PART 40

95 6 0
                                    

Bulan terus berganti bulan, kini angkatan Zola sudah mulai sibuk dengan praktek praktek dan tugas tugas akhir.

Sungguh ini bukan hal yang mudah. Bahkan pulang sekolah sekarang pukul 6 sore karena adanya kelas tambahan.

Zola dkk hanya bisa menerimanya dengan pasrah.

Dan selama inipun Zola tidak pernah berurusan lagi dengan pesan pesan yang terus terkirim padanya, siapa lagi jika bukan dengan Bryan.

Perasaannya masih bimbang, tapi ia tak mau belajarnya terganggu akan perasaan bimbangnya ini. Maka dari itu ia menyibukkan dirinya dengan semua tugas tugas yang diberikan gurunya.

Zella telah menceritakkan apa yang dialami Zola kepada sahabat yang lainnya. Semuanyapun merasa tak tega dengan Zola, tapi merekapun bisa apa.

Semuanya hanya bisa mendukung dan selalu menyemangati Zola.

***

"Hahh, ujian minggu depan ya??" ~Zee.
"Iya, dah gitu lulus, masuk kuliah, hahh, bayanginnya kok cape ya" ~Zenia.

"PD banget bakal lulus" Celetuk Candra.
"Babi lu ya Ndra" Umpat Zenia.
"Alhamdulillah-nya gue manusia Zen" Balas Candra yang langsung ditatap tajam oleh Zenia.

"Dahla anjirr, pada bacot bener" Sela Putra.
"Eh eh, dah pada lulus kan suka ada Prom Night tuh, pada ikut ga??" ~Zee.

"Oh iya pastii" ~Kevin.

"Pada ikut ya, awas kaga" ~Zenia.

***

Ujian Akhir Semester bagi kelas 12 sudah dilaksanakan.

4 hari sebelum ujian, Zola dkk tidak pernah bermain bersama lagi, ya kecuali di sekolah, disekolahpun mereka tak banyak berbincang, mereka sibuk belajar untuk UAS mereka.

Mengejar nilai yang memuaskan untuk mereka banggakan kepada orang tuanya masing masing.

***

Hari kelulusan tiba, 100% lulus.
Ya semuanya lulus.

Semua sangat berseri senang, saat itupun kepala sekolah mengatakan sepatah dua patah kata untuk semua murid yang lulus.

Memberi wejangan untuk mereka semua.

***

Hingga, Prom Night tiba--

***

Zola hadir dengan dress hitamnya.

Semuanya berkumpul di halaman sekolah, MC yang membawakan acaranya, membacakan satu persatu acara yang akan diselenggarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya berkumpul di halaman sekolah, MC yang membawakan acaranya, membacakan satu persatu acara yang akan diselenggarakan.

Dan semua terlewati dengan baik, hingga suara musik yang menggema keseluruh penjuru sekolah terdengar.

Semua menikmati pesta Prom Night ini.

"Woy woyy, gue mau dibawa kemana" Jerit Zola disaat para sahabatnya menariknya ke teengah tengah keramaian halaman sekolah.

"Perhatian semuanyaa!!" Zenia yang membawa mic tiba tiba berteriak seperti itu dan semuanya hening, musik yang menggema tadipun dimatikan.

Semua pasang mata tertuju pada Zenia.
"Kalian bisa membuat lingkaran ga?? Biar Tuan Putri ini ditengah tengah kalian" Ujar Zenia.

Dan yang dimaksud Tuan putri yang tak lain adalah Zola.
"Woyy lu ngapain sih Zen" Bisik tajam Zola pada Zenia, dan meminta penjelasan kepada para sahabatnya yang lain, tapi mereka semua serasa acuh dan tak peduli akan permintaan Zola.

Semua orang yang ada dihalaman sekolah, menuruti permintaan Zenia, mereka semua menyingkir membentuk lingkaran yang cukup besar.
Menyisakan Zola dan Zenia yang ada ditengah tengah lingkaran tersebut.

Sahabat Zola yang lain ikut menyingkir, dan tersenyum menatap Zola.

"Udah?? Terima kasih ya, untuk kalian, kita disini akan menyaksikan sebuah drama, mungkin" Ucap Zenia, lalu ikut menyingkir dan menghampiri sahabat yang lain. Tapi sebelum itu, Zenia berbisik pada Zola untuk tetap ditempatnya.

Zola yang bingung mengapa ia ditinggalkan ditengah sendirian seperti ini, dia menatap para sahabatnya tajam, dan meminta bantuan untuk menemaninya ditengah tengah lingkaran ini.

Tapi seperti awal tadi, mereka terasa tidak peduli, dan membiarkan Zola yang uring uringan sendiri di tengah sana.

Zola yang bingung, kesal dan malu karena ditatap oleh semua orang, tak peduli lagi suruhan Zenia yang menyuruhnya tetap diam ditempat.
Zola kini bersiap lari untuk bergabung dengan sahabatnya yang lain.

Tapi--

"Azza"

"Permisi, permisi, permissiii!!" Bersamaan dengan orang yang memanggil Zola, ada seorang gadis yang membelah sedikit kerumunan itu untuk membuatnya berada di depan dan bergabung dengan sahabat Zola.

Orang yang memanggil Zola ada di belakang Zola, dan Zola pun tak berniat untuk berbalik menatap orang yang memanggilnya, ia hanya diam tak berkutik.

Zola hanya melirik kesamping, dimana para sahabatnya dan sepupunya 'Rika', orang yang tadi berkata 'Permisi' dengan lantangnya, tersenyum menandakan mereka memang telah merencanakan ini tanpa sepengetahuan Zola.

"Azza!!"

Terpaksa Zola berbalik kebelakang dan menatap lagi wajah itu, mata itu, yang selama ini tak pernah ia pandang.

"Azza, will you give me one more chance ??"

Zola tersentak, mengapa?? Mengapa disaat seperti ini??

Semuapun terkecuali sahabat Zola terkejut, mereka tau itu adalah Bryan, dan mereka tau Zola adalah pacarnya, tapi yang mereka tidak tau adalah masalah yang berada di dalam hububungan Bryan dan Zola.

"Za??"

Zola tidak memberi jawaban, ia diam membisu.
Semua yang ada disana menatap Zola seakan meminta Zola untuk mengatakan 'iya'??

Bagaimana pun juga, semuanya melihat Zola dan Bryan itu adalah pasangan tang serasi.

"Zaa??"

Zola menatap lurus dan tersenyum, seakan memberi harapan pada semua orang, jika ia akan menerima Bryan kembali.

"Tidak" Jawab Zola dengan lantang. Dan suasana yang hening itu kini semakin hening dan tegang.

Zola berbalik dan berniat berjalan menuju para sabahatnya serta sepupunya.

Tapi-- lagi lagi terhenti.

Bryan mencekal tangan Zola, mengatakan untuk diam tetap disitu.

"Za??" Bryan memelas, ia benar benar meminta pada Zola.

"Hmmpph, Tidak bisa mengatakan 'Tidak' untuk pernyataanmu itu, Vio" Ujar Zola.

1

2

3

"Uwwooooaahhhh"
"Cieeeeee!!!"
"Uhuyy"
"Cwit cwitt!!!"

***

END :)

***

Seriusan ini tu udah selesai.
Ga jelas kan??
Akhirnya ga rame bangetkan??

Hiks, Sorry.
Ga tau nih, Authornya pengen cepet cepet beres')

***

LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang