eight : lullaby

5.1K 856 131
                                    

-dan dia pun menyanyikan lagu pengantar tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-dan dia pun menyanyikan lagu pengantar tidur.

***

Saat kembali ke Istana Ruby, Ana mendapati Felix dan Lily yang sedang membicarakan sesuatu tapi Ana tahu kalau saat ini Felix dan Lily sedang membicarakan tentang Athy yang ingin bertemu Diana.

"Tapi.. apakah Yang mulia akan mengijinkan nya kalau kita meminta?" tanya Lily dengan khawatir.

Ana mengernyit bingung, ia lalu melirik kearah Iftaris yang dengan baik hatinya memegang dua buku tebal yang Ana pinjam dari perpustakaan.

"Ini demi kedua tuan putri, saya akan coba memintanya dari Yang mulia Kaisar."

Felix pun tersenyum, ia ingin membuat kedua putri kecil itu bahagia dengan melihat wajah Diana sang ibu. "Kalau begitu saya akan langsung menuju tempat Yang mulia Kaisar-"

"JANGAN!" teriak Ana dan Athy bersamaan.

Iftaris terkejut dengan teriakan Ana dan mengerjap bingung ketika Ana mendekat kearah dua orang yang sedang berbincang. Memilih ini bukan saat yang tepat untuk nya menyela pembicaraan, Iftaris pun hanya diam berdiri tak jauh dari tempat nya datang.

Lily dan Felix nampak terkejut dengan suara teriakan tertahan Ana dan juga Athy, Athy nampak gemetar ketakutan sementara Ana nampak cemas.

"Gak mau.." kata Athy sambil mendekat kearah Ana dan memegang tangan nya dengan erat. "Jangan bicarakan mama pada papa."

"Kenapa tuan putri?"

Athy tidak menjawab ia sibuk memegang tangan Ana.

"Papa tidak akan suka kalau membicarakan mama," jawab Ana dengan tenang tapi bisa dilihat dari matanya yang sendu ia gugup.

"Jadi.. kalau Ana dan Athy bilang ingin bertemu mama pada papa, bagaimana kalau-"

"PAPA JUGA BENCI KAMI BERDUA?!" dengan cepat Athy menyambung perkataan Ana dengan teriakan penuh kecemasan dan ketakutan.

Ana yang melihat kecemasan Athy pun mengeratkan gengaman nya dan mengeluarkan aura tenang untuk membantu menenangkan kecemasan dan ketakutan Athy.

Perlahan, Athy mulai tenang walau masih ada kecemasan di mata dan wajahnya.

"Tuan putri! A-anda berdua.. sampai berpikiran begitu?" suara Lily pecah karena kesedihan, matanya berkaca-kaca melihat dua tuan putri yang ia sayangi seperti anaknya sendiri.

the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang