Bab 04. Merubah Strategi

1.8K 343 35
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Selamat siang,PDF Forget Me Not ready akhir minggu ini ya. Diusahakan lebih cepat. Yang masih mau ikut PO bisa DM saya.PO Our Love Story sudah dibuka, sd tanggal 12 Agustus 2023. Diperkirakan ready sekitar tgl 16 Agustus 2023. Harga khusus PO 40 rb ya, harga asli 50rb. Yang minat, bisa isi form pemesanan di profile wattpad saya. 

Untuk yang mau versi cetak Our Love Story bisa DM di wattpad atau ig ya. Harga 135 rb diluar ongkir dari Bandung. Saya cetak 10 pcs saja. Yg pesan buku, akan dapet bonus pdf juga, saya kirim dimuka sembari nunggu buku selesai cetak ya. Thank you. ^^

.

.

.

Bab 04. Merubah Strategi

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Kesiap kaget terdengar keras dari arah pintu gerbang kediaman Mu Dan, siang ini. Jenderal Shu beserta Nyonya Fang datang bersama pengawal, dayang serta tiga putra sang jenderal secara bersama-sama. Tatapan mereka teralih dari dua dayang yang tengah dipukuli ke Mu Dan yang tengah duduk dengan wajah tanpa emosi.

"Apa yang kau lakukan terhadap mereka?" Suara Jenderal Shu begitu tinggi. Pria itu menanti sebuah jawaban dari mulut putrinya yang perangainya berubah drastis setelah sempat mati suri. "Kau mau membuat mereka mati?"

Jenderal Shu mengambil napas panjang sebelum bicara, "Berhenti memukul mereka!" perintahnya tegas, sementara Leo dengan sikap tenangnya berdiri dari atas kursi lalu berjalan ke arah orang tua Mu Dan.

"Kenapa kau menghukum mereka sekeras ini?" Nyonya Fang bertanya dengan ekspresi ngeri. Di kediamannya, memang tidak jarang para pelayan diberi hukuman, tapi tidak separah yang dilakukan oleh Mu Dan. "Tidak pernah ada pelayan mati karena menerima hukuman di sini!" Ia mengatakannya sebagai peringatan kepada Mu Dan. "Yang berhak memberikan hukuman di sini hanya ayahmu dan aku. Apa kau mengerti?"

Leo memasang ekspresi polos. Ia memiringkan kepala ke satu sisi, tangan kanannya diangkat, menunjuk ke arena hukuman, "Mereka mencuri dariku."

Di belakang Jenderal Shu, Wang Wei dan Lan Zhi saling melempar pandangan. Keduanya lalu dengan kompak menatap Zan Xhiao yang hanya bisa mengangkat kedua bahunya.

"Kau hanya perlu melaporkan mereka kepadaku!" seru Jenderal Shu. "Aku yang akan memberi mereka hukuman."

Leo berjalan dengan langkah ringan. Ekspresi dinginnya membuat sang jenderal menekuk kening, dalam. Pria itu tidak mengira jika putrinya bisa memperlihatkan ekspresi dingin dengan aura yang membuat lawan bicaranya merasa terdesak.

"Mereka hambaku," kata Leo, tersenyum tipis. Tidak ada penekanan di dalam nada bicara pria itu saat ini. "Mereka melakukan kejahatan di dalam kediamanku, karena itu aku berhak untuk menghukum mereka bukan?"

"Tapi kau berada di dalam wilayah kekuasaan kami sebagai orang tua!" sambar Nyonya Fang. "Semua hukuman harus diputuskan oleh kami sebagai kekuasaan tertinggi di kediaman ini—"

"Kami tidak bersalah, Nyonya!" Dayang pertama memotong dengan suara rendah. Keringat membasahi seluruh tubuhnya. Darah segar dari luka menganga mengotori pakaian wanita itu.

TAMAT - Our Love Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang