TAMAT - Our Love Story 18+

Bab 13. Kuberi Satu Permen

Hallo2 ... yang nungguin pdfnya sebentar yes. Lagi tak kebut. Hehehe ...

BTW, ini bukan certa bxb ya, kalau gender switch ia.

Hahahaha ...

Happy reading! ^^

.

.

.

Matahari hampir terbit saat Lan Zhi menghentikan laju kuda tunggangannya. Ia meloncat turun terlebih dahulu sebelum membantu Leo untuk turun setelahnya. Tubuh Leo dibungkus oleh jubah cokelat kumal yang tersampir di punggung kuda yang ditungganginya. Jubah itu sebenarnya milik salah satu pengawal Shen Qu, si pemilik kuda cokelat yang sebenarnya.

Leo merasa bingung. Sejak naik ke atas kuda Lan Zhi, kakak ketiga Shu Mu Dan itu tidak mengatakan apa pun selain memberinya ekspresi masam. Leo menatap tempat minum yang terbuat dari kulit lembu dan Lan Zhi bergantian. Ia sedikit menggigil, merasakan udara dingin meniup wajahnya.

"Minum!" Lan Zhi bicara begitu singkat. Tatapan tajam pria itu kemudian tertuju ke Shen Qu.

Yang dipandang merasa bingung. Dia tidak mengerti kenapa kakak laki-laki Mu Dan menatapnya dengan ekspresi tidak bersahabat?

"Apa kau ada masalah denganku?" Shen Qu sudah tidak tahan. Sementara anak buahnya memindahkan barang-barang ke dalam penginapan, ia memilih bicara empat mata dengan Lan Zhi. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa aku berbuat salah?" tanyanya.

Shen Qu melipat kedua tangan di depan dada. Matanya disipitkan. Shen Qu tidak merasa terintimidasi, tapi perlakuan Lan Zhi membuatnya tidak nyaman. "Kau seharusnya berterima kasih karena aku menolong adikmu itu. Aku juga mengambil resiko besar dengan mengantar Mu Dan untuk menolong kalian."

Ada jeda pendek sebelum Shen Qu bicara. Di langit, matahari mulai mengintip, perlahan naik. Embun yang tersisa mulai menguap pergi. "Suku Wanita terkenal akan kekejamannya. Mereka selalu menyimpan dendam. Kita tidak tahu apakah mereka akan mengikuti dan mencari kita setelah ini?" Shen Qu membuang muka ke arah lain. di belakang punggungnya, beberapa pegawai penginapan terlihat sibuk membuka setiap jendela di lantai satu.

Lan Zhi masih menyimpan kekesalannya di dalam dada. Pria itu menarik napas dalam untuk menetralkan emosinya. "Apa yang kau lihat tadi?"

Jujur saja, Shen Qu benar-benar bingung. Dia tidak tahu apa yang diinginkan oleh kakak Mu Dan sebenarnya?

"Kenapa kau mengizinkan Mu Dan naik ke atas kudamu?"

"Kenapa?" beo Shen Qu. "Kita nyaris mati tadi. Apa kita memiliki waktu banyak untuk mengatur di kuda mana Mu Dan harus naik?"

"Mu Dan setengah telanjang." Lan Zhi bicara dari balik giginya yang terkatup. Emosi pria itu nyaris meledak. Kedua tangannya terkepal erat. Sikap polos pria di hadapannya membuat Lan Zhi muak. "Reputasinya bisa hancur jika masalah ini tersebar luas."

Shen Qu berpikir sejenak. Dengan polosnya ia menunjuk ke penginapan. "Adikmu sepertinya bukan tipe wanita yang memikirkan reputasinya." Shen Qu bicara cepat. "Yang ada di dalam pikirannya hanya cara menyelamatkan kalian. Dia tidak memedulikan dirinya." Shen Qu menggantung ucapannya, singkat. "Reputasinya tetap akan terjaga. Aku menghormati adikmu sama seperti aku menghormati saudara laki-lakiku. Selain itu, aku tidak mungkin menyukai adikmu."

"Apa?" Lan Zhi kembali menyempitkan mata. "Kau pikir adikku tidak layak untuk disukai?"

Terburu-buru, Shen Qu segera mengangkat kedua telapak tangannya di depan dada. "Maksudku bukan seperti itu. Hanya saja dia bukan tipeku." Untuk alasan tidak jelas, tubuhnya merinding saat berada di bawah tatapan tajam Lan Zhi. "Jangan khawatir, reputasi adikmu akan tetap terjaga. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan!"