Bab 03. Hukuman yang Pantas Part 2

1.9K 356 17
                                    

Dilarang menjiplak, menyalin dan mempublikasikan karya-karya saya tanpa izin penulis.

.

.

.

Selamat siang,PDF Forget Me Not ready akhir minggu ini ya. Diusahakan lebih cepat. Yang masih mau ikut PO bisa DM saya.PO Our Love Story sudah dibuka, sd tanggal 12 Agustus 2023. Diperkirakan ready sekitar tgl 16 Agustus 2023. Harga khusus PO 40 rb ya, harga asli 50rb. Yang minat, bisa isi form pemesanan di profile wattpad saya.


Untuk yang mau versi cetak Our Love Story bisa DM di wattpad atau ig ya. Harga 135 rb diluar ongkir dari Bandung. Saya cetak 10 pcs saja. Yg pesan buku, akan dapet bonus pdf juga, saya kirim dimuka sembari nunggu buku selesai cetak ya. Thank you. ^^

.

.

.

Bab 3. Hukuman yang Pantas Part. 2

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Sebenarnya ada banyak pertanyaan yang ingin Lan Zhi tanyakan kepada Mu Dan. Namun, mungkin ini hanya perasaannya saja, tapi Lan Zhi merasa pertanyaan yang akan diutarakannya akan menambah jarak antara dirinya dan Mu Dan.

Bukan berarti selama ini mereka dekat. Tidak, sama sekali tidak. Jujur saja, putra putri Jenderal Shu tidak memiliki kedekatan batin seperti keluarga lainnya. Mereka menjalani hidup masing-masing, dan hanya bertegur sapa ringan layaknya orang asing. Aneh? Tidak juga, mungkin karena sudah terbiasa.

"Omong-omong apa aku paling miskin diantara kalian?"

Pertanyaan Leo merobek keheningan panjang yang menggantung di dalam ruangan. Pria itu menaikkan alis tinggi saat mendapatkan pandangan bingung dari ketiga lawan bicaranya.

"Maksudku, apa hanya aku yang tidak memiliki uang di sini?" Leo memperjelas pertanyaannya. Penting untuknya tahu. Ada sedikit harapan di dalam hati Leo, berharap jika Mu Dan memiliki sedikit kekayaan agar Leo tidak perlu bersusah payah mencuri di tempat ini, karena terlalu membuang waktu.

Zan memiringkan kepala ke satu sisi. Ia memasang ekspresi berpikir. "Ibuku memang tidak menyukaimu, tapi dia adil. Mungkin kau lupa, tapi setiap anak diberi uang saku setiap bulannya."

Ada jeda pendek sebelum Zan kembali bicara. "Selama ini aku tidak pernah melihatmu keluar rumah, atau membeli sesuatu jadi seharusnya kau memiliki simpanan uang yang lumayan banyak."

"Begitu?" Mata Leo berbinar penuh semangat. Ia menyuapkan nasi ke dalam mulutnya, lalu mengunyah dengan gembira. Jika uang sudah dimiliki, maka hanya tinggal menunggu waktu dia keluar dari kediaman ini.

"Kakek dari pihak ibumu juga sering mengirim hadiah untukmu." Lan Zhi ikut bicara. Dia menuang teh ke dalam cangkir lalu menyodorkannya ke arah Leo. "Kau sangat berkecukupan," tambahnya. "Ah, hari ini seharunya kita mendapat uang bulanan dari Ibu Pertama."

"Ibu Pertama?" beo Mu Dan. "Kau memanggil nyonya besar dengan panggilan 'Ibu'?"

Lan Zhi mengangguk. "Aku sudah memanggilnya seperti itu sejak kecil."

Ekspresi Leo tidak terbaca saat tangannya meletakkan sumpit di atas mangkuk kosong. "Lalu, dimana ibu kandungku? Apa dia sudah meninggal?"

Sebuah tamparan dilayangkan Wang Wei ke atas kepala Mu Dan. Pemuda yang hanya lebih tua satu bulan dari Mu Dan itu melotot, terlihat kesal. "Apa kau sedang mengutuk ibumu?"

TAMAT - Our Love Story 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang