fifteen : lentera

3.2K 489 83
                                    

—dan Ana pun berharap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dan Ana pun berharap

***

Di hari-hari damai ini, Ana sangat suka menghabiskan waktu di taman dengan pohon rindang sambil minum teh dan membaca buku entah itu buku pengetahuan maupun buku cerita.

Sesekali Athy akan menemani Ana, tapi Athy lebih sering pergi bermain bersama Aeron.

Lalu ada Claude walau beberapa hari terakhir ia nampak sibuk dengan sesuatu, jadi acara minum teh antara duo kembar dengan sang ayah cukup berkurang dan mereka hanya akan bertemu untuk makan siang atau makan malam.

Dan sesekali ketika Cassio berkunjung, ia juga akan menemani Ana minum teh dan berbincang tentang politik dan bisnis Obelia terkini.

Tapi akhir-akhir ini, orang yang sering menemani Ana adalah si Saint dari Kerajaan Rouji a.k.a Yuto.

Ana tidak menyangka bahwa Yuto yang memiliki sifat eksentrik seperti itu, juga suka teh dan kedamaian yang dibawa semilir angin.

Ia pikir orang ini walau berasal dari Kerajaan Rouji yang terkenal akan teh hijau nya adalah orang yang lebih suka keramaian dan tidak suka minum teh.

Tapi dugaan Ana ternyata salah.

"Saya senang anda dapat menemani saya minum teh lagi hari ini, Tuan Yuto." Ana tersenyum sambil mengangkat cangkir tehnya dengan anggun.

Yuto ikut tersenyum dan melambaikan salah satu tangan nya dengan santai. "Bukanlah masalah untuk minum teh bersama, lagipula saya malah merasa tidak enak karena terus-terusan mengganggu anda."

"Saya tidak keberatan, saya senang dapat mengobrol sambil minum teh dengan anda."

"Yah kalau anda senang saya juga akan senang." Yuto pun memotong kue lemon yang ada dihadapan nya sebelum melanjutkan perkataan nya, "bagaimana keadaan Yang mulia putri akhir-akhir ini? Apakah anda masih merasa lelah setelah upacara ritual beberapa hari yang lalu?"

Benar, setelah upacara ritual yang diadakan beberapa hari yang lalu Ana sudah merasa lebih baik dan terkadang ia mendengar Iftaris walau hanya sesaat.

Walau beberapa kali ia merasa mengantuk tiba-tiba, ini tidak separah saat sebelum melakukan upacara ritual. Jadi menurut Ana ini bukanlah apa-apa.

"Berkat upacara ritual, saya sudah merasa lebih baik.. terimakasih untuk bantuan anda."

"Tidak perlu berterimakasih, ini adalah tugas saya."

the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang