rencana Penyelamatan 

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Lan Zhi tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat seorang wanita muda berparas cantik melangkah masuk ke dalam sebuah ruangan yang menjadi tempat disekapnya ketiga putra Jenderal Shu. Gigi Lan Zhi gemeretak, kedua tangannya terkepal erat sementara Zhan Xiao serta Wang Wei berdiri dari atas ranjang yang mereka duduki.

Wanita berparas cantik itu mengenakan pakaian ketat hingga membuat setiap lekukan tubuhnya terekspos sempurna. Bulu-bulu serigala halus menghiasi bagian dada, pinggang serta rok wanita itu.

Melambaikan tangan di udara, wanita itu meminta empat orang wanita muda lain masuk ke dalam ruangan dengan sebuah nampan penuh makanan masing-masing di tangan. Aroma harum masakan segera memenuhi ruangan yang tertutup rapat tersebut. Hanya cahaya lentera yang menjadi sumber penerangan di tempat itu saat ini.

"Dimana kau sembunyikan adik perempuanku?" Lan Zhi bertanya dengan nada tertahan. Sekuat tenaga pria itu tidak bergerak dari tempat duduknya untuk menyerang wanita berparas cantik yang berdiri di hadapannya.

Wanita bernama Xi Bin itu berusia dua puluh satu tahun merupakan putri tunggal dari Kepala Suku Wanita dari Lembah Dewi Gunung. Dengan gerakan tertata wanita itu berjalan menuju meja teh, lalu duduk dengan gerakan anggun, bersilang kaki.

Ia menuangkan teh ke dalam gelas kosong untuk dirinya sendiri, sementara para abdinya menghidangkan makanan di atas meja. "Bukankah aku sudah menjawab pertanyaanmu sejak tadi pagi?" Perlahan wanita itu mengangkat dagu, menatap Lan Zhi dengan ekspresi menantang. "Kami meninggalkannya di dalam hutan," sambungnya, tanpa merasa bersalah.

Wang Wei berjalan mendekat. Dadanya bergemuruh. Skenario terburuk kini menari-nari di dalam kepalanya. Bagaimana jika Mu Dan dimakan oleh binatang buas?

"Kenapa?" Wang Wei bertanya parau, jelas sekali jika dia tengah menahan tangis saat ini. Sungguh, Wang Wei tidak menyangka bisa mengkhawatirkan Mu Dan hingga sebesar ini. Ah, jika tahu hal seperti ini akan terjadi, tentu Wang Wei akan memaksa adiknya untuk tetap tinggal di rumah, bagaimanapun caranya.

Xi Bin mengangkat bahu acuh tak acuh. "Kami tidak memerlukan tambahan seorang wanita yang bukan berasal dari suku kami." Sudut mulut wanita itu diangkat naik saat merasakan kemarahan dari ketiga pria yang bediri di dalam ruangan itu.

Tidak, Xi Bin tidak merasa takut. Sebaliknya, dia ingin tahu segarang apa ketiga pria ini. Anak-anaknya harus berasal dari pria tangguh, batinnya.

"Kau meninggalkan adik perempuan kami di tengah hutan, lalu berharap kami bersedia menolongmu?" Zhan Xiao berjalan mendekat, kedua tangan pria itu terasa sangat gatal ingin mencekik leher wanita kurang ajar yang sudah menculik mereka.