❝sekalipun dunia memisahkan kita, aku akan tetap menemukan mu❞
━━━━━━━━━━━━━━━
Anastasia adalah saudari kembar dari Athanasia de Alger Obelia yang merupakan putri dari novel Lovely Princess dan juga komik Who made me a princess.
Ana nama panggilan n...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—dan athy pun ingin mencekik seseorang
▃▃▃▃▃▃▃▃
"Aku meminta maaf untuk kelakuan kakak ku, princess.."
Sudah beberapa jam semenjak kejadian yang membuat tubuh Ana menegang itu berlalu.
Setelah Ana menjelaskan apa yang terjadi pada Athy, —setidaknya setengah dari kejadian yang sebenarnya— Ana pun pergi bersama Iftaris di taman terpencil tak jauh dari taman pribadi milik Ana untuk menenangkan diri.
Saat ini mereka berdua sedang menatap danau buatan kecil dihadapan mereka, sesekali Ana akan melempar batu atau menatap langit.
"Aku tidak mengerti kenapa ia bersikap begitu. Apa dia.. semarah itu padamu karena membuat bond?"
Iftaris nampak ragu untuk menjawab tapi pada akhirnya ia menghela nafas dan merebahkan dirinya di hamparan luas rumput.
"Dulu dia tidak seperti itu.. dulu dia adalah orang yang murah senyum, tidak egois, dan sangat santai. Tapi sesuatu terjadi.. sesuatu yang buruk." Iftaris menatap langit yang perlahan menjadi jingga dengan tatapan melankolis. "Aku tidak ingat pasti apa itu, beberapa fragment ingatan ku dikunci rapat. Tapi aku tahu itu ada hubungan nya dengan leluhurmu Ana."
"Leluhurku? yang mana?"
Itu tidak mungkin leluhurnya yang Ana benci itu kan? a.k.a orang yang merasuki paman nya.
Iftaris menggeleng. "Tidak ingat.."
Ana hanya diam dan menyimak tapi sesekali ia akan menoleh kearah Iftaris. Memperhatikan wajah Iftaris yang sedih.
"Semenjak kejadian itu, ia berubah menjadi kaku, penuh kewaspadaan, dan sangat posesif pada keselamatan para naga. Itu adalah salah satu alasan kenapa bangsa kami kembali ke dunia kami untuk waktu yang lama sebelum akhirnya aku membuat bond."
"Biar kutebak. Kejadian buruk itu ada hubungan nya dengan keserakahan manusia," ucap Ana dengan suara bisikan lembut yang bila saja Iftaris tidak memiliki pendengaran baik ia tidak akan mendengarnya.
Iftaris terkekeh pelan. "Iya, kau benar." Iftaris lalu mendengus dingin. "Bukankah itu lucu? manusia mengatakan bahwa naga adalah makhluk tidak berperasaan dan egois, tapi pada akhirnya merekalah yang seperti itu."
Ana hanya diam walau di di dalam hati ia menyetujui perkataan Iftaris dan tersenyum pedih mengingat kejadian di kehidupan sebelumnya.
"Kakak ku berubah karena cinta princess, bukan kebencian. Setidaknya itulah yang aku percayai."
