PART 5

98 14 0
                                    

Byurr...
Dingin itulah yang dirasakan Zola saat kepalanya ditumpahkan air es.

Brakk.. Zee sudah tak tahan lagi.
"Lo bisa ngga sih ngga ganggu??." Ucap Zee, mencoba bersabar.
"Gue ngga bakal ganggu, kalo si b*tch ini ngga ngedeketin pacar gue." Balasnya.
"Heh, b*tch kok bilang b*tch sih??." Sinis Zella.
"Diem lo." Ancam Tasya kepada Zella.

Ya, Tasya, yang mengaku ngaku pacarnya Bryan dan selalu membully orang apalagi jika Bryan-nya itu didekati.

"Sya, lo denger ya, buka telinga lo selebar lebarnya, Bryan aja jijik sama lo, jangan so panggil dia pacar pacaran lah, ngga pantes tau ngga." Dengan penuh penekanan Zee mengucapkan itu. Bahkan seluruh siswa dikantin pun menontonnya.

"Dan tolong sekali lagi, gue udah peringatin lo dari sebelumnya, lo jangan ganggu sahabat gue.
Dia emang diem diperlakukan kek gini sama lo, tapi gue ngga mau tinggal diem. Kalo lo masih ganggu, gue bisa perlakuin lo sebagaimana lo perlakuin sahabat gue." Ucap Zee.

"Gue ngga takut, mau lo ngancem apapun gue ngga akan takut." Balas Tasya menantang.

Zee melihat itu hanya tersenyum remeh.
"Gue terima tantangan lo."

Tasya dan antek anteknya seketika mundur.

Zee langsung membawa Zola untuk ganti baju.

***

2 minggu berlalu.

Tasya tidak pernah mengganggu lagi, entah alasannya apa, tapi Zee masih waspada.
4Z dan Bryan dkk, dihari weekend berencana jalan jalan di pusat kota jakarta.

Mereka semua berhenti di sebuah cafe milik keluarga Zee.
"Guys, gue mau ngomong sesuatu." Bryan serius kali ini.
"Ngomong apa serius banget." Jawab Candra.
"Besok gue harus ke USA." Ucap Bryan hati hati.

Hening..

"Udah saatnya ya??." Zola memecahkan keheningan itu. Bryan melihat kearah kekasihnya.
"Yaudah, mau gimana lagi, kita larang pun kamu pasti berangkat juga." Zola berhenti sejenak untuk meredakan jantungnya yang berdetak cepat.
"Huhh... kita berjuang lagi ya??." Sambung Zola.

"Maaf, gue ngga bisa bantah."

"Yaudahlah, bener kata Zahra, kita larang pun lo tetep berangkat kesana." Ucap Villo.

"Gue titip Azza sama kalian, jagain dia." Bryan memohon.
"Tanpa lo minta, kita bakal jagain." Ujar Kevin.

"Permisi." Ucap seorang pelayan, yang menyiapkan pesanan mereka.
"Selamat menikmati." Ucapnya lagi.
"Makasih Mbak." Balas Zella.

Mereka makan tanpa ada pembicaraan lagi, tiba tiba saja atmosfir diantara mereka menjadi berat.

***


LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang