the twins | 𝐰𝐦𝐦𝐚𝐩

one : terlahir kembali

-dan dia pun melihat mata permata paling indah.

***

Ketika ia membuka mata, yang pertama kali ia lihat adalah dinding langit yang berwarna putih. Lalu ketika melihat sekelilingnya secara sekilas Ana -nama panggilan Anastasia, melihat banyak ornamen-ornamen jaman kerajaan.

Walau rumahnya dipenuhi ornamen semacam ini, Ana tahu bahwa ini bukan rumahnya.

Lalu.. dimana dia sekarang?

Dia yakin bahwa dia sudah mati.

Tapi kenapa dia malah di tempat yang tidak terlalu asing ini?

"Baaabaa.."

Ketika mendengar suara itu dari sampingnya, Ana menoleh dengan susah payah dan yang ia dapati adalah bayi manis dengan mata permata paling indah yang pernah ia lihat yang balas menatapnya.

Tapi tunggu sebentar...

Kenapa bayi ini nampak tak asing?

"Wah akhirnya dia bangun!"

Suara siapa itu?

Lalu Ana pun sadar bahwa suara itu berasal dari bayi disebelahnya.

"Halo?"

"EH?!KAU BISA MENDENGARKU?!"

Ana tertawa tapi yang keluarkan malah suara terkikik bayi yang sangat imut, dan kembali ia baru menyadari ia terlahir kembali sebagai bayi.

"Aku mendengarmu sangat jelas!"

Bayi disamping Ana nampak merengut tapi kemudian ikut terkikik geli.

"Begitu kah? Kalau begitu senang bertemu dengan mu adik!"

"Adik?"

"Kau enam menit lebih muda dariku!"

"O-oh.. kalau begitu apa kau tahu namaku?"

"Tentu, namaku Athanasia dan kau Anastasia. Entah kenapa aku merasa nama kita nampak familiar.."

Dan pada saat itulah Ana merasa tertampar keras. Ia berenkarnasi ke komik who made me a princess?! Apa-apaan ini!

"Begitu ya, tapi.. apa kau baru sadar bahwa kau baru saja berbicara dengan adikmu yang baru beberapa bulan ini Athy?"

"Maksudmu?-"

Lalu Athy tersadar. Ia memasang wajah terkejut ala bayi, "apa kau juga terjebak ke tempat ini sama sepertiku?!"

Lagi-lagi Ana terkikik. "Bisa dibilang begitu.." tidak mungkinkan Ana bilang bahwa ia tahu Athy dari pandangan yang berbeda? Yang ada Ana hanya akan merusak jalan cerita who made me a princess yang dimana tidak Ana inginkan.

Lagipula Athy saat ini masih tidak terlalu sadar bahwa dia reinkarnasi ke novel lovely princess.

Setelah itu Athy dan Ana terdiam dan kembali menatap kearah dinding kamar mereka.

Ana kembali berpikir kenapa ia bisa dimasukkan ke komik favorit nya ini.

Kalau terus di pikir membuat kepalanya serasa meledak.

***

Saat ini Ana dan Athy sedang duduk di pangkuan pengasuh mereka, Lilian York atau Lily.

Iya, salah satu karakter favorit Ana selain Athy ini akan membaca tentang sejarah Kekaisaran Obelia.

Dan Ana hanya mendengarkan dengan ogah-ogahan karena terlalu sibuk melamun dengan Athy yang nampak cukup serius mendengarkan tapi ketika Lily menyinggung soal penyihir menara, Ana pun mulai mendengarkan.

Akhirnya hal yang Ana tunggu-tunggu datang juga, dimana Lily menjelaskan siapa ayah mereka berdua dan hal apa yang ayah mereka berdua lakukan untuk Kekaisaran Obelia.

Wajah kesal Athy benar-benar membuat Ana ingin tertawa, jangan lupa dengan sumpah serapah yang Athy lakukan dalam pikiran nya yang tentu saja bisa Ana dengar.

"Beeba Eaa!!" sumpah serapah Athy sambil memukul foto Claude dengan kesal sementara Ana terkikik geli dengan lucu.

Lily pun yang menganggap kedua putri itu tahu bahwa orang yang ada di foto adalah ayah mereka merasa senang.

Oh jangan lupakan ketika Lily akhirnya memberi tahu kan nama Claude serta nama panjang Athy dan Ana.

"Oh benar juga, saya belum memperkenalkan nama yang mulia kaisar bukan?" kata Lily masih dengan wajah lembutnya, ia lalu kembali menunjuk kearah foto Claude. "Bisakah yang mulia putri kembali melihat foto nya?"

Ana pun kembali menatap kearah foto Claude dengan sukarela sementara Athy nampak ogah-ogahan.

"Nama yang mulia kaisar saat ini dan juga merupakan ayah dari kedua yang mulia putri adalah Claude de Alger Obelia," dan saat itu Ana melihat mata Athy bergetar tanda ia sedang kalut jika apa yang ia pikirkan benar.

Yah sayang nya itu benar, Athy kau dilahirkan kembali kedalam novel Lovely Princess.

"Dan nama kedua yang mulia adalah Athanasia de Alger Obelia dan Anastasia de Alger Obelia."

Dan saat itu tubuh Athy membeku dan tubuhnya memucat membuat Ana menghela nafas, ia pun menepuk-nepuk pelan kepala Athy dan tersenyum lebar tanpa dosa.

***