𝐈𝐍𝐓𝐄𝐑𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍━━the love of brothers

5.6K 933 43
                                    

-dan tanpa mereka sadari, saudari tercinta mereka tidak akan pernah kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-dan tanpa mereka sadari, saudari tercinta mereka tidak akan pernah kembali.

***

Di pemakaman yang diadakan dengan hikmat dan penuh tangisan itu, hujan pun mulai turun seolah-olah sang alam pun ikut bersedih akan kepergian perempuan berusia muda yang masih memiliki masa depan cerah.

Sayangnya, mimpi-mimpi yang belum tercapai itu tidak akan pernah di capai oleh perempuan yang tidak akan pernah kembali.

Orion Jung dan Orias Jung, dua bersaudara yang hanya bisa menatap datar kearah batu nisan yang terukir nama orang yang sangat mereka cintai dan sayangi.

Orang yang tidak mereka sangka-sangka akan pergi untuk selamanya dalam waktu dekat.

Padahal.. baru beberapa jam yang lalu mereka masih bercakap-cakap dan bersenda gurau.

Orion saudara yang paling tua merasa tak berguna karena tidak bisa melindungi adik perempuan yang sangat ia kasihi itu. Ia juga menyalahkan diri nya sendiri karena tidak bisa mencegah terjadinya kejadian mengerikan itu.

Sementara itu, Orias merasakan amarahnya membuncah dan terus meninggi seiring berjalan nya waktu ketika ia memikirkan betapa sakit adik kecilnya ketika di bunuh. Bahkan hujan yang membasahi tubuhnya serta angin dingin pun tidak dapat menenangkan amarahnya.

Ia ingin sekali membunuh wanita gila yang sudah berani membunuh adiknya, tapi sayangnya melakukan hal itu termasuk kejahatan. Dan Orias pun tahu kalau adiknya tercinta yaitu Anastasia Jung tidak ingin kakaknya dicap sebagai pembunuh.

"Orias.."

Orias menoleh kearah sumber suara yang tak lain dan tak bukan adalah saudara kembarnya yang lebih tua beberapa jam darinya.

"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, ini bukan salahmu."

Suara itu lembut, namun juga terdapat kesedihan dan rasa sakit yang mendalam.

Mendengar perkataan itu, Orias mendengus kesal. "Perkataan itu.. adalah perkataan yang ingin kau sendiri dengar, kan?" tanyanya dengan nada datar. "Lagipula yang terlalu keras pada diri sendiri adalah kau, Rion. Kau lah yang paling merasa bersalah."

Orion yang sedang menatap batu nisan pun segera menoleh kearah Orias yang juga menatapnya dengan tatapan tajam.

Anggaplah itu adalah intuisi kembar, tapi Orias tahu jelas apa yang Orion rasakan dan pikirkan sekarang. Karena bagaimana pun, perasaan mereka saat ini sangatlah sama.

Orion tersenyum, tapi matanya kosong dan Orias bisa tahu kalau kakak kembaran nya itu sedang menangis bersama hujan. "Kau benar.. aku memang sedang menghibur diri sendiri."

Orias hanya diam dan menatap Orion yang kini menatap kearah langit sambil menutup matanya menikmati setiap rintikkan hujan yang semakin lama semakin membesar begitu pula dengan angin.

"Rasanya sakit sekali Rias, rasanya seperti ingin mati," ungkap Orion dengan suara pelan. "Tapi aku tidak ingin melihat Ana ku tercinta secepat nya juga karena aku ingin melakukan banyak hal yang belum pernah ia lakukan. Supaya kalau kami bertemu lagi.. aku ingin menceritakan semua pengalaman ku."

"Konyol."

"Aku tahu," tawa Orion lalu ia pun menoleh lagi kearah Orias dan membuka matanya. "Karena itu Rias, jika aku punya anak perempuan aku akan menamainya dengan nama Ana."

"Tidak."

"Eh?"

Orias mendengus kesal. "Tidak bisa karena aku yang akan menamai anak perempuan ku dengan nama Ana!" tegasnya sambil menyipitkan mata.

"Haduh kau cari nama lain saja!"

Orias menatap tak suka kearah Orion. "Akan aku pastikan aku yang akan memiliki anak perempuan lebih dulu."

"Memang nya kau punya calon?"

"Jangan meremehkan ku dasar buruk rupa."

"Wah wajah kita kan sebelas dua belas Rias, kalau aku buruk rupa kau juga."

Orias mendengus. "Hanya orang dengan mata tertutup yang tidak bisa membedakan kita Rion."

Orion tertawa mendengar perkataan Orias. Ia pun lalu tersenyum kecil dan menatap sendu kearah batu nisan. "Tunggu aku membawa keponakan mu ya Ana."

Di dalam hati mereka berdua, mereka pun berjanji diwaktu luang untuk datang ke depan batu nisan ini. Mereka juga berjanji untuk tidak akan pernah melupakan kenangan demi kenangan yang mereka lalui bersama.

"Kami mencintaimu Ana."

.

.

.

Anastasia membuka perlahan matanya ketika ia mendengar suara yang sangat ia kenali.

Suara kedua kakaknya.

Hampir setiap malam ia akan terbangun karena mimpi masa lalunya atau ketika ia merasakan mendengar suara kakak-kakak nya.

Merasakan rasa basah di pipinya, Anastasia pun dengan perlahan mengusap pipinya lalu matanya dan ia baru tersadar bahwa ia sedang menangis tersedu-sedu.

"Kakak.." bisik Ana sambil meremas dadanya karena rasa sakit dalam hatinya.

Ia berusaha tidak seberisik mungkin untuk tidak membangunkan Athy.

"Aku juga mencintai kalian.. tolong sehat dan berbahagialah selalu."

Itulah yang dipikirkan dan diucapkan Ana dalam hati sebelum kembali menutup matanya dan menyambut gelap serta mimpi.

***

Haloo~
Intermission ini gak ada hubungan nya sama jalan cerita sih, tapi kepingin banget buat bikin chapter yang memunculkan kedua kakaknya Ana yang sempet ke mention di prolog :"

Btw intermission chap ini aku dapet inspirasi dari salah satu fanfic wmmap juga😌 jadi aku sangat berterimakasih dengan author nya hiks.

Dan disini juga kalian bisa tahu kalau Ana hampir setiap malam nangis tersedu-sedu tanpa suara karena dia belum bisa merelakan kehidupan nya yang lalu :(

Dan kalau kalian mau tahu siapa yang punya anak perempuan duluan.. yang punya duluan itu Orias😂 dan dia namain anaknya dengan nama Ana yaitu Anastasia

Orion dapet anak laki-laki :" dia gak punya anak cewek (seluruh anaknya cowok wks kesian bat abang Orion, dia terus coba tapi pas anak ke empat tetep cowok dia berhenti nyoba😂), dan dinamain juga berdasarkan nama Ana. Anastasio

Aku mungkin bakal update intermission kalau aku pengen😌 jadi jangan kaget okay? Dan untuk update cerita dengan plot wmmap mungkin nanti~ sedang dalam proses pengerjaan, i hope u understand :3

But anyway makasih buat supportnya, jangan lupa vote n comment ya~

Thank u

the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang