PART 8

67 14 0
                                    

"Tante Om maafin Zee, ini salah Zee." Zee terisak dan terus meminta maaf kepada Mama Papanya Zola.
"Memang sebenarnya apa yang terjadi nak." Tanya lembut Velyn'mama Zola dengan mata yang sudah sembab.
"Tante jangan marah ya Tante, ini emang salah Zee." Zee terus saja menangis.
"Tante ngga akan marah sayang, ceritain aja kenapa??."

"Jadi Tante.." Zee mulai ceritanya dari awal sampe akhir, bahkan sahabatnya pun terkejut karena memang mereka tidak tahu rencana Zee bagaimana saat mengancam Tasya di kantin waktu itu.

"Kalo Tasya ngga keterlaluan, aku juga ngga bakalan lakuin ini Tante Om, Tasya itu bukan sekali duakali ngelakuinnya juga, bahkan saat kita lagi ngga sama sama pun Tasya selalu ganggu terutama sama Zola, aku juga udah coba peringatin tapi masih aja Tasyanya kayak gitu." Zee mengakhiri ceritanya dengan mata yang sudah bengkak merah.

"Tante jangan marah sama Zee ya??." Zee sangat lucu untuk meminta Velyn jangan marah kepadanya, seperti anak kecil yang tak dibelikan permen.

"Tante ngga akan marah kok, kamu udah melakukan yang terbaik, malah Tante terimakasih sama kamu." Ucap Velyn.
Zee yang mendengar itu langsung memeluk Velyn erat.

***

"Kalian sekarang pulang saja. Ini juga sudah menjelang malam, nanti kalian dicari sama orang tua kalian, besok juga bisa kesini lagi." Ujar Rio'papa Zola.

"Iya Om saya juga sudah disuruh pulang sama Mama." Balas Candra.
"Ya sudah kalian pulang ya hati hati."
"Iya Om, assalamu'alaikum." Ucap ke-4 laki laki itu.

"Om, kami mau disini nungguin Zola, ngga papakan??." Ucap Zenia.
"Iya lagian uda izin kok, kalo ngga percaya Om bisa calling calling mereka deh." Sambung Zee.
"Katanya mereka juga besok mau jenguk Zola." Sambung lagi Zella.

"Ya sudah, tapi memang kalian besok tidak akan sekolah??" Tanya Rio.
"Sekolah dong Om." Ucap mereka barengan.
"Kita tidur disini, nanti pagi pagi kita pulang buat sekolah." Ucap Zee.
"Iya Om, kita mau ngulek cabe cabe yang udah nyelakain Queen Zola." Sambung Zenia.

Rio dan Velyn melihat kelakuan anak temannya itu hanya menggelengkan kepalanya.

***



LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang