nine : orang itu

4.6K 817 155
                                    

—dan dia tahu kalau orang dihapapan nya ini adalah orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan dia tahu kalau orang dihapapan nya ini adalah orang itu.

***

"Apa yang mulia Kaisar dan tuan putri Athanasia sudah tertidur?"

Mendengar pertanyaan Felix membuat Ana yang sedang melamun pun tersadar dan mengangguk walaupun Felix tidak dapat melihatnya.

"Iya.. mereka sudah tertidur pulas."

"Ini jarang terjadi. Baginda Kaisar bukan orang yang akan memperlihatkan sisi tanpa pertahanan nya," kata Felix dengan lembut. "Sepertinya efek lagu pengantar tidur tuan putri Anastasia sangat bagus, dan juga.. dapat membuat putri Athanasia tertidur."

Ana hanya diam tapi dia tetap mendengarkan.

"Tuan putri.."

"Ada apa?"

"Maaf atas kelancangan saya kemarin. Seharusnya saya tidak bertindak semaunya tanpa izin dari kedua tuan putri, saya sudah berpikiran pendek."

Mendengar ini membuat Anastasia yang sedang mengelus-elus rambut Athy dan juga Claude pun berhenti dari pergerakkan nya.

"Saya hanya.. berpikir kalau saya melakukan itu, tuan putri Athanasia dan tuan putri Anastasia akan senang."

"Tuan Felix.." panggil Ana dengan berbisik, ketika mendengar suara Ana yang lembut membuat Felix menjadi lebih nyaman. "Saya mengerti apa yang Tuan lakukan itu demi Ana dan Athy, jadi tidak perlu meminta maaf.. dan Ana juga mau minta atas nama Athanasia karena sudah memukul Tuan Felix."

"Tidak apa-apa," jawab Felix dengan terkekeh pelan. "Sekarang sudah sembuh kok."

Ana tahu Felix berbohong tapi Ana tidak akan mengatakan apapun dan hanya mendengus geli, ia kembali mengelus rambut Athy dan Claude yang masih tertidur.

Lalu ketika ia kembali mendengar suara Felix, yang ia dengar adalah cerita tentang ibunya Felix dan bagaimana ia menjadi benci karena sang ibu yang tidak menghabiskan waktu bersamanya.

Felix juga menceritakan walau ia jarang melihat ibunya, dari perasaan terdalam nya masih merindukan sang ibu.

Ketika Felix selesai berbicara, Ana pun membuka mulut dan dengan tenang menjawab.

"Tuan Felix, terimakasih sudah mau menceritakan ini pada Ana.. dan Ana yakin ibunda Tuan Felix disana pasti sangat sayang dan bangga pada Tuan Felix, mau yang dulu.. ataupun yang sekarang."

Mendengar ucapan Ana yang penuh akan kehangatan dan kelembutan membuat Felix tersenyum dan matanya berkaca-kaca.

"Hmm, Ana juga tahu kalau sebenarnya Athy pasti berbohong saat bilang dia tidak ingin lagi bertemu dengan ibu." Ana pun menatap kearah Athy yang terus mendekat kearah Ana seolah-olah mencari kehangatan yang selalu Ana berikan. "Tapi ketika Ana dan Athy bilang tidak perlu melihat ibu pun tidak masalah itu benar, lagipula.. Ana dan Athy masih punya papa."

the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang