Bab 07.1 Menyerahkan Leher dengan Sukarela

1.8K 357 29
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Selamat siang,PDF Forget Me Not ready akhir minggu ini ya. Diusahakan lebih cepat. Yang masih mau ikut PO bisa DM saya.PO Our Love Story sudah dibuka, sd tanggal 12 Agustus 2023. Diperkirakan ready sekitar tgl 16 Agustus 2023. Harga khusus PO 40 rb ya, harga asli 50rb. Yang minat, bisa isi form pemesanan di profile wattpad saya.

Untuk yang mau versi cetak Our Love Story bisa DM di wattpad atau ig ya. Harga 135 rb diluar ongkir dari Bandung. Saya cetak 10 pcs saja, slotsnya sisa 4 sajo ya. Yg pesan buku, akan dapet bonus pdf juga, saya kirim dimuka sembari nunggu buku selesai cetak ya. Thank you. ^^

.

.

.

Bab 07.1 Menyerahkan Leher dengan Sukarela

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Setelah selesai berganti pakaian dan menghabiskan minuman herbal yang disiapkan dayang, kini Leo harus berhadapan dengan kakak sulung Mu Dan yang sudah menunggu. Ia bisa merasakan kekecewaan dari gesture tubuh Yaoshan yang kini tengah berdiri memunggunginya dengan kaku.

"Apa yang ingin kaubicarakan?" Leo segera bertanya, menyingkirkan segala basa-basi yang seharusnya ada. Netra tajam Leo mengamati pergerakan Yaoshan yang berbalik dengan gerakan anggun. Ia tidak bisa menampik jika aura yang dikeluarkan oleh putra sulung Jenderal Shu membuatnya tertekan.

Entahlah, mungkin para bangsawan secara otomatis memiliki kemampuan itu, pikir Leo praktis.

Yaoshan menarik napas dalam lalu mengembuskannya pelan sebelum bicara. Terlihat jelas jika ia tengah menahan emosinya saat ini. "Mu Dan, apa kau tahu alasan ayah begitu marah kepadamu?"

Leo menggendikkan bahu. Dengan langkah besar dia berjalan menuju meja teh dan duduk di sana dengan menghmepas keras tubuhnya.

"Beliau melakukan itu karena khawatir," jelas Yaoshan, suaranya semakin melembut. Bukan, Yaoshan tidak marah terhadap Mu Dan. Pria itu marah terhadap putra mahkota yang sama sekali tidak menyembunyikan ketertarikannya setelah mendengar penuturan Mu Dan tadi.

Kedua mata Leo memicing, penuh tuntutan. Dia tidak mengerti kemana maksud pembicaraan Yaoshan saat ini?

"Ayah mungkin meletakkan kesetiaannya terhadap keluarga Kerajaan Xi, tapi beliau sangat menyayangimu—"

"Tolong, langsung ke pokok masalah!" potong Leo, sebal. Kedua tangannya dilipat di depan dada. Satu alis pria itu dinaikkan tinggi saat melihat Lan Zhi datang bersama Wang Wei. Ekspresi keduanya tidak kalah serius dari Yaoshan.

"Kau tidak waras!" Wang Wei menunjuk tepat ke wajah Mu Dan. "Bagaimana bisa kau berkata seperti itu kepada putra mahkota?" serangnya, kesal.

Suasana di dalam paviliun Mu Dan semakin memberat, hanya ada keheningan panjang setelahnya. Ketiga anak manusia itu terdiam, larut dalam lamunan masing-masing hingga Leo memutus keheningan itu. "Aku hanya mengatakan sebuah kebenaran," katanya. "Aku tidak mau dilihat sebelah mata. Mereka merendahkanku karena aku tidak memiliki ibu?"

Yaoshan menggelengkan kepala. "Bukan itu maksud kami," ucapnya. Yang paling tua terlihat sangat gusar. "Putra mahkota—pria itu seorang bajingan sejati. Apa kau mengerti hingga titik ini?"

TAMAT - Our Love Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang