𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 ━━ mother

3.5K 645 19
                                    

-dan Ana pun tahu kalau wanita dihadapan nya adalah Diana ibunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-dan Ana pun tahu kalau wanita dihadapan nya adalah Diana ibunya.

****

Suatu hari ketika Ana sedang mengarungi mimpi dan berpegangan tangan dengan Athy.

Suatu bayangan mulai masuk kedalam mimpinya.

Pertama-tama bayangan ini hanya samar-samar saja, tapi kemudian.. ia mendengar sebuah lantunan lagu yang disenandungkan dengan indah.

Disekitaran Ana pun yang tadinya hanya berwarna hitam gelap berubah menjadi sebuah taman bunga mawar luas dengan semilir angin yang menerbangkan beberapa mahkota bunga entah kemana.

Tapi yang paling Ana takjubi selain taman mawar merah yang indah itu adalah.. perempuan berambut emas keputihan yang sedang berlutut sambil melantunkan lagu yang tidak Ana ketahui.

Perempuan di hadapan nya sangat cantik walaupun Ana hanya melihat bagian samping wanita ini.

Ia nampak memiliki mata merah muda yang lembut dan hangat, mengingatkan Ana akan sebuah pelukan seorang ibu atau bergelung dengan selimut tebal di musim dingin.

Yang mana pun itu, Ana tahu kalau wanita dihadapan nya ini adalah ibu bagi Athanasia dan Anastasia.

Tapi karena sekarang Ana adalah Anastasia de Alger Obelia dan bukan Anastasia Jung, berarti.. orang ini adalah ibunya.

Ibu yang tidak mungkin ia kenal dengan mengamati nya dengan mata kepala sendiri dan hanya dapat mengenal sosok ini dari mulut orang lain.

Ketika Ana ingin berbalik pergi karena ia rasa sudah cukup melihat wanita ini, -walaupun dia tidak ingin- sang wanita yaitu Diana pun menoleh kearah Ana.

Ana pun akhirnya dapat melihat sosok Diana lebih jelas lagi. Diana jelas-jelas sangat mirip Athy, walau Ana memang mirip Diana dalam beberapa aspek, Ana pun tahu kalau dia lebih mirip Claude.

Diana yang melihat kearah Ana pun nampak terkejut tapi kemudian dia tersenyum lembut dan tatapan nya hangat namun sendu seolah-olah ada kesedihan dan rasa rindu dalam matanya.

Ana tidak mengatakan satu patah kata pun tapi matanya berkaca-kaca.

Ia rindu..

Ia rindu pada suatu hal yang tidak akan pernah bisa ia dapatkan di dunia dan di kehidupan ini.

Ia merindukan sentuhan dan tatapan hangat seorang ibu pada anaknya.

Diana pun membuka mulut dan mengatakan sesuatu yang membuat Ana terkejut ;

"Kamu.. sudah besar ya, Anastasia putriku."

Dan setelah mengatakan itu..

Bayang-bayang Diana pun tak terlihat lagi dalam mimpi Ana dan Ana kembali berada di ruangan hitam tak berdasar.

***

Ana terbangun.

Ia melirik kearah Athy yang masih pulas tertidur dan sesekali ia akan bergumam-gumam tidak jelas.

Ana tidak bergerak dari posisi nya. Lagi-lagi setiap tengah malam ia terbangun, dan setiap ia terbangun di tengah malam pula ia mulai merasakan kesepian yang tak terbendung.

Ketika ia sendirian seperti ini, ia tak bisa menahan pemikiran negatif dan juga kenangan-kenangan masa lalunya.

Ketika ia sendirian pula.. Ana menitikan air mata dan menangis tersedu-sedu tanpa suara. Ana pun mulai membalikkan bada untuk menatap Athy dan lalu memeluk nya.

Inilah salah satu alasan kenapa Ana tidak mau berpisah kamar dengan Athy.

Karena Ana...

Takut akan rasa kesepian yang terus bergema membayangi pikiran dan hatinya.

Walau Ana nampak seperti menerima-menerima saja keadaan dimana dia sudah tidak menjadi Anastasia Jung dan sekarang menjadi Anastasia de Alger Obelia, sesungguhnya.. itu tidaklah benar.

Ia sampai sekarang masih tidak bisa menerima keadaan ini.

Tapi ia tetap menjalani kehidupan ini seperti yang ia inginkan.

Ana bagaimana pun juga sangat merindukan kehidupan lalu nya, ia merindukan kasih sayang dan kehangatan keluarga yang tak ada dua nya.

Perlahan namun pasti tangisan Ana semakin tak terkontrol dan dia pun mulai mengeluarkan suara isakan walaupun seberusaha mungkin ditahan supaya tidak membangunkan orang yang sedang ia peluk ini.

Athy yang mendengar isakan pelan pun mulai terbangun namun ia tidak mengatakan apa-apa, ia tahu tangisan ini milik Ana.

Athy pun selama ini tahu kalau terkadang Ana akan menangis di tengah malam.

Ia juga tidak bertanya kenapa Ana menangis sampai tersedu-sedu begitu walau penasaran setengah mati. Karena ia mengerti bahwa saat ini Ana sedang menguatkan diri dan hanya butuh dukungan, bukan pertanyaan yang hanya akan membuat Ana terluka lebih dalam.

Athy hanya mengeratkan pelukan nya dengan Ana.

Athy tahu kalau rasanya berat pura-pura baik-baik saja dan terus bertahan, perempuan yang lebih tua enam menit itu selalu bersyukur memiliki Ana dan sangat berterimakasih dengan semua dukungan yang Ana berikan padanya.

Karena itulah.. Athy berjanji untuk mendukung dan memberikan kasih sayang seperti yang selama ini Ana lakukan.

Untuk pertama kalinya di malam itu, Athy mengatakan hal yang selama ini sering Ana ucapkan padanya dan selalu berhasil menenangkan.

"Ana.. semuanya akan baik-baik saja."

****

Heyaa

Aku bikin intermission ini supaya kalian tahu kalau gak semua yang kalian lihat selalu bercahaya itu gak punya sisi gelap.

Soo yeah, Ana walau keliatan yang paling nerima kalau dia udh mati di awal-awal sebenarnya gak akan pernah bisa nerima kalau dia gak bakal ketemu org yang dia sayang di kehidupan sebelum nya.

(Ku menulis ini hampir nangis tapi kutahan sksks :v)

Jangan lupa vote n comment 💕

Jangan lupa vote n comment 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang