tweleve : teman main

4K 705 40
                                    

—dan ia pun memiliki teman baru, mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan ia pun memiliki teman baru, mungkin.

***

"Kau harus sangat berterimakasih padaku. Kalau aku terlambat sedikit saja, nyawamu sudah melayang."

Suara ini bernada datar namun terdengar sangat sombong.

Pemilik suara ini tentu saja tidak lain adalah Lucas, si penyihir menara hitam yang sedang memakan kue camilan di atas meja yang sengaja disiapkan pelayan.

Entah kenapa nada bicaranya mirip iftaris.. batin Ana sambil menghela nafas kecil.

"Gila ini kok enak sekali, nanti kalau pelayan datang minta lagi ya." Lucas berujar dengan decakan kagum kepada kue yang baru saja ia makan.

"Sebelum itu.. jelaskan dulu kenapa kau ada disini," batin Athy dengan bertelepati pada Ana.

"Ternyata ayahmu bukan anaknya Ternitas ya."

"Kakak bodoh ya? Aeternitas itu sudah mati dua ratus tahun yang lalu."

Ana tersenyum dalam sambil memegang cangkir yang merupakan hadiah ulang tahun nya dari Claude. "Bukan bodoh Athy, hanya saja.. Tuan Lucas disini tidak semuda keliahatan nya," kata Ana dengan tenang lalu menyeruput teh earl gray nya.

Mendengar ini Lucas menatap tajam kearah Ana sementara Athy tampak terkejut tapi kemudian mengangguk paham.

"Kau benar juga Ana.."

Lalu.. terjadilah perdebatan antara Lucas dan Athy tentang Raven, sementara Ana hanya memperhatikan dari samping dan sesekali mengelus Shiro yang duduk dengan tenang disamping nya.

"Berterimakasih lah padaku karena menghentikan ayah kalian dari membunuh dua makhluk ini. Oh iya.. sepertinya ayah kalian lumayan menyayangi kalian, ya?"

Mendengar ini membuat Ana dan Athy menatap Lucas dengan tatapan bingung lalu kedua putri kembar ini saling tatap dan mengedikkan bahu mereka.

"Saat aku bilang kalian sekarat karena Raven dan Shiro, dia ingin cepat menangkap dan menghabisi nya. Tapi sebenarnya kalau dibunuh, kekuatan sihir yang tersimpan di sinsu kalian akan kembali dan akan semakin berbahaya."

Lucas lalu menatap kearah Ana sambil menyeringai. "Apakah kau tahu bahwa naga legendaris mu itu sedang sekarat?"

Mendengar ini Ana terkejut bukan main. Iftaris.. sekarat? Ana ingin bertanya lebih lanjut, sayangnya Lucas nampak tidak tertarik menjelaskan nya dan Athy pun bertanya soal Raven jadi Ana tidak punya kesempatan untuk bertanya.

Menghela nafas, Ana mengelus kembali rambut-rambut halus Shiro. Aku akan bertanya pada Iftaris nanti..

"Kau sebenarnya ingin kabur kan?"

the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang