PART 15

62 12 0
                                    

Sorry kalo ada Typo.

Happy Reading Guys💙

👑👑👑

Gue juga ngga tau, suara gue kayak habis gitu.
Dan tadi lo tanya, gue udah sadar ato belum??, emang gue ngga sadar?? Gue juga bingung ini dimana, tapi gue yakin ini dirumah sakit, gue pun ngga tau ini rumah sakit mana, yang pasti ini bukan rumah sakit dijakartakan??. Dan gue sakit apa?? Tadi juga lo histeris dan seneng banget liat gue. Sebenarnya ada apa??

"Emm, kalo soal itu, gue boleh tanya dulu ngga??.
Apa lo inget kejadian di gudang belakang sekolah??." Tanya Zee hati hati.

Gudang belakang sekolah??.. Ucap ulang batin Zola.

Entah kenapa semakin Zola berfikir semakin sakit kepalanya itu. Ia meringis kecil.

"Jangan dipaksain La, nanti lo nanya ke Nyokap aja, dia bakal ceritain ke lo." Ucap Zee.
Zola hanya menganggukkan kepalanya.

Ckleek..
Zola melihat kearah suara tersebut.
Bruk.. wadah yang berisi air itu kini tumpah.
"Zola!!" Ucap terkejut Velyn.

"Yaudah gue tutup dulu ya, see you." Zee yang tau keadaannya segera menutup vidcall-nya.

"Ini beneran kamu nak, alhamdulillah." Ucap Velyn menghampiri anakanya, ia memeluknya erat.

"Mm... sa..kit.. maa." Rintih Zola pelan.
"Ah maaf nak, Mama seneng kamu udah sadar."
Zola hanya tersenyum dan mengangguk.

Zola tiba tiba menulis.
Ma, aku ngga bisa bicara, pita suaraku seperti putus.

"Kamu ngga boleh gitu, mungkin kamu baru sadar, jadi masih kaku." Balas Velyn memastikan, dan iapun membereskan air yang tadi tumpah.

"Mama panggilin dokter Lani dulu ya sepupu kamu, dan juga mau telfon Papa kamu, dia selalu saja sibuk, bahkan sekarang berada di Bali." Omel Velyn.

Zola yang melihat Mamanya mengomel itu, hanya tersenyum simpul.

***

"Alhamdulillah kamu sadar, keajaiban Tuhan memang siapa yang tau."
"Kamu belajar gerakin tubuh kamu ya pelan pelan, biar ngga kaku, sama suara kamu jangan dipaksain keluar, itu bisa bikin tenggorokan kamu sakit." Ucap dokter cantik itu.

"Ya sudah jangan lupa makan dan minum obatnya setelah itu istirahat. Oh ya satu lagi, jangan paksain pikiran kamu buat mengingat ya, entah mengingat apa itu, jangan dipaksakan, biar ingat sendirinya." Sambung dokter Lani.

Zola mengangguk mengerti.
Setelah itu dokter Lani keluar ruangan Zola, sebelumnya ia memberi hormat kepada Velyn, Bibinya.

Zola membawa buku catatan yang seharusnya milik suster itu.

Ia menulis kepada Mamanya.
Ma kata Zee, aku ngga sadar. Emang aku ngga sadar kenala dan berapa lama??

"Emm, kamu sebenarnya koma dan kamu koma itu sekitar 8 bulan." Jawab Mamanya.

Koma??, 8 bulan?! Batin Zola
Zola menulis lagi.
Ma boleh ngga, Mama ceritain gimana aku bisa koma kayak gini.

Velyn yang membaca itu terdiam untuk beberapa saat.

***

LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang